Gonore pada pria merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang perlu diwaspadai. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang ditularkan melalui alat kelamin saat berhubungan seksual. Meski begitu, penyakit ini dapat sembuh total dengan pengobatan yang tepat.

Gonore atau kencing nanah merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Kondisi ini dapat terjadi pada pria maupun wanita yang ditularkan melalui alat kelamin atau cairan seksual, seperti air mani saat berhubungan seksual.

Gonore pada Pria, Inilah Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya - Alodokter

Gonore pada pria dapat ditandai dengan beberapa gejala, seperti nyeri atau ada sensasi terbakar pada penis saat buang air kecil, testis bengkak, dan keluarnya cairan putih, kuning, atau hijau pada penis.

Penyebab Gonore pada Pria

Penyebab gonore pada pria adalah infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae yang terdapat pada alat vital dan cairan yang keluar dari penis. Selain itu, bakteri ini juga dapat menginfeksi bagian tubuh lain, seperti rektum, saluran reproduksi wanita, mulut, tenggorokan, dan mata.  

Penyakit ini dapat dengan mudah menular pada manusia melalui hubungan seksual, baik secara oral, anal, maupun vaginal seks tanpa kondom. Bahkan, infeksi ini dapat ditularkan melalui sex toys yang belum dicuci atau bekas pakai.

Meski begitu, bakteri Neisseria gonorrhoeae tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia, sehingga penyakit ini tidak dapat ditularkan melalui kloset duduk umum, sprei, atau pakaian. Selain itu, pemilik sistem imun yang lemah, termasuk penderita HIV/AIDS, lebih rentan tertular dan menyebarkan penyakit ini. 

Gejala Gonore pada Pria

Gejala gonore pada pria dapat muncul dalam waktu 2–30 hari setelah tertular. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:

  • Sakit seperti terbakar saat buang air kecil
  • Keluar cairan menyerupai nanah di ujung penis
  • Testis bengkak
  • Sering buang air kecil
  • Gatal dan nyeri di sekitar anus
  • Perdarahan atau keluarnya cairan dari dubur
  • Sakit saat buang air besar
  • Sendi terasa nyeri dan bengkak bila infeksi menyerang persendian (artritis septik)
  • Konjungtivitis atau penyakit mata merah dan belekan, bila tangan Anda terpapar infeksi dan menyentuh mata

Penanganan Gonore pada Pria

Bila Anda mengalami keluhan, seperti sakit saat buang air kecil atau keluar cairan menyerupai nanah di ujung penis, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Gonore yang tidak diobati sejak dini dapat menyebar ke organ lain dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pengobatan.

Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk membantu menentukan penyebab keluhan yang dialami. Dalam pertanyaan tersebut, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan, aktivitas seksual, serta sejak kapan gejala muncul.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu:

  • Pemeriksaan urine
  • Pemeriksaan cairan nanah di penis
  • Tes darah
  • Tes HIV/AIDS dan klamidia 

Pengobatan gonore pada pria dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Namun, antibiotik yang digunakan tidak bisa dibeli sembarangan karena perlu disesuaikan dengan resep dan anjuran dari dokter.

Pengobatan yang dianjurkan untuk mengatasi kondisi ini adalah antibiotik ceftriaxone yang diberikan melalui suntikan di bokong. Selain itu, dokter juga akan meresepkan obat oral, seperti doksisiklin, yang dikonsumsi sesuai anjuran bila Anda terindikasi terpapar penyakit klamidia.

Setelah pemberian antibiotik, gejala yang Anda alami akan berkurang dalam waktu beberapa hari. Namun, Anda masih rentan menularkan gonore ke pasangan Anda. Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak melakukan aktivitas seksual dengan pasangan selama 7 hari sampai pengobatan yang dilakukan tuntas.

Untuk mencegah penularan penyakit ini, sebaiknya gunakan kondom saat berhubungan seksual. Namun, pastikan kondom yang Anda gunakan aman dan kuat. Pasalnya, kondom yang rusak saat digunakan dapat berisiko tinggi menularkan bakteri penyebab gonore. 

Selain itu, hindari kebiasaan bergonta-ganti pasangan dan kenali riwayat kesehatan seksual pasangan Anda. Pastikan juga Anda dan pasangan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan setidaknya 1 tahun sekali. 

Bila Anda mengalami keluhan menyerupai gejala yang telah disebutkan di atas atau memiliki riwayat penyakit infeksi menular seksual, berkonsultasilah dengan dokter untuk memastikan penyebabnya.

Agar tidak sampai terjadi komplikasi yang berbahaya, jangan menunda pengobatan hanya karena merasa sungkan atau malu. Konsultasi dan pengobatan untuk kondisi ini bahkan bisa Anda lakukan lewat chat dengan dokter tanpa harus tatap muka. Kerahasiaan medis Anda tetap terjamin dan obat yang tepat juga bisa diresepkan secara online oleh dokter via chat.