Penting bagi kita untuk mengenali gejala dan perawatan COVID-19. Pasalnya gejala dan perawatan COVID-19 bisa berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya, apakah ringan, sedang, berat, atau kritis.
Gejala COVID-19 umumnya bisa dirasakan sekitar 3–5 hari sampai 1 minggu sejak seseorang terinfeksi virus Corona atau SARS-CoV-2, tetapi bisa juga bekisar antara 1–14 hari.
Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran virus Corona, orang yang telah terpapar virus atau memiliki kontak erat dengan pasien positif COVID-19 disarankan untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Isolasi mandiri bisa dilakukan di rumah jika memungkinkan. Jika tidak, ini bisa dilakukan di rumah sakit atau sarana yang disediakan pemerintah, misalnya wisma atlet di Jakarta.
Gejala dan Perawatan COVID-19 Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Berikut adalah 4 tingkat keparahan penyakit COVID-19 berdasarkan gejala yang muncul, sekaligus perawatannya:
1. Ringan
Pasien COVID-19 dikategorikan mengalami gejala ringan apabila merasakan salah satu atau beberapa keluhan di bawah ini:
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Malaise atau perasaan lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Mual dan muntah
- Diare
- Kehilangan indera perasa (ageusia) dan penciuman (anosmia)
Sementara itu, jika seseorang tidak merasakan gejala sama sekali, tapi hasil tes PCRnya positif, maka ia termasuk kategori pasien COVID-19 tanpa gejala.
Perawatan pasien COVID-19 dengan gejala ringan umumnya sama dengan pasien COVID-19 tanpa gejala. Ini berarti pasien harus menjalani isolasi mandiri selama minimal 10 hari sejak muncul gejala atau hasil tes PCR positif.
Penanganan pasien COVID-19 gejala ringan umumnya bersifat simtomatik atau hanya untuk meredakan gejala. Sebagai contoh, pasien bisa mengonsumsi paracematol untuk meredakan demam, atau obat batuk untuk mengatasi batuk. Pasien juga bisa mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti vitamin C dan vitamin D.
Selama menjalani isolasi mandiri, pasien bisa menggunakan layanan aplikasi kesehatan atau telemedicine untuk berkonsultasi ke dokter.
2. Sedang
Keluhan yang bisa dialami oleh pasien COVID-19 kategori gejala sedang adalah:
- Demam
- Batuk
- Sesak napas atau napas terasa kurang nyaman
- Kurang nafsu makan
- Letih dan lemas
Pasien umumnya mengalami gejala COVID-19 ringan, tapi sudah merasakan keluhan sesak napas atau napas terasa lebih berat.
Selain itu, pada pasien COVID-19 derajat sedang, kemungkinan sudah terdapat bercak atau kelainan pada pemeriksaan foto Rontgen-nya. Meski demikian, kadar oksigen dalam darah atau saturasi oksigennya masih normal, yaitu di atas 94%.
Pasien COVID-19 yang tergolong kategori sedang atau memliki penyakit penyerta tertentu, seperti asma dan diabetes, atau sudah berusia lanjut, dianjurkan untuk mendapatkan perawatan dan pemantauan oleh dokter di rumah sakit.
Jika tidak bisa dirawat di rumah sakit, pasien COVID-19 tersebut bisa menjalani perawatan di rumah, asalkan telah mendapatkan obat-obatan dari dokter.
Untuk mengobati COVID-19 gejala sedang, dokter bisa memberikan obat antivirus, seperti oseltamivir, molnupiravir, dan antibiotik azithromycin, guna mencegah terjadinya pneumonia karena infeksi bakteri.
3. Berat
Pasien COVID-19 termasuk dalam kategori sakit berat, jika memiliki gejala berikut:
- Napas sangat sesak atau kesulitan bernapas
- Nyeri atau sensasi tidak nyaman di dada
- Kuku, bibir, dan kulit tampak kebiruan dan pucat
- Membutuhkan bantuan oksigen
- Penurunan kesadaran atau sering mengantuk
- Kebingungan atau sulit berkonsentrasi
- Lemas
- Kesulitan atau tidak bisa makan dan minum
Pasien dengan gejala COVID-19 berat umumnya akan mengalami penurunan saturasi oksigen hingga di bawah 90–94%. Kondisi ini bisa disertai dengan keluhan sesak napas maupun tanpa gejala, atau yang dikenal dengan istilah happy hypoxia. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berbahaya dan berpotensi menyebabkan komplikasi yang berat.
Pasien harus segera mendapatkan perawatan dokter di rumah sakit, terutama jika ia termasuk kelompok lansia, ibu hamil, atau memiliki riwayat penyakit penyerta, seperti penyakit jantung, asma, diabetes, gangguan ginjal, obesitas, atau kanker.
Perawatan pasien COVID-19 gejala berat umumnya meliputi terapi infus, pemberian oksigen, serta pemberian obat-obatan antivirus untuk COVID-19, seperti remdesivir atau favipirapir. Dokter juga bisa memberikan obat-obatan lain, seperti antibiotik, imunosupresan, atau kortikosteroid, jika diperlukan.
4. Kritis
Pasien COVID-19 sudah disebut kritis ketika ia mengalami gejala berupa koma, kejang, tidak bisa bernapas sama sekali, sangat lemas, atau penurunan tekanan darah secara drastis (syok).
Pada kondisi ini, pasien COVID-19 yang kritis berisiko tinggi untuk mengalami komplikasi, seperti gagal napas atau henti jantung. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kematian.
Pasien dengan kondisi kritis perlu mendapatkan penanganan dan perawatan di Unit Perawatan Intensif (ICU) rumah sakit sampai kondisinya membaik. Mereka umumnya juga akan membutuhkan alat bantu pernapasan melalui mesin ventilator dan pengobatan lain untuk COVID-19 gejala berat.
Tips Menjalani Perawatan COVID-19 di Rumah
Selama menjalani isolasi mandiri atau perawatan di rumah, pasien COVID-19 dengan gejala ringan atau sedang bisa mengikuti beberapa tips berikut untuk mendukung pemulihan:
- Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta minum cukup air putih.
- Tidur yang cukup, yaitu selama 7–9 jam setiap malam. Untuk melancarkan pernapasan, pasien dianjurkan untuk tidur dalam posisi pronasi.
- Pantau kadar oksigen dalam darah dengan oximeter setiap hari.
- Tetap berolahraga sesuai kemampuan tubuh, misalnya stretching atau yoga.
- Kurangi stres, misalnya dengan latihan relaksasi, meditasi, atau menonton TV.
- Tetap berkomunisasi dengan teman dan keluarga, misalnya melalui telepon atau video call.
- Lakukanlah aktivitas yang menghibur, misalnya membaca buku atau menonton film yang disukai.
Itulah berbagai informasi mengenai gejala dan perawatan COVID-19 yang penting untuk Anda ketahui. Apabila Anda atau orang serumah ada yang terkonfirmasi COVID-19, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter melalui aplikasi kesehatan yang memberikan pelayanan telemedicine, misalnya ALODOKTER.
Hal ini penting agar kondisi Anda atau keluarga terpantau dan juga untuk mendapatkan perawatan COVID-19 yang tepat sesuai tingkat keparahannya.