Gastroschisis adalah kondisi cacat lahir ketika organ pencernaan bayi, khususnya usus, keluar dari perut melalui lubang di samping pusar. Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, gastroschisis sering terjadi pada ibu yang merokok atau minum minuman beralkohol selama hamil.
Gastroschisis terjadi selama masa kehamilan ketika dinding perut janin tidak terbentuk dengan sempurna sehingga meninggalkan celah atau lubang di samping pusar dan membuat organ keluar dari dalam perut janin. Bayi dengan kondisi langka ini umumnya perlu segera ditangani dengan langkah operasi setelah lahir.
Penyebab gastroschisis tidak diketahui hingga kini. Meski dapat dialami oleh setiap ibu hamil, kondisi ini lebih sering terjadi pada ibu hamil berusia di bawah usia 20 tahun, merokok, minum minuman beralkohol, menggunakan narkoba, atau mengalami kekurangan nutrisi.
Beberapa Tanda Gastroschisis dan Risikonya
Gastroschisis tidak menimbulkan gejala spesifik selama kehamilan. Kondisi ini hanya bisa terdeteksi melalui pemeriksaan kehamilan, misalnya USG. Gastroschisis biasanya terlihat saat pemeriksaan kehamilan, mulai dari usia kandungan 12 minggu.
Melalui USG, usus janin dapat terlihat ada di luar tubuhnya. Selain usus, organ lain seperti lambung, hati, atau kantung empedu juga bisa ikut keluar dari perut janin.
Akibat gastroschisis, organ pencernaan yang berada di luar tubuh janin tidak terlindungi dengan baik. Akibatnya, organ tersebut bisa terkena cairan ketuban dan mengalami kerusakan. Saat dilahirkan, bayi bisa mengalami masalah pencernaan, seperti usus terpelintir.
Pada kondisi di atas, bayi membutuhkan operasi segera agar kerusakan ususnya tidak makin parah. Bayi umumnya memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang secara normal setelah organ pencernaan dimasukkan ke dalam perut.
Penanganan dan Pencegahan Gastroschisis
Meski gastrochisis bisa didiagnosis selama kehamilan, penanganannya tetap dimulai setelah bayi lahir. Bayi yang mengalami gastroschisis perlu dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU) rumah sakit sekitar 2 minggu atau lebih, tergantung tingkat keparahan kondisi bayi.
Penanganan utama gastroschisis adalah operasi untuk mengembalikan organ pencernaan bayi ke dalam perut. Operasi juga bertujuan untuk menutup lubang di dekat pusar untuk mencegah organ di dalam perut keluar kembali.
Selama jeda waktu saat bayi dilahirkan hingga waktu operasi tiba, dokter akan menutup organ pencernaan yang keluar dari perut bayi dengan kantong plastik yang disebut silo guna mencegah infeksi dan kerusakan.
Ada dua jenis operasi yang bisa disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi dan berapa banyak organ yang berada di luar perut bayi, yaitu:
Perbaikan primer
Perbaikan primer dilakukan jika kondisi gastroschisis pada bayi dinilai tidak terlalu parah atau bagian organ yang keluar sangat sedikit. Segera setelah bayi lahir, dokter bedah akan memasukkan kembali organ ke dalam perut bayi dan menutup lubang yang terbentuk.
Perbaikan bertahap
Untuk kondisi gastroschisis yang cukup serius, misalnya ada lebih dari satu organ yang keluar dari perut, perbaikan bertahap menjadi pilihan. Ini dilakukan untuk mencegah kenaikan tekanan tiba-tiba dalam perut yang bisa memengaruhi fungsi organ tubuh.
Setelah bayi lahir, organ pencernaan yang keluar ditutup rapat dengan silo termodifikasi. Silo perlu dipertahankan agar posisinya tetap tegak dengan mengaitkannya ke bagian atas papan penutup tempat tidur bayi.
Selama beberapa hari, organ tersebut perlahan-lahan akan terdorong kembali ke dalam perut berkat dorongan gravitasi. Setelah semua organ masuk kembali, dokter bedah melakukan operasi untuk memperbaiki lubang di perut.
Setelah operasi selesai, bayi masih memerlukan bantuan untuk bernapas karena adanya tekanan tambahan dari organ yang masuk ke dalam perutnya. Selain itu, bayi juga akan diberi asupan melalui infus, bukan mulut.
Sampai semua organ kembali normal dan berfungsi dengan baik, bayi disarankan tetap dirawat di rumah sakit. Dengan perawatan yang tepat sejak dini, bayi yang lahir dengan gastroschisis bisa sembuh total serta tumbuh dan berkembang dengan sehat.
Gastroschisis memang umumnya terdeteksi saat bayi baru lahir, tetapi kondisi ini sebenarnya bisa didiagnosis sebelum persalinan melalui pemeriksaan kehamilan.
Jika janin terdiagnosis mengalami gastroschisis, Bumil perlu berkonsultasi ke dokter untuk mendiskusikan terkait persalinannya, termasuk persiapan apa saja yang diperlukan.