Fungsi kelenjar Cowper berkaitan erat dengan sistem reproduksi dan kesuburan pria. Bahkan, fungsi kelenjar Cowper yang optimal juga bisa membantu meningkatkan peluang keberhasilan pembuahan sperma dan sel telur.

Kelenjar Cowper atau kelenjar bulbouretral adalah kelenjar kecil yang berbentuk seperti kacang dan terletak di bawah prostat. Kelenjar ini berukuran sekitar 1 cm dengan saluran kecil yang menghubungkannya ke uretra.

Fungsi Kelenjar Cowper dan Gangguan yang Dapat Terjadi - Alodokter

Kelenjar yang menjadi bagian dari alat reproduksi pria ini bisa mengalami gangguan akibat adanya penyakit tertentu, seperti infeksi atau peradangan. Hal ini tentunya bisa berdampak pada terganggunya fungsi kelenjar Cowper itu sendiri.

Fungsi Kelenjar Cowper

Kelenjar Cowper memproduksi cairan kental dan jernih yang disebut cairan Cowper. Cairan inilah yang nantinya berperan dalam membantu menjalankan beberapa fungsi reproduksi pria. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah fungsi kelenjar Cowper yang perlu Anda ketahui:

1. Memproduksi cairan pelumas di uretra

Sebelum sperma masuk ke uretra, cairan Cowper yang dihasilkan oleh kelenjar Cowper akan mengalir dari pangkal uretra sampai ke ujung penis. Tujuannya untuk melumasi dinding uretra dan mempermudah keluarnya sperma. 

Selain itu, cairan Cowper juga dapat disebut sebagai cairan praejakulasi, yang berperan sebagai pelumas alami selama berhubungan seksual untuk mengurangi gesekan dan meningkatkan kenyamanan.

2. Mencegah kerusakan sperma

Sperma tidak dapat bertahan hidup di lingkungan yang asam seperti di dalam uretra dan vagina. Nah, cairan yang dihasilkan kelenjar Cowper akan membantu menyesuaikan tingkat pH di dalam organ tersebut.

Jadi, saat cairan Cowper dilepaskan, cairan ini akan membersihkan uretra dari sisa-sisa urine dan sel-sel mati. Begitu sampai di ujung penis dan masuk ke vagina, cairan ini pun akan menetralkan keasaman di dalam vagina. Dengan lingkungan yang lebih basa ini, kualitas sperma dapat terjaga sampai mencapai sel telur.

3. Memproduksi PSA

Kelenjar Cowper ikut berperan dalam produksi PSA (Prostate Specific Antigen) atau antigen spesifik prostat. Antigen ini berperan dalam mengencerkan air mani untuk memudahkan pergerakan sperma. Selain itu, antigen ini juga dapat digunakan sebagai indikator pemeriksaan awal penyakit pada kelenjar prostat, seperti BPH dan kanker prostat.

Gangguan pada Fungsi Kelenjar Cowper

Terganggunya fungsi kelenjar Cowper dapat memengaruhi kesuburan pria. Jika dibiarkan, hal ini tentu dapat mengganggu proses pembuahan dan menyebabkan sulit hamil.

Terdapat beberapa kondisi yang bisa mengganggu fungsi kelenjar Cowper, yaitu:

  • Syringocele, yaitu pembengkakan pada saluran Cowper yang dapat mengganggu aliran cairan dan fungsi kelenjar
  • Cowperitis, yaitu infeksi bakteri pada kelenjar Cowper yang memengaruhi produksi cairan dan menyebabkan nyeri
  • Batu pada kelenjar Cowper, yaitu sumbatan oleh batu yang menyebabkan penyumbatan dan infeksi serta mengganggu fungsi normal kelenjar
  • Kanker yang terjadi pada kelenjar Cowper atau sekitarnya dapat menyebabkan penyempitan uretra, nyeri di area panggul, atau ketidaknyamanan di dubur

Hal lain yang perlu Anda ketahui bahwa cairan Cowper dapat mengandung sejumlah kecil sperma yang tertinggal dari ejakulasi sebelumnya. Oleh karena itu, meskipun jarang, ada risiko kehamilan yang sangat kecil jika cairan Cowper masuk ke dalam vagina selama berhubungan seksual.

Mengingat fungsi kelenjar Cowper begitu penting, memastikan kesehatannya menjadi hal yang perlu diperhatikan. Jika Anda ingin mengetahui apakah fungsi kelenjar Cowper bekerja secara normal dan pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Dengan konsultasi ini, Anda bisa mendapatkan informasi yang tepat tanpa harus keluar rumah.