Geographic tongue adalah kondisi saat lapisan atas lidah tampak seperti pulau-pulau berwarna kemerahan. Walau tidak berbahaya, kondisi ini biasanya menyebabkan rasa tidak nyaman yang bisa mengganggu penderitanya.
Geographic tongue mungkin terkesan menyeramkan bagi sebagian orang, sehingga memicu munculnya rasa takut dan cemas. Sebagian orang mungkin jadi lebih risih melihat tampilan lidah yang berpulau-pulau ini. Yang lain mengeluhkan lidah yang terasa lebih sensitif saat mengonsumsi makanan tertentu.
Nah, perlu diingat kalau geographic tongue ini tidak berbahaya, tidak menular, dan berbeda dengan sariawan. Beberapa penanganan mandiri juga masih bisa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan yang terjadi.
Mengenal Gejala dan Penyebab Geographic Tongue
Seperti yang telah dijelaskan di atas kalau geograpghic tongue akan ditandai dengan munculnya lesi kemerahan di permukaan lidah, yang berbentuk seperti pulau-pulau di peta. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah benign migratory glossitis.
Lesi berbentuk pulau ini memiliki batas garis-garis berwarna putih atau keabu-abuan yang menyebabkan munculnya bentuk “pulau” pada peta. Geograpghic tongue bisa muncul dengan lebih dari satu lesi dan bisa berpindah-pindah posisinya di lidah.
Selain munculnya “pulau” di lidah, gejala geograpghic tongue lainnya adalah munculnya sensasi terbakar, menyengat, kesemutan, perih, hingga nyeri, terutama saat menyikat gigi dengan pasta gigi atau mengonsumsi makanan dan minuman panas, pedas, asin, serta asam. Merokok juga bisa memicu munculnya rasa nyeri.
Keluhannya bisa bertahan selama beberapa hari dan bisa hilang timbul selama bertahun-tahun.
Siapa pun bisa mengalami geographic tongue, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Penyebabnya hingga saat ini belum diketahui. Namun, hal yang pasti bahwa geographic tongue tidak terkait dengan infeksi, apalagi kanker. Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terjadinya lidah geografis ini adalah:
- Memiliki keluarga yang mengalami geographic tongue
- Menderita eksim atau psoriasis
- Menderita diabetes
- Menderita artritis reaktif
- Mengalami kekurangan nutrisi, terutama zinc, zat besi, asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12
- Mengalami lidah retak (fissured tongue)
Pengobatan dan Perawatan Geographic Tongue
Geographic tongue bisa hilang dengan sendirinya. Namun, jika keluhan nyeri, perih, atau menyengat cukup berat dan mengganggu, ada beberapa pilihan pengobatan yang akan diberikan oleh dokter untuk meredakan peradangan dan mengurangi keluhan, yaitu:
- Obat kumur dengan kandungan antihistamin, bila geographic tongue muncul akibat alergi
- Obat pereda nyeri topikal yang bisa dioleskan langsung ke lidah
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk meredakan nyeri, seperti ibuprofen, aspirin, atau asam mefenamat
- Suplemen zinc
Pastikan Anda mengonsumsi obat sesuai dengan resep yang tertera pada kemasan atau anjuran dari dokter. Selain obat-obatan, beberapa langkah perawatan di rumah yang perlu diikuti agar geographic tounge bisa sembuh dan lidah tetap sehat antara lain:
- Usahakan untuk tetap sikat gigi 2 kali, pilihlah pasta gigi yang diperuntukan untuk mulut, termasuk gigi dan gusi sensitif.
- Sebisa mungkin, hindari semua makanan atau minuman yang panas, pedas, asam, dan asin untuk sementara waktu sampai geographic tongue mereda.
- Jangan merokok.
- Konsumsi makanan sehat yang mengandung beragam nutrisi, seperti asam folat, zinc, zat besi, vitamin B6, dan vitamin B12. Contohnya, buah-buahan, sayuran, daging rendah lemak, ikan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa geographic tongue memang bukan kondisi yang berbahaya, tetapi bisa mengganggu bila tidak ditangani dengan tepat Walau bukan tanda dari kanker mulut, tetap lakukan pemeriksaan ke dokter jika bercak yang ada di lidah mudah berdarah atau berubah menjadi benjolan yang membesar dengan cepat.