Kanker otot polos adalah salah satu jenis kanker langka yang menyerang otot polos. Otot tersebut terdapat di berbagai organ dan jaringan tubuh, seperti pembuluh darah, dinding rahim, dan usus. Meski jarang terjadi, penyakit ini dapat membahayakan kesehatan bila tidak segera ditangani. 

Otot polos berperan penting dalam menunjang fungsi berbagai sistem organ, misalnya mengatur aliran dan tekanan darah pada pembuluh darah, mengatur fungsi berkemih pada saluran kemih, dan melancarkan proses pencernaan di usus. Otot ini bisa mengalami gangguan kesehatan, seperti kanker otot polos atau leiomiosarkoma (LMS).

Kanker Otot Polos, Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganannya - Alodokter

Kondisi ini terjadi ketika sel-sel otot polos mengalami kelainan, sehingga terus berkembang secara tidak terkendali dan merusak jaringan normal di sekitarnya. Saat kanker otot polos menyerang organ atau jaringan tubuh tertentu, hal ini bisa membuat bagian tubuh yang terdampak tidak bisa berfungsi dengan baik. 

Kanker Otot Polos dan Penyebabnya 

Leiomiosarkoma merupakan salah satu jenis tumor ganas atau kanker yang dinamakan sarkoma jaringan lunak. Kanker ini bisa tumbuh pada otot polos di bagian tubuh mana pun, seperti pembuluh darah, saluran cerna, dan jaringan ikat tubuh.

Penyebab terjadinya kanker otot polos belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker otot polos, yaitu:

  • Faktor genetik atau keturunan
  • Riwayat pengobatan dengan radioterapi
  • Paparan bahan kimia beracun, misalnya dioksin dari pembakaran sampah plastik

Meski jarang terjadi, kanker otot polos juga bisa terjadi akibat infeksi virus Epstein-Barr.

Kanker Otot Polos dan Gejalanya

Gejala leiomiosarkoma atau kanker otot polos tergantung pada tempat pertumbuhan sel kanker. Berikut ini adalah gejala umum yang dapat dialami penderita leiomiosarkoma:

  • Perut kembung atau perut terasa tidak nyaman
  • Benjolan di bagian tubuh tertentu
  • Nyeri perut
  • Demam
  • Berat badan turun drastis
  • Haid tidak teratur
  • Perdarahan di luar siklus haid

Kanker otot polos terkadang tidak memiliki gejala yang khas dan bisa menyerupai gejala penyakit lain. Hal inilah yang membuat kanker otot polos sulit terdeteksi sejak dini. Oleh karena itu, jika Anda mengalami berbagai gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Untuk mendiagnosis kanker otot polos, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti USG, CT scan, atau MRI untuk mengetahui jenis tumor, ukuran, letak, dan penyebarannya. Selain itu, dokter juga akan melakukan biopsi untuk memastikan jenis dan stadium kanker otot polos.

Kanker Otot Polos dan Penanganannya

Penanganan kanker otot polos disesuaikan dengan lokasi tumbuh dan penyebaran sel kanker, serta usia dan kondisi kesehatan penderita. Namun, kanker otot polos dapat ditangani dengan langkah penanganan berikut ini:

1. Operasi

Tindakan operasi dilakukan untuk mengangkat tumor yang masih jinak atau ukurannya kecil. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan penyebaran tumor ke bagian tubuh lainnya. Jika ukuran tumor terlalu besar, dokter akan menganjurkan untuk melakukan kemoterapi atau radioterapi terlebih dahulu sebelum operasi.

2. Kemoterapi

Terapi ini bermanfaat untuk membunuh sel kanker otot polos yang telah menyebar ke bagian tubuh lain. Kemoterapi biasanya dianjurkan untuk mengobati kanker yang telah memasuki stadium lanjut.

Meski demikian, kemoterapi juga dapat memberikan beberapa efek samping pada tubuh, seperti rambut rontok, mual dan muntah, serta perubahan warna kuku menjadi cokelat atau kuning.

3. Imunoterapi

Penanganan kanker otot polos selanjutnya adalah imunoterapi, yaitu terapi yang dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan kepada penderita kanker otot polos untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya dalam mengenali dan melawan sel kanker. Namun, penanganan ini diketahui kurang efektif untuk beberapa kondisi.

Oleh karena itu, perlu adanya konsultasi ke dokter terlebih dahulu agar dapat dilakukan penanganan yang sesuai kondisi. 

4. Radioterapi

Radioterapi atau terapi radiasi dilakukan dengan menyinari tubuh menggunakan sinar-X atau sinar proton untuk membunuh sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya. Terapi ini juga biasanya dilakukan setelah pasien menjalani operasi untuk membunuh sisa-sisa sel kanker.

5. Terapi dengan obat-obatan

Selain perawatan kemoterapi, imunoterapi, dan radioterapi, dokter juga akan menganjurkan penderita leiomiosarkoma stadium lanjut untuk menjalani terapi menggunakan obat-obatan.

Melalui terapi ini, penderita dianjurkan untuk mengonsumsi obat tertentu yang dapat membunuh sel kanker dan menghentikan pertumbuhan tumor.

Kanker otot polos merupakan salah satu jenis kanker yang jarang terjadi, tetapi cukup berbahaya. Oleh karena itu, bila Anda mengalami gejala kanker otot polos yang telah disebutkan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. 

Konsultasi dapat dilakukan secara cepat, praktis, dan tanpa keluar rumah melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, penyakit tersebut dapat segera terdeteksi. Makin cepat kanker terdeteksi, makin tinggi pula peluang Anda sembuh.