Gigantomastia adalah pertumbuhan jaringan yang berlebihan di dalam payudara, sehingga ukuran payudara terlihat sangat besar dan bentuknya tidak proporsional dengan tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, bahkan mengganggu emosional penderitanya.
Gigantomastia atau hipertrofi payudara tergolong jarang terjadi dan hanya dapat dialami oleh wanita. Jaringan yang tumbuh berlebihan pada gigantomastia bersifat jinak (nonkanker) dan kecepatan pertumbuhannya bervariasi, bisa dalam hitungan hari, berminggu-minggu, atau bahkan bertahun-tahun.
Gejala dan Penyebab Gigantomastia
Gejala utama gigantomastia adalah payudara membesar secara tidak normal dan cepat, bahkan jauh lebih besar dari ukuran normal. Selain itu, gigantomastia juga menunjukan gejala berikut ini:
- Nyeri payudara (mastalgia)
- Nyeri pada bahu, leher, dan punggung
- Mati rasa pada puting susu
- Kemerahan dan gatal pada payudara bagian bawah
- Ketegangan otot
- Tubuh membungkuk
- Kulit payudara menebal dan bertekstur seperti kulit jeruk (ulserasi payudara)
Gigantomastia bisa terjadi pada salah satu atau kedua payudara. Pembesaran payudara dapat dikatakan gigantomastia jika jaringan payudara ekstra jumlahnya mencapai ≥3% dari total berat badan atau kelebihan ≥500 gram.
Hingga saat ini, penyebab gigantomastia belum dapat dipastikan. Namun, faktor genetik dan perubahan kadar hormon dalam tubuh diketahui dapat memicu pertumbuhan jaringan berlebihan pada payudara. Berikut ini adalah faktor yang bisa menyebabkan terjadinya gigantomastia:
- Kehamilan, khususnya pada trimester pertama
- Pubertas
- Obesitas
- Efek samping konsumsi obat, seperti penicillamine, bucillamine, neothetazone, dan ciclosporin
- Penyakit autoimun, seperti psoriasis, radang sendi, miastenia gravis, lupus, dan penyakit Hashimoto
Komplikasi dan Penanganan Gigantomastia
Payudara besar memang bisa menjadi daya tarik bagi beberapa orang. Namun, jika ukurannya terlalu besar, hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman saat beraktivitas dan perasaan malu, cemas, stres, bahkan depresi akibat menurunnya kepercayaan diri terhadap penampilan.
Gigantomastia juga dapat menyebabkan iritasi kulit di bawah payudara, seperti selulitis, serta meningkatkan risiko terbentuknya abses akibat gesekan terus-menerus. Dalam kasus yang sangat parah, ukuran payudara yang terlalu besar dapat menekan dada sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.
Pada ibu hamil, gigantomastia bisa mengganggu tumbuh kembang janin, bahkan meningkatkan risiko terjadinya keguguran. Jika tidak segera ditangani, iritasi dapat meluas hingga ke bagian kulit lain yang akhirnya memicu perdarahan hebat dan syok hipovolemik. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kematian pada ibu dan janin.
Tidak hanya itu, gigantomastia yang terjadi pada ibu menyusui bisa mengganggu produksi ASI dan menyebabkan mastitis. Hal ini tentu dapat mengganggu proses menyusui.
Untuk mencegah dampak dan komplikasi tersebut, gigantomastia perlu ditangani dengan baik. Penanganan yang diberikan oleh dokter untuk gigantomastia meliputi:
- Obat-obatan, seperti tamoxifen, medroxyprogesterone, danazol, atau bromocriptine
- Operasi pengecilan payudara
Obat-obatan yang diberikan bertujuan untuk meringankan gejala dan mengurangi pertumbuhan jaringan payudara yang berlebihan. Selain itu, prosedur mastektomi juga mungkin diperlukan pada gigantomastia yang parah dan muncul berulang-ulang.
Apabila payudara Anda membesar sampai ukurannya menjadi tidak proporsional dengan tubuh, berkonsultasilah dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Melalui konsultasi online ini, dokter dapat memberikan saran pengobatan awal dan merekomendasikan pemeriksaan langsung jika mencurigai adanya kondisi gigantomastia.