Glycopyrronium adalah obat untuk meredakan gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) berupa batuk, mengi, atau sesak napas. Obat ini digunakan untuk mengontrol dan mencegah kekambuhan gejala, bukan untuk mengatasi serangan sesak napas yang terjadi tiba-tiba.
Glycopyrronium merupakan bronkodilator jenis antikolinergik. Obat ini bekerja dengan menghambat efek asetilkolin di otot saluran pernapasan, sehingga saluran pernapasan dapat lebih relaks dan melebar. Dengan begitu aliran udara dapat lebih lancar dan keluhan dapat mereda. Di Indonesia, glycopyrronium tersedia dalam bentuk inhaler.
Merek dagang glycopyrronium: Seebri Breezhaler, Ultibro Breezhaler
Apa Itu Glycopyrronium
Golongan | Obat resep |
Kategori | Bronkodilator jenis antikolinergik |
Manfaat | Meredakan gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) |
Digunakan oleh | Dewasa |
Glycopyrronium untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori N: Belum dikategorikan.Belum diketahui apakah glycopyrronium bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Wanita menyusui disarankan berkonsultasi dulu ke dokter sebelum menggunakan obat ini. |
Bentuk obat | Inhaler |
Peringatan Sebelum Menggunakan Glycopyrronium
Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan menggunakan glycopyrronium jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita glaukoma, kesulitan buang air kecil, pembesaran prostat, hipertensi, sumbatan usus, myasthenia gravis, konstipasi, penyakit jantung, gangguan irama jantung, atau penyakit ginjal.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan
Dosis dan Aturan Pakai Glycopyrronium
Dosis umum penggunaan glycopyrronium dalam bentuk inhaler untuk orang dewasa adalah 1 kali hirup per hari atau setara dengan 50 mikrogram (mcg) glycopyrronium.
Cara Menggunakan Glycopyrronium dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakan glycopyrronium. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Hati-hati saat menggunakan obat ini, hindari paparan glycopyrronium pada mata, karena dapat menyebabkan iritasi pada mata, pandangan kabur, atau gangguan penglihatan lainnya. Jika tanpa sengaja mengenai mata, segera bersihkan air mengalir. Jika muncul gangguan penglihatan, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Jika Anda menggunakan inhaler lain pada saat yang sama, tunggu setidaknya 1 menit setelah penggunaan glycopyrronium. Usahakan untuk menggunakan glycopyrronium secara teratur agar hasil pengobatan maksimal. Untuk membantu mengingat, gunakan obat di waktu yang sama setiap harinya.
Jangan menghentikan penggunaan glycopyrronium meski Anda sudah merasa sehat, kecuali atas saran dari dokter. Menghentikan penggunaan glycopyrronium dapat menyebabkan gejala bertambah buruk.
Jangan mencuci inhaler dengan air. Anda dapat membersihkan inhaler dengan kain bersih dan kering.
Jika lupa menggunakan glycopyrronium, segera gunakan jika jeda dengan jadwal penggunaan berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Simpan glycopyrronium di dalam suhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Glycopyrronium dengan Obat Lain
Berikut ini beberapa interaksi antarobat yang dapat terjadi apabila glycopyrronium digunakan bersamaan dengan obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang serius dan fatal jika digunakan dengan obat antikolinergik lain, seperti ipratropium atau tiotropium
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan dengan gas halothane
- Peningkatan tekanan di dalam bola mata (intraokular) jika digunakan dengan kortikosteroid
- Peningkatan risiko terjadinya hipertemia jika digunakan dengan zinosamide atau topiramate
Efek Samping dan Bahaya Glycopyrronium
Efek samping yang dapat timbul setelah menggunakan glycopyrronium adalah:
- Sakit perut
- Diare
- Sulit tidur
- Mual
- Rasa hangat pada wajah, leher, atau dada (flushing)
- Nyeri sendi atau nyeri punggung
- Mulut kering
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Lelah yang tidak biasa
Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak segera reda atau semakin berat. Anda perlu segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Mata nyeri, mata kering, mata merah, atau penglihatan kabur
- Nyeri atau sulit buang air kecil
- Demam
- Mual dan muntah yang terus menerus
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Konstipasi
- Suhu tubuh tinggi atau hipertermia