Frostbite atau radang dingin adalah kerusakan kulit dan jaringan di bawahnya akibat paparan suhu yang sangat dingin. Kondisi ini bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi umumnya menyerang jari tangan atau kaki, ujung hidung, bibir, atau telinga. Frostbite harus segera ditangani untuk menghindari amputasi.
Awalnya, frostbite hanya menyebabkan kesemutan, kulit kemerahan, dan nyeri seperti ditusuk. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, frostbite dapat menimbulkan gejala yang lebih parah, seperti kulit membengkak, kebiruan, serta luka lepuh yang melebar.
Siapa pun dapat mengalami frostbite. Namun, orang yang tinggal di daerah dingin, serta anak-anak dan lansia, lebih berisiko terkena frostbite. Jika tidak ditangani, frostbite dapat menimbulkan kerusakan kulit, jaringan, dan otot secara permanen.
Selain itu, frostbite dapat disertai dengan hipotermia, yaitu kondisi ketika suhu tubuh turun drastis. Baik frostbite tahap lanjut maupun hipotermia merupakan kondisi gawat darurat.
Penyebab Frostbite
Frostbite terjadi ketika tubuh terpapar suhu yang sangat dingin. Saat terpapar suhu dingin, tubuh akan mengalirkan darah dari anggota gerak, yaitu tungkai, tangan, dan kaki, menuju ke organ-organ dalam, seperti jantung dan otak. Hal ini untuk memaksimalkan fungsi tubuh dengan memfokuskan aliran darah ke organ-organ yang lebih vital.
Jika paparan suhu dingin berlangsung lama, aliran darah di anggota gerak menjadi tidak lancar. Hal ini karena kristal es mengendap di dalam sel kulit dan jaringan di sekitarnya. Makin lama sel dan jaringan membeku, makin besar juga kerusakan yang dapat terjadi.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami frostbite, yaitu:
- Melakukan kontak langsung dengan es, dry ice, atau nitrogen cair
- Tidak mengenakan pakaian yang cukup tebal ketika cuaca dingin
- Berada di luar rumah dalam waktu lama ketika cuaca dingin
- Tubuh basah ketika terpapar suhu dingin
- Menderita penyakit yang dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk merasakan dingin, seperti diabetes atau aterosklerosis
- Pernah mengalami frostbite sebelumnya
- Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan atau merokok
- Menyalahgunakan NAPZA
- Berusia lanjut (lansia) atau masih bayi, karena sulit mempertahankan suhu normal tubuh
- Bertempat tinggal di daerah dengan suhu dingin
Gejala Frostbite
Gejala frostbite lebih sering muncul di jari tangan dan kaki, hidung, serta telinga, tetapi juga dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Gejala dapat memburuk seiring dengan lamanya paparan suhu dingin terhadap tubuh.
Berdasarkan tingkat keparahan gejala, frostbite terbagi dalam tiga tahap, yaitu:
Tahap 1: Frostnip
Frostnip merupakan tahap awal dari frostbite. Pada tahap ini, penderita dapat mengalami beberapa gejala ringan, yaitu:
- Kulit kemerahan
- Kulit terasa dingin ketika disentuh
- Nyeri seperti ditusuk-tusuk
Saat area yang terkena dihangatkan kembali, kulit dapat terasa sakit dan kesemutan.
Tahap 2: Superficial frostbite
Superficial frostbite merupakan tahap lanjutan dari frostnip. Pada tahap ini, penderita dapat mengalami beberapa gejala yang lebih berat, yaitu:
- Kulit membengkak dan teraba hangat
- Warna kulit menjadi kemerahan atau pucat, terkadang bisa berwarna biru
- Kulit teraba keras akibat pembentukan kristal es di kulit
Jika area yang terkena dihangatkan, akan muncul luka lepuh berwarna keunguan. Kulit juga akan terasa nyeri dan perih seperti rasa terbakar atau mengelupas. Penderita juga dapat merasakan gatal-gatal pada area yang terkena.
Tahap 3: Frostbite dalam (deep frostbite)
Deep frostbite merupakan tahapan frostbite yang paling parah. Pada tahap ini, penderita dapat mengalami gejala seperti:
- Kulit tampak putih pucat atau keabu-abuan
- Kulit teraba padat, keras, dan membeku
- Mati rasa
- Kaku otot dan sendi di sekitar area yang terkena akibat kerusakan jaringan
- Timbul luka lepuh berisi darah
Pada tahap ini, kulit akan tampak hitam, terasa keras, dan timbul luka lepuh besar jika dihangatkan kembali.
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, terutama jika keluhan yang dialami merupakan gejala superficial frostbite atau deep frostbite.
