Fasiprim adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti pada kondisi bronkitis, disentri, atau infeksi saluran kemih. Obat ini dapat digunakan oleh orang dewasa, anak-anak, atau bayi usia di atas 2 bulan.

Fasiprim mengandung trimethoprim dan sulfamethoxazole. Perpaduan kedua bahan tersebut bekerja dengan cara menghambat perkembangan bakteri penyebab infeksi. Fasiprim dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada kulit, pneumonia, demam tifoid, otitis media, sinusitis, cystitis, atau prostatitis.

Fasiprim

Fasiprim juga dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi toksoplasma atau pneumonia pneumokistik pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya akibat transplantasi organ atau kanker.

Produk Fasiprim

Terdapat 3 varian Fasiprim dalam sediaan dan dosis yang berbeda, yaitu:

  • Fasiprim, dengan kandungan 80 mg trimethoprim dan 400 mg sulfamethoxazole dalam tiap kapletnya
  • Fasiprim Forte, yang per kapletnya mengandung 160 mg trimethoprim dan 800 mg sulfamethoxazole
  • Fasiprim Suspensi, dengan kandungan 200 mg trimethoprim dan 40 mg sulfamethoxazole dalam tiap 5 ml

Apa Itu Fasiprim  

Bahan aktif Trimethoprim dan sulfamethoxazole
Golongan  Obat resep
Kategori  Antibiotik golongan sulfonamida
Manfaat Mengobati infeksi bakteri pada saluran pernapasan, saluran cerna, saluran kemih, serta telinga
Digunakan oleh Dewasa dan bayi usia >2 bulan
Fasiprim untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Kandungan obat ini dapat meningkatkan risiko spina bifida dan kernikterus pada janin. Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan antibiotik yang lebih aman selama masa kehamilan.
Fasiprim untuk ibu menyusui Fasiprim dapat digunakan oleh ibu menyusui pada kondisi bayi yang sehat dan sudah berusia di atas 3 bulan. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini selama menyusui.
Obat ini dapat memicu kernikterus pada bayi yang menyusu. Fasiprim tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui yang bayinya berusia kurang dari 1 bulan, lahir prematur atau mengalami defisiensi G6PD.
Bentuk obat Kaplet dan sirop

Peringatan sebelum Menggunakan Fasiprim 

Fasiprim harus digunakan sesuai saran dari dokter dan aturan pakai yang tertera pada kemasan. Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Fasiprim tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap trimethoprim atau sulfamethoxazole.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika menderita anemia megaloblastik. Fasiprim tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita anemia, malnutrisi, gangguan elektrolit, gangguan pada fungsi hati atau ginjal, asma, diabetes, penyakit tiroid, kolitis ulseratif, atau HIV/AIDS.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda direncanakan untuk menjalani vaksinasi. Obat ini mungkin dapat mengurangi efektivitas vaksin.
  • Beri tahu dokter jika akan menjalani pemeriksaan atau prosedur medis tertentu. Pengobatan dengan Fasiprim dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Fasiprim.

Dosis dan Aturan Pakai Fasiprim  

Dosis dan aturan pakai Fasiprim ditentukan dokter sesuai kondisi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis penggunaan Fasiprim:

Fasiprim 

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 2 kaplet, 2 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: 1 kaplet, 2 kali sehari.
  • Anak usia 6 bulan–5 tahun: ½ kaplet, 2 kali sehari.

Fasiprim Forte

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 kaplet, 2 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: ½ kaplet, 2 kali sehari.
  • Anak usia 6 bulan–5 tahun: ¼ kaplet, 2 kali sehari.

Fasiprim Suspensi

Fasiprim sediaan sirop umumnya digunakan oleh anak usia di atas 2 bulan. Dosis yang diberikan menyesuaikan berat badan anak, yaitu:

  • Berat badan 10 kg: 1 sendok takar (5 ml), 2 kali sehari.
  • Berat badan 20 kg: 2 sendok takar (10 ml), 2 kali sehari.
  • Berat badan 30 kg: 3 sendok takar (5 ml), 2 kali sehari.
  • Berat badan 40 kg: 4 sendok takar (20 ml), 2 kali sehari. 

Cara Menggunakan Fasiprim dengan Benar 

Ikuti anjuran dokter dan baca aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Fasiprim. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. 

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Fasiprim berikut ini:

  • Fasiprim dapat dikonsumsi bersama makanan untuk menghindari rasa tidak nyaman di perut. Telan kaplet obat dengan bantuan air putih.
  • Bila menggunakan Fasiprim Suspensi, kocok botol kemasannya sebelum obat dikonsumsi. Gunakanlah sendok takar yang tersedia di kemasan agar dosisnya tepat.
  • Tetaplah mengonsumsi Fasiprim sesuai jangka waktu yang ditentukan dokter meski keluhan membaik agar infeksi benar-benar sembuh.
  • Minumlah air putih setidaknya 8 gelas sehari, agar efek samping serius berupa kristal di dalam urine atau batu ginjal dapat dicegah. 
  • Gunakan tabir surya dan topi saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari selama menggunakan Fasiprim. Obat ini dapat membuat Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  • Bila Anda diare setelah mengonsumsi obat ini, jangan langsung minum obat diare. Konsultasikan dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter terlebih dahulu agar pengobatan lebih aman dan tepat.
  • Simpan Fasiprim di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Fasiprim dengan Obat Lain 

Sulfamethoxazole dan trimethoprim yang terkandung dalam Fasiprim dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obat tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Penurunan efektivitas Fasiprim bila digunakan bersama rifampicin
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan bila digunakan dengan antikoagulan
  • Peningkatan risiko terjadinya anemia megaloblastik bila digunakan bersama pyrimethamine
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung bila digunakan bersama amiodarone, pimozide, atau quinidine

Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Fasiprim bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Fasiprim 

Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Fasiprim antara lain:

  • Sakit kepala
  • Mual muntah 
  • Tidak nafsu makan
  • Rasa tidak nyaman di perut 
  • Diare  

Hubungi dokter via chat jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut. 

Meski jarang, reaksi alergi atau efek samping yang serius seperti berikut dapat terjadi:

  • Ruam, sesak napas, serta bengkak di wajah, mata, atau mulut
  • Ruam kemerahan atau keunguan yang disertai lepuhan atau pengelupasan kulit
  • Nyeri perut berat disertai urine berwarna pekat, mata dan kulit menguning
  • Darah di urine atau tinja
  • Mudah memar atau gusi berdarah
  • Linglung, badan lemas, serta kebas dan kesemutan
  • Kejang 

Bila hal tersebut terjadi, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.