Flazen adalah obat yang digunakan untuk mengatasi peradangan dan nyeri. Obat ini dapat meredakan nyeri ringan sampai sedang, serta bengkak, kemerahan, dan gangguan fungsi akibat peradangan. Flazen dapat digunakan untuk berbagai kondisi, mulai dari sakit kepala hingga radang sendi.

Flazen mengandung 50 mg kalium diklofenak (diclofenac potassium). Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat penyebab peradangan. Berkat cara kerjanya, Flazen dapat meredakan nyeri, pembengkakan, kemerahan, dan keluhan lain yang bisa terjadi akibat peradangan.

Flazen

Flazen dapat meredakan nyeri dalam 30–50 menit setelah dikonsumsi. Obat ini biasanya diresepkan dokter untuk meredakan nyeri akibat sakit kepala, sakit gigi, kram haid, maupun cedera. Flazen juga bisa digunakan untuk meredakan peradangan sendi, seperti pada rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan ankylosing spondylitis

Apa Itu Flazen  

Bahan aktif Kalium diklofenak
Golongan  Obat resep
Kategori  Obat antiiflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat Meredakan nyeri dan peradangan
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥14 tahun
Flazen untuk ibu hamil Usia kehamilan <20 minggu
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Flazen hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Usia kehamilan ≥20 minggu
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Flazen untuk ibu menyusui Sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai alternatif obat yang lebih aman, terutama jika bayi Anda terlahir prematur atau usianya belum genap 1 bulan.
Bentuk obat Tablet 

Peringatan sebelum Mengonsumsi Flazen 

Flazen harus digunakan sesuai aturan pakai dan saran dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Flazen tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap kalium diklofenak, aspirin, atau obat lain dari golongan OAINS.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang mengalami tukak lambung, penyakit jantung iskemik atau kongestif, serta bila direncanakan maupun baru saja menjalani operasi bypass jantung. Flazen tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika pernah atau sedang menderita gangguan fungsi ginjal, hipertensi, stroke, perdarahan saluran cerna, asma, polip hidung, anemia, gangguan pembekuan darah, atau edema.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Jangan memberikan Flazen kepada anak usia <14 tahun dan lansia sebelum berkonsultasi dengan dokter. 
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Flazen. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan pandangan kabur.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok selama menjalani pengobatan dengan Flazen karena dapat menimbulkan efek samping serius.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Flazen.

Dosis dan Aturan Pakai Flazen  

Dosis dan aturan pakai Flazen akan ditentukan dokter sesuai kondisi dan usia pasien. Secara umum, berikut adalah dosis pemberian Flazen:

  • Dewasa: 50 mg (1 tablet), 2–3 kali sehari.
  • Anak usia ≥14 tahun: 75–100 mg per hari, dibagi ke dalam 2–3 kali pemberian.

Cara Mengonsumsi Flazen dengan Benar 

Ikuti anjuran dokter dan baca aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Flazen. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. 

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikuti cara menggunakan Flazen berikut ini:

  • Konsumsilah Flazen segera setelah makan. Obat ini dapat diminum bersama makanan atau susu untuk mencegah sakit perut. Telan tablet dengan air putih. Jika memiliki sakit maag, Anda bisa meminum Flazen dengan antasida.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Flazen, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Pastikan Anda tidak dehidrasi selama menjalani terapi dengan Flazen. Minumlah air putih lebih banyak selama mengonsumsi obat ini. 
  • Jangan menggunakan Flazen lebih dari 10 hari tanpa anjuran dari dokter. Konsultasikan ke dokter jika keluhan Anda tidak membaik setelah 10 hari mengonsumsi obat ini.
  • Bila Flazen digunakan untuk pengobatan jangka panjang, lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter. Selama menggunakan Flazen, Anda mungkin akan diminta untuk memeriksakan tekanan darah secara rutin karena obat ini dapat meningkatkan tekanan darah.
  • Simpanlah Flazen di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Flazen dengan Obat Lain 

Kalium diklofenak dalam Flazen dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obatan tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi di antaranya:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan bila dikonsumsi bersama clopidogrel atau warfarin
  • Peningkatan efek samping obat digoxin atau lithium
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang bila dikonsumsi bersama quinolone
  • Peningkatan risiko kerusakan ginjal bila digunakan bersama methotrexate
  • Penurunan efektivitas ACE inhibitor dan diuretik dalam mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi)

Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika akan menggunakan Flazen bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Flazen 

Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi Flazen meliputi:

  • Mengantuk
  • Mual 
  • Sensasi terbakar di dada (heartburn)
  • Sakit perut
  • Perut kembung 
  • Diare atau sembelit 
  • Pusing 
  • Pandangan kabur
  • Hidung tersumbat

Konsultasikan melalui Chat Bersama Dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut. 

Meski jarang, reaksi alergi atau efek samping yang serius seperti berikut dapat terjadi:

  • Demam, ruam dan gatal pada kulit, pusing hebat, dan sesak napas 
  • Gejala serangan jantung, misalnya nyeri dada menyebar ke bahu atau rahang, dan sesak napas
  • Gejala stroke, seperti mati rasa atau lemah mendadak pada satu sisi tubuh 
  • Lebih mudah memar atau berdarah
  • Sakit perut yang tidak kunjung sembuh, disertai muntah seperti bubuk kopi atau tinja disertai darah atau lendir
  • Gejala gagal jantung, seperti kaki bengkak, mudah lelah, berat badan naik secara mendadak
  • Gangguan fungsi ginjal, ditandai dengan sulit buang air kecil atau urine disertai darah

Bila hal tersebut terjadi dan diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter dapat segera menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.