Anda juga perlu ke dokter jika mengalami gejala frostbite yang disertai dengan gejala lain, seperti demam, nyeri parah, dan ada cairan di area yang terkena. Penanganan juga perlu dilakukan sesegera mungkin jika frostbite disertai dengan hipotermia.
Diagnosis Frostbite
Sebagai langkah awal, dokter akan memastikan kondisi pasien terlebih dahulu dengan memeriksa suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah, dan laju pernapasan. Jika pasien mengalami hipotermia, dokter akan menangani kondisi tersebut terlebih dahulu dengan menghangatkan tubuh pasien.
Dokter dapat langsung mendiagnosis frostbite dengan memeriksa bagian yang terkena. Dokter akan melihat apakah warna kulit pasien berubah menjadi merah, pucat, atau hitam, serta kemungkinan luka lepuh di area yang terkena. Dokter juga akan bertanya kapan gejala mulai muncul dan seberapa lama pasien terpapar suhu dingin.
Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa foto Rontgen atau MRI, untuk mengetahui tingkat keparahan frostbite dan memeriksa kerusakan tulang dan otot.
Pengobatan Frostbite
Pengobatan frostbite tergantung pada tingkat keparahannya. Pada tahap frostnip, penanganan dapat dilakukan secara mandiri di rumah dengan menghangatkan kembali area yang terkena selama 15–30 menit.
Penderita dapat merendam area yang terkena di air hangat atau mengompresnya dengan handuk yang telah direndam air hangat. Suhu air hangat yang dianjurkan adalah sekitar 37−39oC.
Sementara penanganan frostbite yang telah memasuki tahap superficial frostbite atau deep frostbite perlu dilakukan oleh dokter. Jika Anda melihat seseorang mengalami frostbite, berikanlah pertolongan pertama sembari menunggu penanganan dari dokter, antara lain dengan:
- Pindahkan penderita ke daerah yang lebih hangat dan selimuti tubuhnya. Penderita yang mengalami frostbite di kaki dianjurkan untuk tidak berjalan.
- Lepaskan dengan hati-hati semua benda yang menutupi area frostbite, seperti sarung tangan atau kaos kaki. Lepaskan juga perhiasan atau aksesoris di tubuh.
- Ganti pakaian penderita yang basah atau ketat dengan pakaian kering.
- Jika memungkinkan, rendam penderita dalam air hangat atau beri ia kompres hangat
- Jangan menggunakan sumber panas langsung, seperti api, air panas, atau bantal pemanas, pada area yang terkena. Hal ini bisa memperparah frostbite.
- Temani dan pantau terus kondisi penderita.
Dokter akan menangani frostbite yang parah dengan menghangatkan kembali suhu tubuh pasien selama 30 menit. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat-obatan, seperti:
- Obat antinyeri, seperti ibuprofen, untuk meredakan nyeri pada saat proses menghangatkan kembali area frostbite
- Infus cairan, untuk mengatasi dehidrasi yang sering kali terjadi pada frostbite
- Obat antibiotik, untuk mengatasi infeksi sekunder akibat bakteri yang masuk ke dalam jaringan kulit rusak
Jika frostbite menimbulkan kerusakan yang parah, dokter akan melakukan beberapa tindakan lain, yaitu:
- Pemberian obat pengencer darah (trombolitik), untuk melancarkan aliran darah di area tubuh yang terkena dan memecah gumpalan darah yang sering terbentuk pada frostbite
- Debridement, yaitu tindakan medis untuk membersihkan bagian tubuh yang telah mengalami kematian jaringan (gangrene)
- Amputasi, untuk memotong area tubuh yang mengalami gangrene parah
Komplikasi Frostbite
Jika tidak ditangani, penderita frostbite dapat mengalami beberapa komplikasi berikut:
- Mati rasa di bagian tubuh yang terkena
- Nyeri berkepanjangan (kronis) di area yang terkena
- Sensitif terhadap dingin
- Kuku lepas dan sulit tumbuh kembali
- Tidak dapat berkeringat (anhidrosis) atau keringat berlebih (hiperhidrosis), akibat kerusakan pada kelenjar keringat di kulit yang terkena
- Kulit pecah-pecah
- Kekakuan sendi
- Amputasi
- Infeksi sekunder
- Kematian jaringan (gangrene)
Pencegahan Frostbite
Frostbite dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal di bawah ini ketika berada di tempat yang bersuhu dingin:
- Kenakan pakaian berlapis dan cukup tebal.
- Gunakan syal, kaus kaki, sarung tangan, dan penutup kepala.
- Minum air putih yang cukup.
- Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan atau merokok.
- Lakukan aktivitas fisik agar suhu tubuh tetap hangat.