Sengatan lebah bisa menimbulkan reaksi yang berbeda pada setiap penderitanya. Oleh karena itu, diperlukan langkah penanganan dan obat untuk sengatan lebah yang tepat sehingga gejala yang muncul dapat mereda.
Pada banyak kasus, sengatan lebah tidak berbahaya dan dapat diatasi secara mandiri di rumah. Akan tetapi, bagi orang yang memiliki alergi terhadap sengatan lebah, reaksi alergi yang muncul bisa cukup berat dan bahkan berpotensi mengancam nyawa bila tidak segera ditangani.
Oleh karena itu, penanganan dan pemberian obat untuk sengatan lebah perlu disesuaikan dengan reaksi atau gejala yang muncul. Jika reaksi yang dialami setelah tersengat lebah cukup berat, tindakan penanganan harus segera dilakukan secara langsung oleh dokter.
Reaksi dan Gejala Sengatan Lebah
Saat menyengat, lebah akan menyuntikkan racun melalui sengatnya ke kulit. Hal tersebut bisa menimbulkan reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang. Gejala yang dirasakan pun bervariasi, mulai dari yang bersifat ringan hingga timbulnya reaksi alergi yang lebih parah.
Sengatan lebah biasanya menimbulkan gejala ringan berupa rasa perih atau nyeri, disertai kemerahan dan pembengkakan di bagian tubuh yang tersengat lebah. Terkadang, sengatan lebah juga bisa memicu rasa gatal. Gejala ini umumnya hanya berlangsung selama beberapa jam dan akan mereda dengan sendirinya.
Kondisi yang tergolong lebih berat umumnya ditandai dengan peradangan dan pembengkakan di lokasi sengatan. Meski bukan tergolong sebagai reaksi alergi yang parah, gejala ini bisa terasa cukup mengganggu dan umumnya baru akan sembuh sekitar 5–10 hari.
Walau jarang terjadi, sebagian orang yang tersengat lebah dapat mengalami reaksi alergi yang parah, yaitu syok anafilaktik. Orang yang mengalami reaksi anafilaktik terhadap sengatan lebah berpotensi mengalami gejala berat yang dapat mengancam nyawa.
Berikut ini adalah beberapa gejala syok anafilaktik:
- Pembengkakan pada lidah, bibir, dan tenggorokan, sehingga menyebabkan sesak napas
- Napas berbunyi
- Suara serak
- Gatal-gatal dan kemerahan pada kulit
- Mual, muntah, atau diare
- Pusing
- Hilang kesadaran
- Denyut nadi yang lemah dan cepat
Kondisi anafilaksis akibat sengatan lebah atau hal lainnya adalah kondisi medis serius yang perlu segera ditangani oleh dokter.
Beberapa Jenis Obat untuk Sengatan Lebah
Ketika Anda tersengat lebah, pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah melepaskan sengat yang menempel di kulit menggunakan pinset atau ujung kuku. Tujuannya adalah untuk menghentikan paparan zat beracun dari sengat yang masuk ke dalam kulit.
Saat mencabut sengat lebah yang menancap di kulit, usahakan untuk tidak menekan kulit karena racun di dalam sengat bisa masuk ke dalam kulit lebih banyak.
Setelah sengat lebah dicabut, cuci area kulit bekas sengatan dengan sabun berbahan kimia lembut dan air bersih untuk mengurangi penyerapan racun. Setelah itu, berikan kompres dingin atau es yang dibalut kain untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
Selanjutnya, Anda bisa menggunakan obat untuk sengatan lebah berikut ini:
Obat pereda nyeri
Untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri akibat sengatan lebah, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol. Gunakan sesuai dosis yang tertera pada kemasan obat dan hentikan penggunaan obat ini ketika gejala akibat sengatan lebah sudah menghilang.
Obat oles
Sengatan lebah bisa membuat kulit terasa gatal, bengkak, dan kemerahan akibat iritasi terhadap zat beracun dari lebah. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengoleskan obat sengatan lebah berupa losion kalamin atau salep hidrokortison.
Obat alergi
Jika gatal, bengkak, dan kemerahan tidak kunjung membaik, Anda dapat menggunakan obat alergi atau obat antihistamin. Obat tersebut ada yang dijual bebas, namun ada yang hanya bisa diperoleh melalui resep dokter.
Untuk mengatasi sengatan lebah yang menimbulkan gejala serius atau reaksi anafilaksis, Anda dianjurkan untuk segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Dokter akan memasang alat bantu napas melalui tenggorokan untuk memberi oksigen, serta memberikan obat-obatan dan cairan melalui infus. Jenis obat yang diberikan dapat berupa suntikan antihistamin, kortikosteroid, atau epinephrine.
Hati-hati Memakai Obat Alami untuk Sengatan Lebah
Selain obat-obatan, bahan-bahan alami berikut dipercaya bisa menjadi obat untuk sengatan lebah bila gejala yang dialami tergolong ringan. Bahan alami tersebut meliputi:
1. Madu
Madu memiliki efek antiradang dan dapat membantu penyembuhan luka, nyeri, dan gatal akibat sengatan lebah. Cara pemakaiannya cukup mudah, yaitu hanya dengan mengoleskan madu di lokasi yang tersengat lebah.
2. Cuka sari apel
Cuka sari apel juga diyakini dapat membantu menetralisir racun lebah. Obat tradisional ini digunakan dengan cara merendam perban atau kain di dalam cuka terlebih dulu, kemudian menempelkannya ke lokasi kulit yang disengat.
3. Bubuk soda kue
Mengoleskan krim atau pasta yang terbuat dari soda kue atau baking soda dan air dipercaya dapat membantu menetralkan racun dari sengatan lebah.
4. Pasta gigi
Beberapa orang meyakini bahwa pasta gigi juga mampu menetralisir racun sengatan lebah. Caranya sangat mudah, yaitu hanya dengan mengoleskan sedikit pasta gigi di daerah yang tersengat.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa belum ada penelitian lebih lanjut yang membuktikan efektivitas dari bahan-bahan alami yang disebutkan di atas untuk mengatasi sengatan lebah.
Oleh karena itu, Anda perlu mengutamakan penanganan sengatan lebah dengan penggunaan obat untuk sengatan lebah, seperti obat pereda nyeri atau obat alergi, untuk meringankan gejala yang muncul.
Namun, apabila gejala sengatan lebah tidak kunjung reda atau bahkan semakin parah walau Anda sudah menggunakan obat untuk sengatan lebah, segera periksakan diri ke dokter di klinik, puskesmas, atau rumah sakit terdekat.