Kelenjar timus memiliki peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Jika kelenjar timus tidak bekerja dengan baik, maka sel kanker dan berbagai jenis mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur, akan dengan mudah menyerang tubuh Anda.
Kelenjar timus adalah kelenjar yang terletak di tengah rongga dada, tepatnya di belakang tulang dada dan di antara paru-paru. Bentuknya menyerupai tabung kecil dan terdiri atas dua bagian yang berukuran sama. Kelenjar timus ini ukurannya akan berubah seiring bertambahnya usia.
Saat anak-anak dan remaja, kelenjar timus akan lebih aktif dan ukurannya akan lebih besar. Saat memasuki usia dewasa, kelenjar ini akan mengecil, dan pada lansia, hampir seluruh jaringan kelenjar timus akan tergantikan dengan jaringan lemak.
Fungsi Kelenjar Timus
Kelenjar timus merupakan bagian penting dari sistem getah bening (sistem limfatik) di dalam tubuh. Salah satu tugas penting kelenjar timus bagi kesehatan adalah memproduksi sel darah putih yang disebut limfosit-T atau sel T.
Sel tersebut merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan sel kanker dan mikroorganisme penyebab infeksi, termasuk berbagai macam virus, seperti virus Corona, yang masuk ke dalam tubuh.
Untuk menjaga kesehatan Anda, limfosit-T tidak bekerja sendirian. Sel ini dibantu oleh sel darah putih lain yang disebut limfosit-B. Limfosit-B diproduksi oleh sumsum tulang belakang di dalam tubuh.
Sel darah putih ini bertugas mendeteksi zat tertentu, benda asing, dan mikroorganisme yang dianggap berbahaya di dalam tubuh, lalu memproduksi antibodi untuk melawannya.
Selain sel limfosit-T, kelenjar timus juga memproduksi hormon thymosin yang bertugas untuk menunjang kerja sel limfosit-T dalam melawan infeksi dan sel kanker. Beberapa jenis hormon, seperti insulin dan melatonin (hormon pengatur tidur), juga diproduksi oleh kelenjar ini, tetapi jumlahnya hanya sedikit.
Meskipun cukup jarang terjadi, kelenjar timus berpotensi mengalami kanker. Kanker pada kelenjar timus ini disebut thymoma. Terkadang penyakit ini tidak bergejala, tetapi jika semakin parah, penyakit thymoma ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti:
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Batuk kronis
- Kesulitan menelan
- Suara serak
- Penurunan berat badan
- Mudah lelah
- Pembengkakan di wajah dan lengan
Menjaga Kesehatan Kelenjar Timus
Menerapkan pola hidup sehat adalah cara paling praktis dan efektif yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan organ tubuh, termasuk kelenjar timus. Untuk menjaga daya tahan tubuh dan kelenjar timus tetap sehat, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Rutin berolahraga
- Tidak merokok dan hindari mengonsumsi minuman beralkohol
- Menjaga berat badan ideal
- Memperbanyak minum air putih
- Mengurangi atau hindari hal yang dapat memicu stres
- Mencukupi waktu tidur
Selain menjalani beberapa kebiasaan sehat di atas, pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin juga perlu dilakukan untuk memastikan kesehatan sistem kekebalan tubuh, termasuk kelenjar timus. Pasalnya, semakin bertambahnya usia, risiko Anda untuk mengalami masalah pada kelenjar timus akan semakin tinggi.
Masalah yang dapat muncul berupa ukuran kelenjar yang tidak mengecil seiring bertambah usia, kelainan fungsi kelenjar timus, atau kadar sel darah putih yang tidak normal.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti tes darah untuk mencari tahu apakah kelenjar timus Anda memproduksi sel darah putih dalam jumlah yang tepat atau tidak.
Untuk menentukan apakah bentuk kelenjar timus normal atau tidak, dokter juga mungkin akan menyarankan pemeriksaan penunjang lain, seperti foto Rontgen, dan CT scan, atau MRI dada.