Gegar otak ringan merupakan tipe cedera otak dengan gejala yang cenderung ringan. Meski begitu, kondisi ini tetap tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, gegar otak ringan mungkin untuk berubah menjadi berat dan berisiko menimbulkan gangguan pada otak.
Terjadinya gegar otak ringan biasanya disebabkan oleh benturan keras pada kepala, misalnya akibat pukulan benda tumpul, terjatuh dari tempat yang tinggi, cedera saat berolahraga, maupun kecelakaan lalu lintas.
Gegar otak ringan bisa terjadi pada siapa saja. Namun, kondisi ini umumnya lebih berbahaya jika dialami oleh anak-anak. Pasalnya, struktur pembuluh darah pada otak anak-anak masih belum terlalu kuat sehingga rentan mengalami cedera atau perdarahan bila terbentur sesuatu dengan kencang.
Meski sering dikira sama, gegar otak ringan berbeda dengan gegar otak sedang atau berat. Pada kondisi ringan, penderita gegar otak hanya akan kehilangan fungsi otak sementara dan pemulihan cenderung cepat. Sementara itu, gegar otak sedang atau berat menyebabkan terjadinya kerusakan fungsi otak untuk jangka panjang dan keluhan cenderung menetap.
Gejala Gegar Otak Ringan
Seperti namanya, gegar otak ringan menimbulkan gejala yang tidak terlalu parah. Umumnya, berbagai gejala akan langsung muncul setelah otak mengalami cedera. Namun, pada beberapa kasus, gejala gegar otak ringan juga bisa muncul dalam waktu beberapa menit hingga beberapa hari setelah terjadinya benturan di kepala.
Berikut ini adalah beberapa gejala gegar otak ringan yang perlu diwaspadai:
- Sakit kepala
- Pusing
- Mual dan muntah
- Penglihatan kabur
- Merasa kebingungan
- Telinga berdenging
- Sulit berkonsentrasi
- Susah tidur
- Mudah marah dan sulit mengatur emosi
- Sensitif terhadap cahaya dan suara
Berbagai gejala di atas dapat dirasakan oleh anak-anak maupun orang dewasa yang mengalami gegar otak ringan dan umumnya berlangsung singkat. Selain itu, pada anak-anak, kondisi ini mungkin akan disertai dengan gejala lainnya, seperti:
- Mudah marah dan sering menangis
- Kehilangan keseimbangan
- Perubahan pola tidur
- Kehilangan nafsu makan
- Kehilangan minat terhadap mainan favoritnya
Penanganan Gegar Otak Ringan
Jika Anda mengalami gegar otak ringan, perlu diketahui bahwa berbagai gejala yang timbul akibat kondisi ini sebenarnya bisa menghilang dengan sendirinya dalam waktu 7–10 hari dalam pengawasan dokter.
Perawatan di rumah bisa dipertimbangkan dengan syarat dapat dipantau secara ketat oleh keluarga, bila keluhan yang dialami setelah cedera berupa nyeri kepala, pusing, dan mual, tanpa disertai dengan muntah-muntah hebat, pingsan, keluar cairan dari hidung dan telinga, serta lupa ingatan (amnesia).
Terdapat beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan agar gejala dari gegar otak ringan bisa ditangani di rumah, di antaranya:
1. Membatasi pergerakan leher dan kepala
Usahakan untuk membatasi gerak dari leher dan kepala untuk mencegah gejala memberat dan cedera pada bagian leher. Hal ini juga bertujuan agar otak tidak menerima guncangan berlebih yang bisa memperlambat pemulihan akibat cedera. Untuk mengurangi gerak bagian leher dan kepala, bisa menggunakan collar neck.
2. Memperbanyak istirahat
Memperbanyak istirahat merupakan hal yang penting dilakukan ketika Anda mengalami gegar otak ringan. Itu artinya Anda dianjurkan untuk menghentikan berbagai aktivitas yang menguras banyak energi, termasuk olahraga, sekolah maupun bekerja.
Saat beristirahat, Anda juga perlu mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan minum air putih agar tubuh mendapatkan energi untuk mendukung proses pemulihan cedera yang terjadi di otak. Dengan begitu, berbagai gejala gegar otak ringan bisa sembuh dengan cepat.
3. Mengurangi penggunaan gadget
Mempercepat pemulihan gegar otak ringan juga bisa dilakukan dengan mengurangi penggunaan gadget. Ini karena penggunaan gadget secara berlebihan akan membuat mata menjadi lelah sehingga bisa memperburuk sakit kepala yang muncul akibat gegar otak ringan.
Tak hanya itu, saat mengalami gegar otak ringan, Anda akan lebih sensitif terhadap cahaya dan suara. Oleh karena itu, berbagai benda yang bisa menghasilkan kedua hal tersebut harus dikurangi penggunaannya, termasuk gadget.
4. Konsumsi obat pereda nyeri
Mengonsumsi obat pereda nyeri juga bisa dilakukan untuk mengobati nyeri kepala yang muncul akibat gegar otak ringan. Meski begitu, perlu diketahui bahwa pada kondisi ini tidak semua obat pereda nyeri aman untuk dikonsumsi.
Paracetamol menjadi obat pereda nyeri yang bisa dijadikan pilihan untuk dikonsumsi. Sementara itu, Anda sebaiknya menghindari ibuprofen dan aspirin karena kedua obat pereda nyeri tersebut bisa memicu perdarahan di dalam otak.
Jika berbagai cara di atas sudah Anda lakukan tetapi keluhan akibat gegar otak ringan tidak kunjung membaik atau justru bertambah parah, sebaiknya periksakan diri ke rumah sakit.
Tanda-tanda gegar otak menjadi makin parah yang harus segera ditangani di unit gawat darurat adalah penderita sering mengantuk dan sulit untuk dibangunkan, muntah-muntah dan nyeri kepala hebat, keluar cairan bening atau darah dari hidung atau telinga, adanya kelainan gerak tubuh atau bicara pelo, kejang, hingga hilangnya kesadaran.
Nantinya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, di antaranya CT scan atau MRI kepala untuk mengevaluasi kondisi cedera otak yang di alami. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat agar gejala gegar otak ringan bisa sembuh.
Meski bisa disembuhkan dan tidak menimbulkan kerusakan otak secara permanen, gegar otak ringan tetap perlu diwaspadai karena ada beberapa kondisi yang bisa berkembang menjadi gegar otak sedang hingga berat.
Oleh sebab itu, bila Anda mengalami benturan keras di kepala hingga menyebabkan muntah, sakit kepala, bahkan hilang kesadaran, segeralah ke dokter untuk mendapat penanganan yang sesuai.