Kamu pernah melihat struktur mirip wajah manusia pada objek atau benda mati, seperti pada awan atau buih kopi? Dalam dunia psikologi, fenomena ini dikenal dengan sebutan pareidolia. Fenomena ini terkesan mengerikan, tetapi tidak berkaitan dengan hal mistis, lho.
Pareidolia adalah fenomena psikologis yang terjadi ketika seseorang melihat sosok atau struktur mirip wajah pada benda mati. Fenomena ini sangat normal terjadi dan dianggap sebagai gangguan persepsi. Nah, pareidolia termasuk ilusi visual atau kekeliruan dalam memaknai sebuah gambar pada objek.
Apa Penyebab Pareidolia?
Sejauh ini, penyebab fenomena pareidolia belum diketahui secara pasti. Beberapa orang mungkin merasa pareidolia adalah hal yang menakutkan, karena sebuah objek tiba-tiba tampak menyerupai sosok atau struktur wajah. Namun nyatanya, pareidolia bukanlah hal yang mengerikan.
Para ahli mengungkap bahwa pareidolia bisa terjadi akibat stimulus visual yang ambigu, tetapi diproses oleh otak sebagai visual yang nyata. Kamu mungkin pernah mengalami salah satu dari contoh pareidolia berikut ini:
- Awan tampak menyerupai wajah manusia
- Bahan masakan di teflon tampak membentuk wajah manusia
- Buih kopi dalam cangkir terlihat seperti wajah manusia
- Sebagian area batang pohon besar tampak membentuk wajah manusia
Pada contoh ini, sebenarnya benda atau objek yang kamu lihat memiliki bentuk yang mirip dengan struktur wajah. Jadinya, indra penglihatan secara spontan menganggap hal tersebut adalah bentuk wajah manusia.
Nah, menurut sebuah studi, fenomena ini lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan pria. Pareidolia biasanya muncul pada pagi hari dan tengah malam. Tak heran, jika muncul di tengah malam, pareidolia menjadi hal menakutkan.
Meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, fenomena ini juga diduga kerap terjadi pada pasien dengan penyakit saraf, seperti penyakit Parkinson, demensia, atau multiple system atrophy (MSA).
Pada penderita penyakit Parkinson, gangguan persepsi visual memang menjadi salah satu gejala nonmotorik, sehingga kemunculan pareidolia mungkin saja terjadi.
Suasana hati dan kesepian juga diketahui dapat meningkatkan potensi seseorang mengalami pareidolia. Namun, untuk hal ini, belum ada penelitian yang menyatakan hubungan pastinya. Selain itu, ilmuan juga masih terus meneliti kaitan antara pareidolia dengan autisme, skizofrenia, atau migrain.
Cara Menangani Pareidolia
Langkah terbaik yang bisa kamu lakukan saat pareidolia muncul adalah tidak panik. Panik atau khawatir hanya akan membuatmu semakin takut dan objek yang dilihat akan tampak semakin mengerikan. Saat panik, ilusi visual ini kemungkinan besar akan semakin terlihat nyata sebagai bentuk respons dari stimulasi ancaman.
Kamu dianjurkan untuk tetap tenang, lalu alihkan pandanganmu ke objek atau sisi yang berlawanan. Cara ini membantu menghilangkan ilusi visual yang muncul, terlebih jika kamu mengalihkan pandangan ke objek yang bentuknya tidak menyerupai wajah manusia.
Namun, apabila gangguan persepsi pareidolia terjadi berulang, bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuatmu ketakukan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater untuk mengetahui penyebabnya, ya.