Flu tomat atau demam tomat adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam lepuh berwarna merah yang bisa membesar seperti tomat. Kondisi ini sangat menular, tetapi umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan penanganan yang sederhana.
Flu tomat ditandai dengan ruam lepuh yang bisa menyerang seluruh tubuh dan membesar secara bertahap. Kondisi ini lebih banyak menyerang anak usia 5–10 tahun, terutama yang berada dalam satu kelompok bersama-sama.
Meski tidak berbahaya, orang yang terkena flu tomat memerlukan istirahat yang cukup dan segera diisolasi agar infeksi virus ini tidak menyebar lebih luas. Oleh sebab itu, kondisi ini sebaiknya segera ditangani sejak gejala awal muncul.
Penyebab Flu Tomat
Flu tomat terjadi karena virus Coxsackie A16. Virus ini merupakan salah satu jenis virus yang juga dapat menyebabkan penyakit tangan kaki dan mulut atau flu Singapura.
Virus coxsackie A16 dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, seperti:
- Dahak
- Lendir hidung
- Ludah
- Tinja
- Cairan dari ruam lepuh yang pecah
- Percikan lendir (droplet) yang keluar saat batuk atau bersin
Flu tomat sangat menular dan umumnya menyerang anak-anak usia 5–10 tahun. Penularan tersebut sering kali terjadi di sekolah ketika melakukan kontak langsung, seperti:
- Berdekatan saat batuk atau bersin
- Berbagi alat makan
- Berpelukan
- Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi virus
Selain pada anak-anak, flu tomat juga bisa menyerang orang dewasa, terutama yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Orang dewasa umumnya terinfeksi flu tomat ketika sedang mengganti popok anak yang telah terinfeksi penyakit ini.
Gejala Flu Tomat
Gejala flu tomat umumnya muncul 3–5 hari setelah terinfeksi virus. Beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderita flu tomat adalah:
- Ruam lepuh berwarna merah yang bisa membesar dan terasa nyeri
- Iritasi kulit
- Demam tinggi
- Nyeri otot dan sendi
- Lemas
- Mual dan muntah
- Sendi bengkak
- Diare
- Sariawan
Kapan Harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter bila Anda atau anak Anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika banyak terjadi kasus flu tomat di sekitar tempat tinggal Anda.
Segera ke IGD rumah sakit jika Anda atau anak Anda mengalami gejala yang parah, seperti:
- Demam lebih dari 39°C
- Mual dan muntah
- Sakit kepala berat
- Leher kaku
- Sesak napas
- Anak tidak mau menyusu, makan, atau minum
- Anak terlihat sangat mengantuk dan lemas
Diagnosis Flu Tomat
Sebagai langkah awal, dokter akan menanyakan usia dan riwayat timbulnya gejala yang dialami oleh pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk mendeteksi keberadaan ruam lepuh.
Selanjutnya, dokter akan menjalankan tes darah guna menyingkirkan kemungkinan gejala disebabkan oleh penyakit lain, seperti demam berdarah, chikungunya, virus Zika, atau herpes. Jika tes menunjukkan hasil negatif untuk penyakit tersebut, dokter bisa memastikan bahwa pasien menderita flu tomat.
Pengobatan Flu Tomat
Flu tomat umumnya tidak memerlukan pengobatan secara khusus, karena penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 10–14 hari. Namun, penderita akan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 5–7 hari setelah terdiagnosis flu tomat. Hal ini untuk mencegah penularan flu tomat kepada orang lain.
Selain itu, beberapa upaya berikut bisa dilakukan oleh penderita untuk meredakan keluhan yang muncul akibat flu tomat:
- Banyak minum air untuk mencegah terjadinya dehidrasi
- Mengonsumsi makanan lembut yang lebih mudah dikunyah dan ditelan, terutama bila memiliki luka di rongga mulut
- Menggunakan kompres hangat dan basah untuk meredakan iritasi pada ruam kulit
- Beristirahat dan tidur yang cukup
- Tidak menusuk atau memecahkan lepuhan
Jika diperlukan, pasien bisa minum paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan demam dan nyeri. Namun, konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan obat-obatan untuk mengatasi gejala flu tomat, terutama bila akan diberikan kepada anak-anak.
Penting untuk diingat, jangan memberikan obat yang mengandung aspirin kepada anak yang sedang terkena flu tomat, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom Reye.
Komplikasi Flu Tomat
Pada kebanyakan kasus, flu tomat tidak menyebabkan gangguan kesehatan serius. Namun, penderita mungkin bisa mengalami komplikasi berupa dehidrasi akibat diare atau kesulitan menelan makanan dan minuman.
Jika kondisi di atas terjadi, dokter akan memberikan asupan cairan melalui infus. Di samping itu, ruam lepuh pada flu tomat juga bisa menyebabkan iritasi kulit jika tidak dibersihkan dengan baik.
Pencegahan Flu Tomat
Flu tomat merupakan penyakit yang sangat menular. Oleh karena itu, upaya terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menghindari penularannya dari orang lain.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah:
- Mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan atau menyiapkan makanan, dan ketika mengganti popok
- Membersihkan mainan anak maupun benda-benda yang sering digunakan menggunakan disinfektan
- Tidak berbagi penggunaan pakaian atau mainan
- Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
- Menghindari kontak dengan orang lain bila sedang sakit dan tidak beraktivitas di luar rumah hingga benar-benar sembuh
- Mengenakan pakaian yang bisa melindungi seluruh tubuh, seperti celana panjang dan baju lengan panjang, bila sedang beraktivitas di luar ruangan atau alam bebas
- Mengonsumsi suplemen daya tahan tubuh ketika merasa tidak enak badan