Gigi berlubang tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Anak-anak pun berisiko mengalami gigi susu berlubang. Namun, mengingat gigi susu pada anak suatu saat akan tanggal dan digantikan dengan gigi tetap, perlukah gigi susu yang berlubang tersebut ditambal?
Gigi susu pertama biasanya tumbuh ketika anak berusia 6 bulan. Gigi susu akan terus bertambah hingga jumlahnya mencapai 20 buah ketika anak berusia 3 tahun. Setelah itu, gigi susu akan copot satu per satau dan digantikan oleh gigi tetap saat anak berusia 6–12 tahun.
Gigi susu mempunyai peran penting bagi anak. Tidak hanya membantu proses mengunyah dan bicara, gigi susu turut berperan dalam proses tumbuh kembang anak, terutama untuk pertumbuhan gigi tetap anak.
Jika gigi susu anak berlubang dan sakit, anak biasanya menjadi malas makan. Hal ini dapat mengganggu tumbuh kembang anak akibat kurangnya asupan nutrisi. Oleh karena itu, jangan mengabaikan gigi susu anak yang berlubang.
Penyebab Gigi Susu Berlubang
Tidak hanya pada anak usia sekolah, gigi susu berlubang juga sering dijumpai pada balita. Gigi susu yang berlubang pada balita ini disebut juga dengan early childhood caries (EEC) atau baby bottle caries (karies susu botol). Kondisi ini biasanya menyerang gigi atas bagian depan, tetapi bisa juga menyebar ke gigi lainnya.
Gigi susu berlubang bisa terjadi karena kebiasaan anak mengonsumsi minuman dengan kandungan gula yang tinggi dalam waktu lama, misalnya anak terbiasa minum susu formula menggunakan botol sambil tertidur.
Gigi susu juga bisa berlubang karena ibu atau pengasuh berbagi penggunaan alat makan dengan anak, sehingga terjadi penularan bakteri melalui air liur.
Dampak Gigi Susu Berlubang
Gigi susu berlubang akan mengganggu fungsi gigi tersebut, yaitu mengunyah makanan dan membantu anak dalam berbicara. Gigi susu yang berlubang juga berisiko menimbulkan infeksi di rongga mulut. Tidak hanya itu, benih gigi tetap yang berada di bawahnya dapat rusak, sehingga pertumbuhan gigi tetap anak akan terganggu.
Hal-hal tersebut akan berdampak negatif pada kesehatan anak secara umum, serta mengganggu konsentrasi belajar, kenyamanan, serta penampilan anak. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi gigi susu yang berlubang untuk tidak ditambal, meskipun usia anak masih balita.
Cara Mencegah Gigi Susu Berlubang
Orang tua tentu tahu bahwa mengajak anak ke dokter gigi bukan hal yang mudah, apalagi untuk menambal gigi. Oleh karena itu, rawatlah gigi anak dengan baik sebelum terjadi gigi susu berlubang. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menjaga agar gigi susu anak tidak berlubang adalah:
- Bersihkan atau sikat gigi anak sejak gigi susu tumbuh, setidaknya dua kali sehari.
- Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride seukuran biji beras untuk anak usia di bawah 3 tahun.
- Hindari memberikan minuman yang mengandung gula sebelum anak tidur.
- Awasi dan ajarkan anak usia di atas 2 tahun untuk berkumur setelah menyikat gigi, tetapi jangan menelan air kumuran.
- Ajak anak ke dokter gigi sejak gigi pertamanya tumbuh.
- Perhatikan pola makan anak serta ganti makanan atau minuman yang tinggi akan gula dengan makanan yang mengandung gula alami, seperti buah-buahan.
Dengan menerapkan berbagai cara di atas, diharapkan anak terhindar dari risiko gigi susu berlubang. Namun, jika gigi anak sudah terlanjur berlubang, sebaiknya periksakan gigi anak ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ditulis oleh:
drg. Arni Maharani