Fibrinolitik adalah obat untuk memecah gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah dan menghalangi aliran darah ke organ vital. Obat ini umumnya digunakan pada kondisi darurat, seperti serangan jantung, emboli paru, atau stroke iskemik.
Fibrinolitik atau trombolitik digunakan untuk menyelamatkan nyawa pasien dan mengurangi risiko terjadinya kerusakan organ yang berat. Fibrinolitik lebih efektif jika digunakan segera setelah gejala muncul. Namun, obat ini masih bisa diberikan 3 jam sesudah munculnya gejala stroke, atau 12–24 jam setelah serangan jantung.
Fibrinolitik bekerja dengan mengaktifkan penguraian fibrin pada gumpalan darah. Fibrin sendiri adalah protein yang membentuk gumpalan darah. Fibrinolitik akan mengubah struktur fibrin sehingga gumpalan darah bisa terurai dan larut ke dalam darah. Dengan begitu, aliran darah ke organ juga akan kembali.
Peringatan Sebelum Menggunakan Fibrinolitik
Perhatikan beberapa hal berikut sebelum menggunakan obat golongan fibrinolitik:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Obat fibrinolitik tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda baru saja menjalani biopsi, pungsi lumbal, atau operasi besar, terutama operasi pada otak atau tulang belakang.
- Beri tahu dokter jika Anda baru saja mengalami cedera berat, terutama di kepala, dalam 3 bulan terakhir.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita retinopati diabetik; perdarahan saluran cerna atau saluran kemih dalam 3 minggu terakhir; atau stroke yang terjadi dalam 3 bulan terakhir.
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami gejala stroke, seperti lemah atau mati rasa di satu sisi tubuh yang disertai dengan kejang, kaku leher, muntah, penglihatan kabur, dan sakit kepala tiba-tiba.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita tumor atau kanker otak, perikarditis akut, endokarditis, pankreatitis akut, hemofilia, perdarahan yang aktif, aneurisma otak atau aneurisma aorta, hipertensi berat yang tidak terkontrol, atau penyakit liver berat.
- Jangan menggunakan fibrinolitik jika Anda menggunakan obat antikoagulan. Beri tahu dokter apabila sedang menggunakan obat, suplemen, atau obat herbal lain, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol sesudah menjalani pengobatan dengan fibrinolitik, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
- Hati-hati saat melakukan kegiatan yang berisiko menyebabkan perdarahan, seperti berolahraga yang melibatkan kontak fisik, atau menggunakan benda tajam.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, baru melahirkan, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda baru menjalani pengobatan dengan fibrinolitik sebelum menjalani tes laboratorium atau prosedur medis, termasuk operasi.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping lebih serius setelah menggunakan obat fibrinolitik.
Efek Samping dan Bahaya Fibrinolitik
Obat fibrinolitik dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan yang banyak atau sulit berhenti. Perdarahan bisa berupa keluarnya darah dari luka bekas operasi atau area yang disuntik. Perdarahan juga bisa terjadi di dalam tubuh, seperti di otot, usus, ginjal, lambung, kandung kemih, atau otak.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala perdarahan, seperti:
- Memar, mimisan, atau gusi berdarah yang terjadi tanpa pemicu dan sulit berhenti
- Darah keluar dari kateter urine, area yang disuntik, atau luka pascaoperasi
- Urine berwarna pink atau merah, BAB berdarah atau berwarna hitam, muntah darah, atau muntah seperti bubuk kopi
- Gejala stroke hemoragik (perdarahan di otak), seperti sakit kepala yang berat, lemah atau mati rasa pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, dan gangguan penglihatan yang terjadi secara mendadak
Segera cari pertolongan medis jika terjadi reaksi alergi atau efek samping serius, seperti:
- Jari tangan atau jari kaki berubah menjadi gelap atau berwarna keunguan
- Detak jantung lambat, sesak napas, rasa melayang seperti akan pingsan
- Jantung berdebar, nyeri dada, atau dada terasa tertekan
- Nyeri punggung yang berat dan tiba-tiba, otot terasa lemah, dan mati rasa di lengan atau kaki
- Gejala gangguan ginjal, yang bisa ditandai dengan berat badan naik drastis, tubuh membengkak, kesulitan buang air kecil, atau frekuensi buang air kecil berkurang
- Tekanan darah tinggi, yang bisa ditandai dengan sakit kepala berat, penglihatan buram, atau cemas
- Pankreatitis akut, yang bisa ditandai dengan rasa sakit pada perut bagian atas yang menjalar ke punggung, disertai dengan mual dan muntah
Beberapa efek samping lain yang dapat muncul setelah menggunakan fibrinolitik adalah:
- Mual dan muntah
- Pusing
- Demam
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung mereda atau makin memberat.
Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Fibrinolitik
Jenis dan merek dagang fibrinolitik bervariasi. Sementara dosis fibrinolitik tergantung pada jenis dan bentuk obat, serta kondisi pasien. Berikut adalah penjelasannya:
1. Alteplase
Bentuk obat: Serbuk injeksi
Merek dagang: Actelyse
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat alteplase.
2. Streptokinase
Bentuk obat: Serbuk infus
Merek dagang: Fibrion
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat streptokinase.
3. Tenecteplase
Bentuk obat: Serbuk injeksi
Merek dagang: Metalyse
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat tenecteplase.