Syok septik merupakan salah satu kondisi darurat yang ditandai dengan terganggunya aliran darah akibat infeksi. Kondisi ini dapat menimbulkan kerusakan organ dan bahkan kematian. Oleh karena itu, gejala syok septik perlu dikenali sejak dini agar bisa segera ditangani.
Syok adalah suatu kondisi kegagalan fungsi aliran darah untuk menghantarkan nutrisi dan oksigen ke jaringan dalam tubuh. Ada beragam jenis syok dan salah satu jenisnya adalah syok septik.
Gejala syok septik muncul sebagai komplikasi berat dari sepsis, yaitu infeksi yang telah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Pada kondisi ini, infeksi yang meluas memicu kerusakan berbagai organ, bahkan mengancam nyawa.
Sebagai bentuk pencegahan, penting untuk memahami dan mengetahui gejala syok septik agar kondisi berbahaya ini bisa segera ditangani.
Kenali Gejala Syok Septik
Kondisi syok septik bisa dimulai dari kondisi infeksi berat pada organ tertentu yang tidak ditangani dengan tepat, seperti infeksi di saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran kemih, organ reproduksi, atau infeksi pada kulit.
Beberapa gejala syok septik yang perlu Anda ketahui meliputi:
- Tekanan darah rendah yang tidak berhasil diatasi dengan pemberian cairan
- Frekuensi napas semakin cepat
- Demam tinggi dengan suhu tubuh >38OC
- Denyut nadi cepat, tetapi lemah
- Sakit kepala
- Sianosis
- Nyeri otot hebat
- Gelisah
- Penurunan kesadaran
- Produksi urine menurun atau tidak keluar urine sama sekali
Selain gejala di atas, penderita syok septik juga dapat mengalami peningkatan kadar gula darah melewati batas normal.
Upaya Pertolongan Syok Septik
Penderita yang mengalami gejala syok septik perlu mendapatkan pengawasan ketat dari tim medis. Untuk mengatasi kondisi ini, ada beberapa penanganan yang dapat diberikan dokter, seperti:
1. Penggunaan oksigen dan alat bantu pernapasan
Ketika mengalami syok septik, dokter akan memberikan tambahan oksigen menggunakan alat bantu pernapasan, seperti intubasi endotrakeal atau prosedur memasukkan alat bantu napas berupa tabung ke dalam tenggorokan melalui mulut atau hidung agar jaringan tubuh tidak mengalami kekurangan oksigen.
2. Pemberian cairan
Untuk mengembalikan volume cairan tubuh yang terganggu saat mengalami syok septik, pasien akan diberikan cairan infus. Pemilihan jenis cairan dan jumlah cairan akan disesuaikan dengan kondisi pasien serta pertimbangan dokter.
3. Pemberian obat peningkat tekanan darah
Pada syok septik, kondisi hipotensi biasanya tidak membaik hanya dengan pemberian cairan infus sehingga dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah, seperti vasopressin.
4. Penggunaan antibiotik
Saat pasien mengalami syok septik, pemberian antibiotik diperlukan untuk mengatasi infeksi bakteri yang menjadi penyebabnya. Jenis antibiotik yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis bakteri yang menginfeksi tubuh.
5. Pemberian obat-obatan lainnya
Obat-obatan lainnya juga akan diberikan untuk meringankan gejala dan mendukung fungsi tubuh, misalnya pemberian antinyeri yang disuntikkan untuk meredakan gejala nyeri atau insulin apabila terjadi peningkatan kadar gula darah ekstrem.
Selain penanganan di atas, dokter dapat melakukan tindakan khusus sesuai dengan keadaan pasien syok septik, misalnya cuci darah untuk mendukung fungsi ginjal atau tindakan pembedahan jika ada lokasi infeksi yang perlu dioperasi, seperti pengeluaran nanah dari jaringan abses atau pengangkatan jaringan mati akibat gangrene.
Syok septik dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai gejala syok septik agar penanganan yang tepat dapat segera dilakukan dokter bila Anda mengalaminya.