Bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan, pemakaian kontrasepsi agar tidak hamil memang bisa menjadi pilihan. Namun, penggunaan kontrasepsi yang cocok untuk tiap orang tentu berbeda-beda, karena setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Penggunaan alat kontrasepsi adalah salah satu metode yang sangat direkomendasikan bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan. Namun, setiap jenis kontrasepsi memiliki tingkat efektivitasnya tersendiri dalam mencegah kehamilan.
Tak hanya dari tingkatnya, lamanya efektivitas kontrasepsi pun beragam, ada yang jangka pendek, jangka panjang, atau bahkan permanen.
Mengenali Berbagai Jenis Kontrasepsi agar Tidak Hamil
Saat ini, ada beragam metode kontrasepsi yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan dan kenyamanan masing-masing penggunanya. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis kontrasepsi yang bisa Anda gunakan untuk menunda kehamilan:
1. Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal meliputi pil KB, morning after pill, suntik KB, dan susuk atau implan. Hormon yang dimasukkan ke tubuh adalah hormon sintetis yang mirip dengan hormon yang ada di dalam tubuh, yaitu estrogen dan progesteron.
Alat kontrasepsi ini bekerja dengan cara mencegah ovarium atau indung telur melepas sel telur, sehingga sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Selain itu, kontrasepsi hormonal juga membuat lendir di leher rahim menjadi lebih tebal dan kental. Dengan begitu, sperma lebih sulit mencapai rahim dan membuahi sel telur.
Tingkat efektivitas kontrasepsi hormonal dalam mencegah kehamilan cukup tinggi, yaitu mencapai 90%. Namun, jika Anda menggunakannya dengan benar sesuai petunjuk dan dipadukan dengan metode kontrasepsi lain, seperti kondom, tingkat efektivitasnya bisa mencapai 99%.
Obat pencegah kehamilan dalam bentuk pil bisa didapatkan di apotek. Namun sebelum membelinya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan jenis kontrasepsi yang tepat.
2. Kontrasepsi penghalang
Contoh alat kontrasepsi penghalang yang paling umum digunakan adalah kondom, baik kondom pria maupun wanita. Alat kontrasepsi ini digunakan ketika penetrasi dilakukan saat berhubungan seks. Cara kerjanya adalah dengan menghalangi sel sperma mencapai sel telur.
Jika digunakan dengan tepat, kondom pria maupun wanita memiliki tingkat efektivitas sebesar 95–98% dalam mencegah kehamilan. Selain itu, alat kontrasepsi ini juga memiliki kelebihan lain, yaitu mencegah infeksi menular seksual dan dapat dengan mudah diperoleh di apotek maupun supermarket.
3. AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
AKDR atau IUD (intrauterine devices) adalah alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim dan bentuknya menyerupai huruf T. Alat kontrasepsi ini ada yang terbuat dari tembaga, tetapi ada pula yang dari plastik. Tingkat efektivitas AKDR dalam mencegah kehamilan bisa mencapai 99%.
AKDR juga umumnya bisa memberikan efek mencegah kehamilan cukup lama, yaitu mencapai 5–10 tahun. Jadi, alat kontrasepsi ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang sering lupa minum pil KB secara teratur.
4. Kontrasepsi permanen
Kontrasepsi permanen disebut juga KB Lestari. Pada pria, prosedur kontrasepsi permanen yang dilakukan adalah vasektomi, sedangkan pada wanita adalah tubektomi.
Pada prosedur vasektomi, saluran sperma yang membawa sperma dari testis ke penis akan dipotong sehingga sel sperma tidak dapat mencapai air mani. Dengan begitu, air mani yang dihasilkan saat berhubungan seks tidak lagi mengandung sel sperma dan tidak dapat membuahi sel telur wanita.
Sementara pada wanita, kontrasepsi permanen atau sterilisasi dilakukan dengan memblokir tuba falopi yang berfungsi sebagai penghubung antara ovarium dan rahim. Ovarium tetap dapat melepas sel telur, tetapi tidak bisa mencapai rahim dan tidak akan bertemu dengan sel sperma. Tingkat efektivitas metode ini mencapai 99%.
Selain beberapa jenis kontrasepsi yang disebutkan di atas, ada pula cara alami yang dapat ditempuh untuk menunda kehamilan, yaitu melalui ejakulasi di luar vagina dan menghindari hubungan seksual selama masa subur. Meski begitu, cara alami ini dianggap kurang efektif dalam mencegah kehamilan.
Tips Menggunakan Alat Kontrasepsi
Jika Anda memilih menggunakan alat kontrasepsi agar tidak hamil, ada beberapa tips yang perlu Anda ketahui, yaitu:
- Periksa tanggal kedaluwarsa bila Anda menggunakan alat kontrasepsi berbentuk kondom dan pil KB.
- Hati-hati saat membuka kemasan kondom dan hindari penggunaan kondom yang sudah robek atau rusak.
- Simpan kondom dan pil KB di tempat yang sejuk dan tidak terkena hawa panas atau paparan sinar matahari langsung.
- Ikuti petunjuk penggunaan kondom dan pil KB pada label kemasan, bila perlu tanyakan langsung ke dokter agar hasilnya maksimal.
Sementara itu, bagi Anda yang menggunakan alat kontrasepsi permanen dan AKDR (IUD), Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu mengenai kondisi Anda. Dengan begitu, dokter akan membantu Anda memilih jenis IUD yang tepat.
Penggunaan kontrasepsi agar tidak hamil sangat beragam. Jika Anda masih bingung memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda maupun pasangan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.