Gancet merupakan fenomena yang tergolong langka dan sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Padahal, kondisi penis terjepit di dalam vagina saat berhubungan seks ini dapat dijelaskan secara logis dan bisa diatasi dengan cara yang tepat.
Di tengah masyarakat, fenomena gancet sering kali dianggap sebagai hukuman bagi para pelaku tindakan asusila. Padahal, kondisi ini dapat dijelaskan secara logis melalui pendekatan medis. Perbedaan persepsi inilah yang akhirnya menimbulkan pro dan kontra mengenai fakta yang sebenarnya dari fenomena gancet.
Penyebab Gancet
Saat berhubungan seksual, normalnya penis akan terisi dengan darah, sehingga penis menjadi lebih keras dan ukurannya terus membesar hingga terjadi ejakulasi. Di sisi lain, saat wanita mengalami orgasme, otot-otot dinding vagina akan berkontraksi.
Nah, kontraksi ini dapat mempersempit lubang vagina, sehingga menyulitkan pria untuk mengeluarkan penisnya, terutama jika masih membesar dan mengalami ereksi. Kondisi inilah yang disebut dengan istilah gancet. Pada sebagian kasus, dibutuhkan bantuan medis untuk mengeluarkan penis dari vagina saat terjadi gancet.
Penyebab pasti terjadinya gancet belum dapat diketahui. Namun, muncul dugaan bahwa kondisi ini disebabkan oleh vaginismus, yaitu kondisi saat vagina menutup dengan sendirinya karena kejang otot di dasar panggul.
Penyebab vaginismus sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab vaginismus, di antaranya:
- Memiliki rasa takut akan vagina yang terlalu kecil
- Mengalami pengalaman berhubungan seksual yang buruk
- Memercayai bahwa seks adalah tindakan yang memalukan atau salah
- Memiliki kondisi medis tertentu
Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti terjadinya gancet.
Kasus Gancet yang Pernah Dilaporkan
Karena kasus gancet atau penis captivus sangat jarang terjadi, hampir sulit untuk menemukan penelitian atau bukti medis tentang kejadian tersebut.
Namun, pada tahun 1979, British Medical Journal pernah menerbitkan ulasan dari klaim yang disampaikan oleh dua ahli ginekologi abad ke-19, yakni bahwa mereka pernah menangani kasus gancet.
Tahun berikutnya, sebuah jurnal medis menerbitkan tanggapan dari seorang pembaca yang mengaku sebagai saksi mata ketika ada pasangan yang dibawa ke rumah sakit setempat karena mengalami gancet.
Beberapa tahun silam, Indonesia juga pernah dihebohkan dengan video pasangan yang mengalami gancet saat berhubungan intim. Namun, kebenaran tentang video tersebut apakah karena fenomena gancet atau bukan, tidak bisa dipastikan karena tidak ada publikasi medis terkait kasus ini di Indonesia.
Cara Mengatasi Gancet
Mengingat penis captivus atau gancet bisa saja terjadi pada siapa saja dan kapan saja, penting untuk mengetahui langkah penanganan awal ketika mengalami gancet, yaitu:
- Usahakan untuk tetap tenang dan tidak panik.
- Cobalah tarik napas panjang selama beberapa kali agar otot penis maupun vagina bisa lebih relaks.
- Jangan melakukan apa pun yang bisa menyakiti diri dan pasangan, seperti memaksa menarik penis atau menggunakan pelumas.
- Segera hubungi layanan medis darurat jika setelah beberapa menit Anda dan pasangan masih mengalami gancet. Dokter akan menyuntikkan obat penenang otot untuk meredakan otot organ intim yang tegang.
Bagi Anda yang pernah mengalami pengalaman buruk saat berhubungan seksual, maupun mengalami beberapa kondisi yang bisa memicu terjadinya gancet, cobalah berkonsultasi dengan dokter. Dengan berkonsultasi, dokter bisa memeriksa dan memberikan penanganan untuk masalah yang Anda alami, sekaligus mencegah terjadinya gancet.