Lensa mata adalah bagian mata yang terletak di belakang iris dan berwarna transparan. Fungsinya untuk membantu melihat dengan jelas. Namun, seiring bertambahnya usia, lensa mata dapat terganggu dan rentan mengalami penyakit, salah satunya katarak.
Lensa mata atau kristalin terdiri dari empat bagian, yaitu kapsul, epitel, korteks, dan nukleus. Bentuknya bikonveks atau cembung di kedua sisi, baik depan maupun belakang, dan mengandung kolagen serta protein.
Lensa mata tidak memiliki suplai darah sehingga membutuhkan bantuan bagian mata lainnya, yaitu badan siliaris dan aqueous humor, untuk memperoleh nutrisi dan menjalani fungsinya. Badan siliaris berperan dalam mengontrol bentuk dan ukuran lensa, sedangkan aqueous humor berfungsi untuk menjaga lensa mata tetap sehat.
Sementara itu, fungsi lensa mata secara umum adalah mendukung penglihatan. Bila ada sedikit kerusakan di lensa, penderitanya akan mengalami penurunan kualitas penglihatan.
Mengenal Fungsi Lensa Mata
Fungsi lensa mata adalah untuk mengatur fokus cahaya yang masuk dan memantulkannya ke retina, yaitu tempat di mana saraf penglihatan berada, sehingga mata bisa melihat suatu objek dengan jelas. Untuk melakukan fungsinya tersebut, lensa mata memerlukan bantuan dari otot di badan siliaris.
Otot siliaris memungkinkan lensa mata untuk mengatur ukuran dan bentuk lensa sesuai dengan letak objek yang dilihat. Sebagai contoh, saat mata melihat objek dekat, lensa mata akan memendek dan menebal serta menjadi cembung.
Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa mata akan melebar dan menipis serta menjadi cekung.
Berbagai Gangguan pada Fungsi Lensa Mata
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fungsi lensa mata adalah memfokuskan gambar ke retina. Dengan begitu, seseorang dapat melihat dengan jelas dan normal. Namun, jika terdapat kondisi medis tertentu, fokus lensa bisa jatuh di depan atau di belakang retina sehingga bisa mengganggu penglihatan.
Biasanya, kondisi medis pada lensa mata cenderung dialami seseorang yang berusia 40 tahun ke atas. Ini karena fungsi lensa mata akan melemah seiring bertambahnya usia. Meski begitu, anak-anak dan remaja terkadang juga bisa mengalaminya.
Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang bisa mengganggu fungsi lensa mata:
1. Rabun jauh
Rabun jauh (miopi) terjadi saat fokus cahaya yang dihasilkan oleh lensa mata jatuh di depan retina. Akibatnya, penderitanya akan kesulitan untuk melihat objek yang jaraknya jauh.
2. Rabun dekat
Berlawanan dengan rabun jauh, rabun dekat (hipermetropi) terjadi ketika fokus cahaya yang dihasilkan oleh lensa mata jatuh di belakang retina. Kondisi ini bisa mengakibatkan penderitanya sulit melihat objek yang jaraknya dekat.
3. Mata tua
Mata tua (presbiopi) merupakan kondisi ketika mata secara perlahan kehilangan kemampuannya untuk fokus melihat objek yang dekat. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh melemahnya otot siliaris atau menurunnya elastisitas lensa mata karena faktor usia.
4. Katarak
Katarak merupakan kondisi saat lensa mata berubah menjadi keruh. Nantinya, kondisi ini bisa mengakibatkan penglihatan kabur dan kurang berwarna. Lama-kelamaan, katarak juga bisa menyebabkan hilangnya kemampuan penglihatan.
Fungsi lensa mata sejatinya bisa dipertahankan dengan menjaga kesehatan mata dan tentunya menghindari beberapa kondisi medis di atas.
Anda dapat menjaga kesehatan mata dengan memperbanyak konsumsi sayuran hijau, wortel, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Selain itu, gunakanlah kacamata hitam untuk melindungi mata dari kerusakan akibat paparan sinar matahari.
Bila mengalami keluhan terkait fungsi lensa mata atau penglihatan, seperti pandangan kabur atau seperti melihat kabut dan sulit melihat pada malam hari, segera periksakan mata Anda ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.