Kondisi mata merah umum terjadi pada siapa pun. Untuk mengatasinya, penggunaan obat mata merah berdasarkan penyebabnya harus dilakukan dengan tepat agar tidak memperparah kondisi mata.
Mata merah bisa diatasi dengan menggunakan obat-obatan. Sebelum Anda menggunakan obat mata merah, pastikan Anda mengetahui terlebih dulu penyebab yang mata merah yang Anda alami. Hal ini dilakukan agar pengobatan bekerja secara efektif dan tidak memperparah kondisi mata merah.
Pilihan Obat Mata Merah Sesuai Penyebabnya
Untuk menggunakan obat mata merah, sebaiknya Anda konsultasikan terlebih dulu dengan dokter, sehingga dokter dapat memastikan penyebabnya dan memberikan obat mata merah yang sesuai.
Berikut ini adalah beberapa obat mata merah yang bisa diberikan dokter berdasarkan penyebabnya:
1. Steroid
Jika mata merah disebabkan oleh peradangan, misalnya karena iritasi, cedera, atau tindakan medis, biasanya dokter akan memberikan obat tetes mata steroid untuk mengurangi reaksi radang.
Contoh steroid yang digunakan dalam obat tetes mata adalah hydrocortisone, prednisolone, dan dexamethasone. Penggunaan obat mata merah steroid dalam jangka lama tidak diperbolehkan karena bisa menimbulkan dampak yang merugikan, mulai dari katarak hingga glaukoma.
2. Antibiotik
Pemberian antibiotik dapat secara efektif mengobati mata merah yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Beberapa kondisi mata merah yang bisa disebabkan oleh infeksi adalah konjungitivitis, blefaritis, keratitis, dan uveitis.
Dokter dapat meresepkan obat antibiotik dalam bentuk pil, salep, atau cairan tetes mata. Beberapa antibiotik yang biasa digunakan sebagai obat mata merah berdasarkan penyebabnya adalah neomycin, bacitracin, polimixin B, dan gentamicin.
3. Antihistamin
Mata merah yang disebabkan oleh alergi biasanya akan ditangani dengan obat mata merah yang mengandung antihistamin. Selain meredakan mata merah, obat ini juga mampu mengatasi reaksi alergi, seperti mata gatal atau berair, dengan menghambat produksi zat histamin yang berlebihan.
Obat tetes mata antihistamin yang biasa diresepkan meliputi azelastine hydrochloride, levocabastine, dan alcaftadine.
4. Air mata buatan
Ketika jumlah atau kualitas air mata tidak cukup melembapkan lapisan mata, terjadilah kondisi mata kering yang dapat menyebabkan mata merah disertai rasa perih.
Perawatan paling umum untuk mata kering adalah menggunakan jenis obat tetes mata yang disebut air mata buatan. Selain mata kering, air mata buatan juga bisa digunakan untuk meredakan iritasi mata.
Obat mata merah berdasarkan penyebabnya ini mudah ditemukan dan Anda juga bisa mendapatkannya tanpa resep dokter.
Mengatasi Mata Merah dengan Perawatan di Rumah
Mata merah yang tergolong ringan bisa ditangani secara mandiri di rumah. Berikut adalah beberapa tips mengobati mata merah di rumah:
- Membersihkan mata dengan air yang mengalir lalu beristirahat sambil memejamkan mata, jika mata merah disebabkan oleh iritasi benda asing
- Mengompres mata dengan kantung teh yang telah didinginkan, jika mata merah disebabkan oleh iritasi atau cedera
- Mengompres mata dengan handuk yang direndam dengan air hangat, jika mata merah disebabkan oleh infeksi, seperti konjungtivitis atau bintitan, dan disertai pembengkakan pada kelopak mata
- Mencuci kain yang terkena mata setiap hari, misalnya handuk dan sarung bantal, jika mata merah disebabkan oleh infeksi. Ini dilakukan untuk menghindari infeksi ulang dari bakteri yang menempel pada benda tersebut
Untuk mencegah mata merah, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:
- Tidak menyentuh atau menggosok mata secara langsung
- Tidak menggunakan makeup di area sekitar mata
- Tidak melakukan aktivitas di lingkungan yang kotor dan berdebu tanpa pelindung mata
- Melepas lensa kontak dan menggunakan kacamata untuk sementara
Umumnya, mata merah akan sembuh dalam beberapa hari setelah pengobatan. Namun, jika obat mata merah berdasarkan penyebabnya di atas tidak memperbaiki keluhan, sebaiknya konsultasikan ke dokter, terlebih jika mata merah disertai dengan bengkak, nyeri hebat, atau gangguan penglihatan mendadak.