Fungsi tulang dada sangat penting untuk menjaga organ dalam di bagian dada dan mendukung proses pernapasan. Namun, fungsi tulang dada ini bisa saja terganggu saat mengalami kecelakaan atau masalah kesehatan tertentu, yang ditandai dengan gejala khas berupa nyeri dada hingga sesak napas.
Tulang dada atau sternum termasuk salah satu tulang pipih yang panjang. Tulang ini terletak di tengah dada dan berhubungan dengan tulang selangka serta rusuk untuk membentuk rongga dada. Tulang-tulang ini disambungkan oleh tulang rawan, yang juga memungkinkan pergerakan rongga dada untuk mengembang dan mengempis, sehingga proses pernapasan bisa optimal.
Bentuknya bisa saja berbeda-beda, tetapi fungsi tulang dada secara umum tetap sama. Fungsi utama tulang dada yang dimaksud adalah menjadi pelindung untuk organ-organ vital dalam rongga dada. Oleh karena itu, menjaga tulang agar tetap sehat dan kuat sangat penting agar fungsi tulang dada pun bisa maksimal.
Susunan dan Fungsi Tulang Dada
Terdapat tiga bagian tulang dada yang tersusun secara vertikal dan bentuknya menyerupai huruf T. Ketiga bagian tulang dada tersebut, yaitu:
- Tulang hulu (manubrium), yaitu bagian atas dari tulang dada yang terhubung dengan tulang selangka untuk membentuk bahu
- Tulang badan, yaitu bagian tengah dari tulang dada yang datar dan cekung sebagai tempat terhubungnya 7 pasang tulang rusuk
- Tulang taju pedang (xiphoid process), yaitu bagian paling akhir dari tulang dada yang berbentuk segitiga dan bentuk maupun ukurannya bisa berbeda-beda pada setiap orang
Susunan tersebut memberikan fungsi tulang dada yang utama, yaitu melindungi organ-organ yang ada di dalam dada, seperti pembuluh darah, kerongkongan, jantung, dan paru-paru. Jadi, organ-organ tersebut tidak mudah mengalami cedera saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Fungsi tulang dada lainnya adalah untuk mendukung gerak otot dan tulang yang melekat padanya. Tulang dada menghubungkan otot dan tulang di bagian dada, seperti bahu, rusuk, serta otot dada dan perut bagian atas. Dengan begitu, badan bisa bergerak bebas, termasuk pergerakan rongga dada untuk mengembang dan mengempis saat bernapas.
Kondisi yang Mengganggu Fungsi Tulang Dada
Layaknya tulang di seluruh tubuh, tulang dada yang kuat dan sehat akan membuat fungsinya maksimal. Namun, beberapa kondisi bisa mengganggu fungsi tulang dada, seperti cedera, kondisi tulang rapuh yang umum terjadi pada kondisi osteopenia atau osteoporosis, dan postur yang kurang baik pada penderita kifosis.
Gangguan pada fungsi tulang dada umumnya ditandai dengan nyeri di dada atau bernapas terasa tidak nyaman hingga sesak napas. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti rontgen atau CT scan, akan dilakukan untuk memastikan penyebab gangguan fungsi dada yang Anda alami.
Beberapa gangguan fungsi dada yang mungkin terjadi antara lain:
1. Patah atau retak tulang dada
Patah tulang dada umumnya diakibatkan oleh kecelakaan atau kekerasan fisik pada bagian dada. Meski jarang dan memang merupakan efek samping umum, tulang dada juga bisa patah atau retak akibat tindakan resusitasi jantung paru atau dikenal juga dengan CPR.
2. Kostokondritis
Gangguan fungsi tulang dada juga bisa terjadi karena peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang dada dan tulang rusuk. Kondisi ini disebut kostokondritis, yang bisa terjadi karena cedera, sering mengangkat beban yang berat, batuk yang parah dan kronis, atau arthritis.
Kostokondritis ditandai dengan nyeri menusuk di dada yang makin parah saat batuk, bersin, atau menarik napas dalam.
3. Infeksi
Infeksi pada tulang dada termasuk salah satu komplikasi yang mungkin terjadi setelah menjalani operasi di bagian dada. Luka pascaoperasi yang tidak dibersihkan atau dirawat dengan baik bisa memicu terjadinya infeksi bakteri, umumnya bakteri Staphylococcus. Gejala infeksi tulang dada bisa dikenali dengan munculnya ruam bengkak, nyeri pada area bekas operasi, dan demam.
Ketika terinfeksi, fungsi tulang dada bisa terganggu dan menyebabkan nyeri saat ada gerakan di rongga dada. Bahkan, beberapa kondisi kesehatan, seperti obesitas, diabetes, atau penyakit paru-paru, bisa menghambat proses penyembuhan luka bekas operasi.
4. Cedera otot atau tulang
Cedera bisa mengganggu fungsi tulang dada, terlebih karena nyeri dada atau terbatasnya pergerakan dada dan lengan. Cedera tulang dada ini bisa dipicu oleh kecelakaan atau aktivitas fisik dengan intensitas berat yang terjadi berkepanjangan, seperti olahraga berlebihan atau batuk yang parah.
5. Penyakit Paget
Meskipun jarang terjadi, penyakit Paget juga bisa menjadi penyebab terganggunya fungsi tulang dada. Penyakit ini akan mengganggu regenerasi, yaitu proses pertumbuhan sel-sel tulang baru setelah terjadi kerusakan. Bila terjadi pada tulang dada, fungsinya untuk melindungi organ-organ di dalam dada pun tidak maksimal.
Masalah pada fungsi tulang dada berhubungan erat dengan kondisi otot dan tulang di bagian dada. Terganggunya fungsi tulang dada juga bisa dipicu oleh beberapa masalah kesehatan lainnya, seperti rematik, fibromialgia, hernia, heartburn, penyakit asam lambung (GERD), atau penyakit paru-paru, misalnya pneumonia dan emboli paru.
Apa pun penyebabnya, nyeri dada akibat terganggunya fungsi tulang dada yang tidak kunjung reda dalam beberapa menit sebaiknya diperiksakan ke dokter. Terlebih bila gangguan fungsi tulang dada terasa sebagai nyeri dada yang menyebar ke lengan atau rahang, disertai sesak napas, atau demam tinggi hingga menggigil. Kondisi ini perlu penanganan yang tepat sesegera mungkin oleh dokter di IGD terdekat.