Gangguan mental organik (organic mental disorder/organic brain syndrome) adalah kondisi ketika kerusakan pada otak menyebabkan gangguan mental. Istilah ini sebelumnya digunakan untuk gangguan neurokognitif.
Gangguan mental organik umumnya dialami oleh para lansia, tetapi kondisi ini juga bisa terjadi pada orang yang lebih muda. Kondisi ini secara tidak langsung terjadi akibat kerusakan otak pada area-area yang terkait dengan kemampuan belajar, mengingat, merencanakan, dan mengambil keputusan.
Selain itu, gangguan ini juga dapat memengaruhi kemampuan penderitanya untuk memahami dan menggunakan bahasa dengan benar, mengoordinasikan gerakan tubuh, juga bertindak sesuai dengan norma-norma sosial yang ada.
Gejala Gangguan Mental Organik
Gejala gangguan mental organik sebenarnya bisa berbeda-beda, tergantung dengan kondisi yang melatarbelakanginya. Namun, ada beberapa gejala utama gangguan mental organik, di antaranya:
- Sering melupakan sesuatu
- Sering merasa bingung
- Sering merasa gelisah
Selain itu, orang dengan gangguan mental organik juga mungkin akan merasakan gejala, seperti:
- Sakit kepala
- Sulit konsentrasi
- Sulit fokus
- Kehilangan keseimbangan tubuh
- Kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya menyetir.
Penyebab Gangguan Mental Organik
Umumnya, gangguan mental organik disebabkan oleh berbagai penyakit yang dapat menyebabkan penurunan fungsi saraf otak (penyakit neurodegeneratif), di antaranya:
- Penyakit Alzheimer
- Penyakit Parkinson
- Penyakit Huntington
- Penyakit Lewy body
- Penyakit Prion
- Multiple sclerosis
- Demensia
Selain penyakit-penyakit seperti di atas, ada juga beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan mental organik, yaitu:
- Cedera otak berat
- Gangguan pernapasan yang menyebabkan rendahnya kadar oksigen (hipoksia) dan tingginya kadar karbon dioksida dalam tubuh
- Gangguan jantung dan pembuluh darah, seperti stroke, transient ischaemic attack (TIA), endokarditis, dan miokarditis
- Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
- Kanker otak atau kanker dari tempat lain yang menyebar ke otak
- Infeksi, seperti HIV, infeksi otak, meningitis, dan sifilis
- Ensefalopati, misalnya yang disebabkan oleh kelainan hati
Penanganan Gangguan Mental Organik
Untuk menangani gangguan mental organik, diperlukan diagnosis dari dokter spesialis saraf atau dokter ahli kejiwaan (psikiater). Dokter akan mengevaluasi gangguan mental apa saja yang terjadi dan menentukan area otak mana yang kiranya terganggu dan menyebabkan gejala tersebut.
Orang dengan gangguan mental organik umumnya akan memerlukan perawatan dan evaluasi yang ketat di rumah sakit. Bentuk penanganan yang bisa diberikan pada penderita gangguan mental organik adalah pemberian obat-obatan untuk meredakan gejala-gejala yang muncul.
Selain itu, psikoterapi dan dukungan psikososial juga mungkin akan dianjurkan demi menunjang kebutuhan, kesejahteraan, dan kualitas hidup penderita maupun orang-orang di sekitarnya.
Gangguan mental organik memiliki kemungkinan sembuh yang berbeda-beda, tergantung pada lokasi otak mana yang terganggu dan seberapa besar kerusakannya. Anda dapat berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui lebih jelas mengenai kondisi yang dialami, jenis pengobatan, serta faktor risiko dan komplikasi dari penyakit ini.