Fenris adalah obat sirup untuk menurunkan demam serta meredakan berbagai macam nyeri tingkat ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, atau nyeri otot dan sendi. Obat yang tersedia dalam bentuk suspensi ini mengandung 100 mg ibuprofen tiap 5 ml.
Kandungan ibuprofen di dalam Fenris Sirup termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat alami dalam tubuh yang memicu timbulnya peradangan. Dengan terhambatnya prostaglandin, keluhan demam, nyeri, dan bengkak bisa mereda.
Apa Itu Fenris
Bahan aktif | Ibuprofen |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) |
Manfaat | Meredakan demam dan nyeri |
Dikonsumsi oleh | Anak-anak dan dewasa yang tidak bisa mengonsumsi obat bentuk tablet |
Fenris untuk ibu hamil | Usia kehamilan ≤20 minggu |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Usia kehamilan >20 minggu | |
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. | |
Fenris untuk ibu menyusui | Obat ini umumnya aman dikonsumsi oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai aturan pakai. |
Bentuk obat | Sirop suspensi |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Fenris
Sebelum menggunakan Fenris, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Fenris tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan di dalam obat ini.
- Jangan menggunakan obat ini jika pernah mengalami asma, penyakit ginjal berat, perdarahan saluran pencernaan, gagal jantung berat, penyakit hati berat, atau baru saja menjalani operasi bypass jantung.
- Jangan memberikan Fenris kepada bayi usia <6 bulan, kecuali atas anjuran dokter.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda pernah atau sedang menderita tekanan darah tinggi, gangguan pembekuan darah, lupus, diabetes, porfiria, serangan jantung, kolitis ulseratif, atau hiperlipidemia.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol dan merokok selama menggunakan Fenris. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Fenris jika Anda sedang hamil, menyusui, mungkin hamil, atau sedang merencanakan kehamilan. Obat ini tidak boleh digunakan pada trimester ketiga kehamilan karena berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan, atau gangguan jantung dan ginjal pada janin.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini. Fenris dapat menyebabkan pusing, kantuk, atau pandangan buram.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Fenris.
Dosis dan Aturan Pakai Fenris
Fenris perlu dikonsumsi dengan sendok takar (5 ml/sendok). Berikut adalah dosis umum penggunaan Fenris berdasarkan usia pasien:
- Anak usia 6–11 bulan: ½ sendok takar, 3–4 kali sehari
- Anak usia 1–3 tahun: 1 sendok takar, 3 kali sehari
- Anak usia 4–6 tahun: 1½ sendok takar, 3 kali sehari
- Anak usia 7–9 tahun: 2 sendok takar, 3 kali sehari
- Anak usia 10–12 tahun: 3 sendok takar, 3 kali sehari
- Anak usia >12 tahun dan dewasa: 2–4 sendok takar, 3 kali sehari.
Cara Menggunakan Fenris dengan Benar
Bacalah aturan pakai pada kemasan obat sebelum menggunakan Fenris, atau ikuti anjuran dokter. Jangan menambah dosis atau menggunakannya lebih sering dari yang dianjurkan dokter.
Agar hasil pengobatan maksimal, ikuti panduan menggunakan Fenris berikut ini:
- Konsumsilah Fenris bersama makanan atau segera setelah makan.
- Kocok botol kemasan sebelum digunakan. Gunakan sendok takar yang terdapat pada kemasan agar dosis yang dikonsumsi akurat.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Fenris, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
- Jangan gunakan obat yang mengandung ibuprofen lebih dari 10 hari berturut.
- Periksakan diri ke dokter jika demam berlangsung lebih dari 3 hari, atau jika nyeri tidak kunjung mereda dalam waktu 5 hari setelah penggunaan Fenris.
- Simpan Fenris di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Fenris dengan Obat Lain
Interaksi antarobat yang dapat terjadi bila Fenris digunakan bersama obat tertentu adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika digunakan bersama aspirin, warfarin, kortikosteroid, antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), atau obat golongan OAINS lainnya
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus
- Penurunan efektivitas obat antihipertensi
- Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan antibiotik quinolone
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping lithium atau methotrexate
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi Fenris bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Fenris
Ada efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat yang mengandung ibuprofen, termasuk Fenris, antara lain:
- Perut kembung
- Sembelit
- Diare
- Mual atau muntah
- Sakit kepala
- Pusing
Periksakan diri ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung membaik atau makin parah. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Gangguan penglihatan
- Muntah darah atau BAB berdarah
- Nyeri dada yang menjalar ke dagu, lengan, atau punggung
- Bengkak pada tungkai dan kaki
- Leher kaku
- Lelah yang tidak biasa
- Sulit buang air kecil
- Urine berwarna gelap
- Penyakit kuning