Flamar tetes mata adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan gejala nyeri, bengkak, kemerahan, dan silau yang timbul setelah operasi pada mata. Tiap 1 ml Flamar tetes mata mengandung 1 mg diclofenac sodium.
Kandungan diclofenac sodium di dalam Flamar tetes mata termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini bekerja dengan menghambat pembentukan prostaglandin, yaitu zat yang dapat memicu peradangan. Dengan begitu, gejala-gejala yang muncul akibat peradangan setelah operasi bisa mereda.
Apa Itu Flamar Tetes Mata
Bahan aktif | Diclofenac sodium |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) |
Manfaat | Mengatasi nyeri, bengkak, kemerahan, dan silau yang timbul setelah operasi mata, seperti operasi katarak atau LASIK |
Digunakan oleh | Dewasa |
Flamar tetes mata untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin | |
Flamar tetes mata untuk ibu menyusui | Flamar tetes mata aman digunakan oleh ibu menyusui jika digunakan sesuai petunjuk dokter |
Bentuk obat | Tetes mata |
Peringatan sebelum Menggunakan Flamar Tetes Mata
Sebelum menggunakan Flamar tetes mata, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Flamar tetes mata tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini, aspirin, atau obat lain yang juga golongan OAINS.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami penyakit mata, seperti infeksi mata, sindrom mata kering, atau glaukoma.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes, rheumatoid arthritis, asma karena obat golongan OAINS, atau gangguan perdarahan, seperti hemofilia.
- Jangan menggunakan lensa kontak selama menggunakan Flamar tetes mata atau selama mata masih dalam masa penyembuhan setelah operasi.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Flamar tetes mata jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, terutama obat tetes mata lain. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan Flamar tetes mata. Obat ini dapat menyebabkan penglihatan kabur sementara.
- Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah memakai Flamar tetes mata.
Dosis dan Aturan Pakai Flamar Tetes Mata
Dosis umum pemakaian Flamar tetes mata untuk mengatasi keluhan nyeri, bengkak, kemerahan, dan silau setelah operasi adalah:
-
Operasi katarak
1 tetes pada mata yang dioperasi, 4 kali sehari, selama 2 minggu. Dimulai sejak 24 jam setelah operasi.
-
Operasi pada kornea
1–2 tetes pada mata yang dioperasi, 4 kali sehari, selama 3 hari. Bisa diberikan sejak 15 menit setelah operasi.
Cara Menggunakan Flamar Tetes Mata dengan Benar
Pemberian Flamar tetes mata biasanya dilakukan oleh dokter mata atau petugas medis di rumah sakit setelah prosedur operasi selesai. Obat ini juga dapat digunakan secara mandiri selama masa pemulihan, tetapi tetap atas arahan dari dokter.
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada kemasan terkait penggunaan obat ini. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Berikut adalah cara menggunakan Flamar tetes mata dengan benar:
- Cuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah menggunakan Flamar tetes mata.
- Dongakkan kepala dan tarik kelopak mata bawah agar membentuk kantung.
- Dekatkan ujung botol obat tetes ke bagian mata, tetapi jangan sampai menyentuh bola mata untuk menghindari kontaminasi.
- Teteskan 1 tetes obat ke dalam mata, kemudian tutup mata secara perlahan sambil menunduk.
- Diamkan selama 1–2 menit sambil menekan ujung mata dekat hidung agar obat tidak mengalir ke hidung.
- Usahakan untuk tidak berkedip terlalu banyak atau mengucek mata.
- Ulangi proses di atas bila obat digunakan di kedua mata atau dosis yang dianjurkan lebih dari 1 tetes.
- Jika Anda lupa menggunakan Flamar tetes mata, segera pakai obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Patuhi jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter agar kondisi mata dan hasil terapi bisa terpantau. Pemeriksaan mata perlu dilakukan secara rutin setelah operasi mata.
- Simpan Flamar tetes mata di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Flamar Tetes Mata dengan Obat Lain
Efek interaksi yang bisa terjadi jika Flamar tetes mata digunakan bersama obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin
- Penurunan efektivitas Flamar tetes mata jika digunakan bersama salep mata atau obat tetes mata yang mengandung prednisolone atau dexamethasone
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, pastikan untuk memberi tahu dokter sebelum menggunakan Flamar tetes mata bersama obat lain.
Jika Anda menggunakan obat mata lainnya, tunggu setidaknya 5–10 menit setelah memakai Flamar tetes mata. Jika Anda memakai obat tetes dan salep mata, gunakan obat tetes mata terlebih dahulu.
Efek Samping dan Bahaya Flamar Tetes Mata
Mengingat Flamar tetes mata mengandung diclofenac sodium, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat ini, antara lain:
- Penglihatan kabur
- Mata merah
- Perih pada mata
- Mata berair
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung membaik atau makin berat. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Rasa terbakar, perih, atau gatal yang parah pada mata
- Bengkak pada kelopak mata
- Mata makin merah atau terlihat ada darah di bagian hitam mata
- Mata belekan
- Perubahan warna pada pupil dan iris mata
- Sakit kepala, pusing, sakit perut, muntah, demam, atau menggigil