Foot drop membuat penderitanya sulit atau bahkan tidak bisa mengangkat punggung kaki. Kondisi ini biasanya terjadi akibat gangguan di saraf atau otot kaki. Tidak hanya menyerang salah satu kaki, foot drop dapat terjadi pada kedua kaki secara bersamaan.
Saat mengalami foot drop di salah satu kaki, seseorang menjadi kesulitan untuk mengangkat bagian depan kakinya sehingga kemampuan berjalannya terganggu dan ia perlu menyeret kakinya yang sakit.
Pada kebanyakan kasus, foot drop hanya bersifat sementara. Namun, kondisi ini bisa berlangsung secara permanen tergantung penyebabnya.
Kenali Penyebab Foot Drop
Foot drop sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu kondisi medis. Oleh karena itu, ada banyak hal yang bisa menyebabkan foot drop, yaitu:
1. Cedera saraf peroneal
Cedera saraf peroneal menjadi penyebab paling umum terjadinya foot drop. Saraf peroneal merupakan saraf yang berfungsi untuk mengontrol otot yang menggerakkan kaki. Saraf ini berada cukup dekat dengan permukaan kulit.
Karena letaknya yang dekat permukaan kulit, saraf peroneal berisiko tinggi mengalami cedera. Jika hal ini terjadi, kaki akan sulit ditekuk ke atas, terasa nyeri, bahkan mati rasa.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko saraf peroneal mengalami gangguan, seperti cedera olahraga, berjongkok atau menyilangkan kaki terlalu lama, menggunakan gips pada kaki, persalinan terlalu lama melalui vagina, dan efek operasi penggantian lutut.
2. Distrofi otot
Foot drop juga bisa disebabkan oleh distrofi otot. Kondisi ini menyebabkan otot kehilangan kepadatannya dan menjadi lemah. Distrofi otot paling sering terjadi akibat aktivitas fisik yang terhambat, misalnya penderita stroke yang perlu menjalani bed rest sangat lama bisa mengalami penurunan massa dan fungsi otot kaki.
Distrofi otot pun bisa terjadi karena perubahan gen yang berperan untuk mengatur fungsi dan struktur otot. Perubahan gen tersebut menyebabkan produksi protein yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kekuatan otot, termasuk otot kaki, menjadi terganggu.
3. Penyakit Charcot-Marie-Tooth
Penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT) merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kerusakan di sistem saraf tepi, yaitu saraf yang menghubungkan otot dengan sistem saraf pusat, seperti otak dan sumsum tulang belakang.
Kerusakan sistem saraf tepi bisa menimbulkan gejala, seperti kelemahan otot, termasuk otot kaki. Oleh karena itu, kondisi ini bisa membuat penderitanya mengalami kesulitan untuk menggerakkan pergelangan kaki hingga berjalan.
4. Polio
Penyebab foot drop berikutnya adalah polio. Kondisi ini disebabkan oleh virus yang menyerang saraf di batang otak atau sumsum tulang belakang. Pada kasus yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan penderitanya tidak bisa menggerakkan anggota tubuh tertentu, salah satunya kaki.
5. Stroke
Stroke merupakan salah satu gangguan otak yang bisa menimbulkan foot drop. Ketika seseorang mengalami stroke, bagian otak yang berfungsi untuk mengatur gerakan di bagian tubuh tertentu akan terganggu.
Hal ini menyebabkan otot tidak mampu menerima sinyal dari otak, sehingga bisa membuat penderitanya mengalami kelemahan otot, otot yang kaku, dan sulit menggerakkan bagian tubuh, termasuk kaki.
Selain stroke, beberapa gangguan otak atau sumsum tulang belakang lainnya juga bisa menyebabkan foot drop, seperti multiple sclerosis dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
Cara Menangani Foot Drop
Penanganan foot drop perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika tidak terlalu parah, dokter akan melakukan pengobatan dengan fisioterapi. Terapi ini berfungsi untuk memperkuat otot kaki agar dapat kembali berjalan dengan baik.
Saat melakukan fisioterapi, dokter juga mungkin menyarankan penggunaan belat atau alat penyangga kaki. Penggunaan belat kaki berfungsi untuk menopang kaki yang lemah, sehingga menjaga posisinya agar tidak terkulai.
Namun, jika foot drop berlangsung lama dan tidak membaik dengan pengobatan, dokter mungkin melakukan pembedahan untuk mengurangi tekanan pada otot atau saraf agar kerusakan tidak makin parah.
Berbagai Cara Mencegah Foot Drop
Foot drop lebih sering terjadi karena cedera otot atau cedera saraf pada kaki. Oleh karena itu, langkah pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
- Memastikan barang-barang tidak berserakan di lantai agar tidak terinjak dan menyebabkan terpeleset
- Menjaga lantai tetap kering agar tidak licin dan menyebabkan jatuh
- Memegang pegangan tangan saat sedang menuruni tangga agar tidak terpeleset
- Melakukan peregangan untuk mencegah terjadinya cedera saat olahraga
Foot drop juga dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Ini bertujuan agar tubuh dapat terhindar dari berbagai penyakit penyebab foot drop yang sudah disebutkan di atas.
Jika Anda mengalami beberapa gejala foot drop, seperti melemahnya otot kaki atau kesulitan untuk mengangkat kaki bagian depan, sebaiknya segeralah periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.