Penting untuk mengenali berbagai gejala kanker kelenjar bening agar langkah pengobatan dapat segera dilakukan. Sebab, jenis kanker ini diketahui memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi bila ditangani sejak dini.
Kanker kelenjar getah bening atau limfoma termasuk penyakit yang ditakuti karena dapat membahayakan nyawa penderitanya. Penderita kanker kelenjar getah bening di dunia pun meningkat setiap tahunnya.
Namun, dengan penanganan yang tepat dan cepat, jenis kanker ini bukannya tidak mungkin disembuhkan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala kanker kelenjar getah bening agar lebih waspada dan tidak terlambat menjalani pengobatan.
Seputar Kanker Kelenjar Getah Bening
Kanker kelenjar getah bening merupakan kanker pada sel darah putih dalam sistem limfatik. Jenis kanker ini berbeda dengan kanker darah atau leukemia yang tumbuh pada sel pembentuk darah putih di sumsum tulang.
Kanker kelenjar getah bening terdiri dari berbagai jenis dengan gejala dan pengobatan yang berbeda. Namun, ada dua jenis limfoma yang paling sering ditemukan, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin
Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening
Masing-masing jenis kanker kelenjar getah bening memiliki gejala yang berbeda. Namun, ada beberapa gejala yang umumnya muncul, yaitu:
- Benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan yang merupakan tanda dari pembesaran kelenjar getah bening
- Penurunan berat badan
- Demam
- Kelelahan
- Nyeri perut
- Berkeringat pada malam hari
- Gatal
- Batuk
- Sesak napas
Munculnya gejala kanker kelenjar getah bening juga dipengaruhi oleh stadium kanker. Pada stadium awal, jenis kanker ini bisa saja tidak menimbulkan gejala apa pun.
Gejala biasanya baru dirasakan ketika sudah memasuki stadium lanjut. Inilah yang membuat kanker kelenjar getah bening sering kali terlambat ditangani, sehingga mengancam nyawa penderitanya.
Bila gejala yang muncul dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kecurigaan dan mengarah pada kanker kelenjar getah bening, dokter akan menyarankan pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan darah, foto Rontgen, CT scan, MRI, atau biopsi kelenjar getah bening.
Biopsi dilakukan dengan mengambil sebagian jaringan kelenjar getah bening untuk kemudian diperiksa menggunakan mikroskop di laboratorium.
Perlu diingat bahwa tidak semua kelenjar getah bening yang membesar adalah kanker kelenjar getah bening. Pembesaran kelenjar getah bening bisa juga disebabkan oleh hal lain, misalnya infeksi.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala kanker kelenjar getah bening di atas, sebaiknya segeralah periksakan diri ke dokter agar dapat dicari penyebabnya dan dilakukan penanganan secepatnya.
Oleh:
dr. Dina Kusumawardhani