Gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah dipercaya bisa memicu stroke ringan. Ini karena pembuluh darah yang tersumbat akan menyebabkan suplai darah dan oksigen ke otak berkurang. Benarkah demikian? Mari simak faktanya di artikel ini
Stroke ringan merupakan istilah umum untuk TIA (transient ischemic attack). Mati rasa pada satu sisi tubuh, bicara pelo atau tidak jelas, bahkan penurunan kesadaran bisa terjadi saat seseorang mengalami stroke ringan. Namun, pada stroke ringan, gejala tersebut akan berlangsung sementara dan tidak menetap.
Benarkah Gumpalan Darah Picu Stroke Ringan?
Anggapan bahwa gumpalan darah bisa picu stroke ringan memang benar adanya. Penyebab terjadinya stroke ringan sama dengan stroke iskemik, yaitu sumbatan pada pembuluh darah otak.
Sumbatan ini paling sering disebabkan oleh adanya bekuan atau gumpalan darah. Sumbatan tersebut akan mengganggu aliran darah, sehingga suplai oksigen dan nutrisi menuju otak juga akan terhambat.
Bedanya dengan stroke iskemik, sumbatan pada stroke ringan hanya terjadi sementara, bisa dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam. Walaupun hanya sementara, kondisi ini tetap bisa menyebabkan terganggunya fungsi otak dan memicu munculnya berbagai gejala, seperti:
- Kelumpuhan atau mati rasa pada satu sisi tubuh, seperti lengan, kaki, atau wajah
- Kebingungan atau kesulitan memahami perkataan orang lain
- Kesulitan untuk tersenyum atau berbicara
- Kesulitan untuk berjalan dan menjaga keseimbangan tubuh
- Penglihatan kabur atau menghitam
- Sakit kepala hebat secara tiba-tiba
Setelah gumpalan darah di otak hilang, maka suplai darah dan oksigen menuju otak akan kembali normal, sehingga gejala-gejala stroke ringan juga akan pulih dengan sendirinya. Oleh karena itu, umumnya stroke ringan tidak menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
Cara Menangani Stroke Ringan akibat Gumpalan Darah
Karena gejalanya berlangsung dalam waktu singkat, banyak orang yang menganggap remeh kondisi ini. Padahal, pada kebanyakan kasus, stroke ringan merupakan penanda akan munculnya serangan stroke lanjutan.
Oleh sebab itu, apabila kamu merasakan gejala stroke ringan atau melihat orang di sekitarmu mengalami kondisi ini, segeralah pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika sudah dipastikan mengalami stroke ringan, dokter mungkin akan memberi obat-obatan tertentu, seperti obat antiplatelet untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah berulang atau obat antikoagulan untuk menghindari penggumpalan darah menjadi lebih besar.
Dokter mungkin juga akan memintamu untuk mengibah pola hidup menjadi lebih sehat, misalnya dengan olahraga secara rutin, membatasi konsumsi makanan tinggi lemak, garam, dan gula, berhenti merokok, membatasi konsumsi minuman beralkohol, hingga menghindari konsumsi obat-obatan terlarang.
Selain itu, jangan lupa juga untuk melakukan check-up kesehatan secara berkala ke dokter guna menghindari risiko terjadinya komplikasi stroke ringan yang lebih berbahaya.