Diabetes bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, ada gejala diabetes pada wanita yang mungkin tidak terjadi pada pria. Hal ini tentunya perlu disadari sejak dini oleh para wanita agar penanganan bisa lebih cepat dilakukan.
Gejala diabetes yang umumnya terjadi adalah rasa haus dan lapar berlebih, penurunan atau kenaikan berat badan tanpa sebab yang jelas, serta sering buang air kecil. Selain itu, gejala diabetes dapat pula disertai dengan kelelahan, penglihatan kabur, mual, dan luka yang sulit sembuh.
Di samping gejala umum diabetes di atas, ada beberapa gejala diabetes pada wanita yang khas dan penting untuk dikenali. Apa sajakah gejala tersebut?
Waspadai Beragam Gejala Diabetes pada Wanita
Ada beberapa gejala diabetes pada wanita yang penting untuk diketahui, antara lain:
Infeksi jamur berulang pada vagina
Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol akibat penyakit diabetes bisa membuat jamur Candida tumbuh subur di vagina. Inilah sebabnya mengapa wanita yang menderita diabetes akan lebih sering mengalami infeksi jamur pada vagina.
Infeksi jamur ini dapat menimbulkan gejala berupa vagina terasa gatal, nyeri, keputihan, dan perih atau tidak nyaman saat berhubungan seks.
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) juga bisa menjadi gejala diabetes pada wanita. Hal ini dikarenakan urine penderita diabetes memiliki kadar gula yang tinggi sehingga memudahkan bakteri penyebab ISK untuk berkembang biak.
Selain itu, diabetes juga dapat membuat daya tahan tubuh menurun sehingga tubuh lebih rentan terkena infeksi. Tanda-tanda ISK meliputi nyeri saat buang air kecil, demam, anyang-anyangan, dan kencing berdarah.
Disfungsi seksual
Gejala diabetes pada wanita selanjutnya bisa berupa vagina kering dan menurunnya dorongan seksual. Gejala ini bisa disebabkan oleh neuropati diabetik atau kerusakan serabut saraf karena tingginya kadar gula dalam darah.
Alasan Mengapa Diabetes pada Wanita Sulit Terkontrol
Dibanding pria, penyakit diabetes pada wanita lebih rentan menyebabkan komplikasi atau penyakit serius, seperti penyakit jantung dan penyakit ginjal. Selain itu, diabetes pada wanita juga dapat meningkatkan risiko kesulitan untuk hamil, gangguan selama masa kehamilan, serta infeksi saluran kemih dan vagina berulang.
Komplikasi dan penyakit serius tersebut bisa terjadi karena diabetes pada wanita lebih sulit terkontrol. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa diabetes bisa lebih sulit terkendali pada wanita:
Fluktuasi hormon
Perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi, melahirkan, dan menopause membuat wanita lebih sulit mempertahankan kadar glukosa atau gula darah dengan baik. Oleh karena itu, wanita disarankan untuk lebih rutin memeriksakan gula darah sebelum atau sesudah menstruasi.
Konsumsi pil KB
Beberapa jenis pil KB diketahui bisa menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah, sekaligus menurunkan respons insulin dalam tubuh. Oleh karena itu, tanyakan kepada dokter terkait pil KB yang direkomendasikan atau metode kontrasepsi lain yang lebih aman untuk meminimalkan kenaikan kadar gula darah.
Meski demikian, Anda tetap bisa mengontrol diabetes secara rutin dengan menjalani pemeriksaan gula darah harian, memperbaiki gaya hidup, dan mengonsumsi obat diabetes sesuai resep dokter.
Selain itu, untuk menjaga agar Anda terhindar dari diabetes, jalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, berolahraga secara rutin, dan menghentikan kebiasaan merokok. Jangan lupa pula untuk tetap memeriksakan kondisi kesehatan Anda secara rutin ke dokter.
Apabila Anda mengalami beberapa gejala diabetes pada wanita seperti yang telah dipaparkan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan tes darah atau tes urine untuk mendeteksi dan menangani gejala yang Anda alami.