Gludepatic adalah obat untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Namun, agar pengobatan diabetes lebih efektif, penggunaan Gludepatic harus diimbangi dengan penerapan pola makan yang sehat dan olahraga teratur.

Dalam satu tablet Gludepatic, terkandung 500 mg metformin. Metformin bekerja dengan menurunkan penyerapan gula di dalam usus, mengurangi pembentukan gula darah di dalam hati, serta meningkatkan kerja hormon insulin. Cara kerja tersebut juga dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi, seperti penyakit ginjal atau gangguan saraf.

Gludepatic

Apa Itu Gludepatic 

Bahan aktif Metformin 
Golongan Obat resep
Kategori Obat antidiabetes
Manfaat Mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥10 tahun
Gludepatic untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini.
Gludepatic untuk ibu menyusui Gludepatic umumnya aman dipakai oleh ibu menyusui selama sesuai dengan anjuran dokter. Konsultasikan dengan dokter terkait dosis yang aman selama masa menyusui, terlebih bila menyusui bayi yang lahir prematur atau usianya kurang dari 1 bulan.
Bentuk obat Tablet salut selaput

Peringatan sebelum Menggunakan Gludepatic

Gludepatic hanya bisa dikonsumsi atas anjuran dari dokter. Sebelum menggunakan obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Gludepatic tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap metformin.
  • Beri tahu dokter bila Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, ketoasidosis diabetik, penyakit jantung, penyakit liver, gangrene, anemia, gangguan pernapasan, stroke, kecanduan alkohol, atau diabetes tipe 1.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai penggunaan Gludepatic jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk foto Rontgen atau CT scan dengan cairan kontras yang disuntikkan ke pembuluh darah.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Gludepatic. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya asidosis laktat dan hipoglikemia.
  • Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Gludepatic.

Dosis dan Aturan Pakai Gludepatic

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Gludepatic untuk menurunkan kadar gula darah:

  • Dewasa: Dosis awal 500–850 mg, 1–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai respons pasien terhadap pengobatan. Dosis maksimal 2550–3000 mg per hari, yang dibagi dalam 3 kali minum.
  • Anak usia ≥10 tahun: Dosis awal 500 mg, 1–2 kali sehari, atau 850 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap. Dosis maksimal 2000 mg per hari, yang dibagi dalam 2–3 kali konsumsi.

Cara Menggunakan Gludepatic dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Gludepatic. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Berikut ini adalah cara menggunakan Gludepatic dengan benar:

  • Minumlah Gludepatic bersama makanan atau segera sesudah makan.
  • Telan tablet Gludepatic secara utuh. Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membelah obat ini karena dapat memengaruhi efektivitasnya.
  • Apabila lupa mengonsumsi Gludepatic, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Penggunaan Gludepatic sebaiknya diimbangi dengan pola makan sehat sesuai anjuran dokter dan berolahraga secara rutin agar efek pengobatan maksimal.
  • Lakukan kontrol rutin sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter selama menjalani pengobatan dengan Gludepatic. Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, seperti tes gula darah, tes fungsi ginjal, atau tes fungsi hati.
  • Simpan Gludepatic di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Interaksi Gludepatic dengan Obat Lain

Interaksi obat yang dapat terjadi bila Gludepatic digunakan bersama obat tertentu adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan ginjal dan asidosis laktat bila digunakan dengan zat kontras pada pemeriksaan radiologi tertentu
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Gludepatic jika digunakan dengan cimetidine, dolutegravir, ranolazine, trimethoprim, atau rifampicin
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperglikemia bila digunakan bersama pil KB, obat kortikosteroid, estrogen, diuretik thiazide, phenytoin, isoniazid, atau obat antagonis kalsium
  • Peningkatan risiko terjadinya asidosis laktat jika digunakan dengan acetazolamide, topiramate, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), atau obat antihipertensi, seperti ACE inhibitor, diuretik loop, atau ARB 
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia bila digunakan dengan insulin atau obat golongan sulfonilurea
  • Penurunan efektivitas obat antikoagulan, seperti warfarin

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter jika hendak menggunakan Gludepatic bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Gludepatic

Kandungan metformin dalam Gludepatic mungkin saja menimbulkan efek samping, antara lain:

  • Perut kembung
  • Sakit maag
  • Diare
  • Mual atau muntah
  • Sakit kepala
  • Hilang nafsu makan

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika muncul efek samping di atas dan tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.

Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Sesak napas
  • Nyeri perut
  • Tubuh terasa kedinginan
  • Nyeri otot yang tidak biasa
  • Detak jantung lambat atau tidak beraturan
  • Lelah yang tidak biasa