Operasi penggantian lutut adalah prosedur medis yang dilakukan dengan cara mengganti sendi lutut yang sudah rusak dengan sendi buatan (prostetik). Tujuannya adalah untuk menghilangkan nyeri dan mengembalikan fungsi sendi lutut. Dengan begitu, pasien dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
Sendi lutut dapat mengalami kerusakan akibat cedera atau peradangan (artritis). Hal ini bisa menghambat penderitanya untuk melakukan aktivitas yang mengandalkan lutut. Sendi lutut yang cedera bisa menyebabkan berbagai keluhan, terutama ketika berjalan, menaiki tangga, duduk, atau saat berbaring.
Gangguan di lutut, baik akibat cedera maupun penyakit, umumnya ditangani dengan metode nonbedah terlebih dahulu. Pengobatan tersebut bisa berupa pemberian obat-obatan atau penggunaan alat penyangga.
Jika metode tersebut tidak efektif meringankan keluhan, pasien dapat disarankan oleh dokter untuk menjalani operasi penggantian lutut atau knee replacement surgery.
Indikasi Operasi Penggantian Lutut
Penyebab umum seseorang harus menjalani operasi penggantian lutut adalah radang sendi. Berikut ini adalah jenis-jenis radang sendi yang membuat prosedur operasi harus dilakukan:
1. Rheumatoid artritis
Rheumatoid arthritis terjadi ketika sendi lutut mengalami peradangan kronis akibat sistem kekebalan berbalik menyerang tubuh. Kondisi ini bisa merusak tulang rawan sehingga menyebabkan keluhan berupa nyeri dan kaku di lutut.
2. Osteoarthritis
Osteoarthritis terjadi ketika sendi lutut mengalami peradangan yang disebabkan oleh pertambahan usia (degenerasi). Oleh sebab itu, kondisi ini paling sering dialami oleh lansia. Meski begitu, osteoarthritis juga bisa menyerang remaja.
3. Artritis pascatrauma (post-traumatic arthritis)
Radang sendi jenis ini dapat terjadi akibat cedera serius di sendi lutut. Kondisi ini umumnya dapat pulih dalam waktu beberapa bulan. Akan tetapi, artritis pascatrauma juga bisa terjadi dalam jangka panjang (kronis).
Peringatan dan Kontraindikasi Operasi Penggantian Lutut
Tidak semua penderita radang sendi lutut dapat menjalani operasi penggantian lutut. Beberapa faktor yang menyebabkan penderita radang sendi lutut tidak bisa menjalani prosedur ini antara lain:
- Menderita septic arthritis
- Menderita penyakit pembuluh darah yang parah
- Menderita infeksi meskipun lokasi infeksi bukan di lutut atau dekat lutut
- Menderita kelainan fungsi otot tungkai
Selain itu, ada kondisi yang menyebabkan pasien radang sendi lutut harus menjalani operasi dengan perlakuan atau pengawasan khusus yaitu:
- Obesitas dan obesitas morbid
- Riwayat osteomielitis di sekitar lutut
- Penyakit kulit yang dapat mengganggu operasi, misalnya psoriasis
Persiapan Operasi Penggantian Lutut
Dokter akan memeriksa kondisi pasien secara keseluruhan sebelum melakukan operasi penggantian lutut. Pemeriksaan tersebut dapat meliputi:
- Riwayat kesehatan pasien
- Kondisi fisik secara umum
- Foto Rontgen
- Tes darah
- CT scan
- MRI
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan pasien perlu menjalani operasi penggantian lutut, dokter akan menginformasikan kepada pasien terkait prosedur operasi. Dokter juga akan meminta pasien untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu, terutama obat pengencer darah.
Selain itu, dokter akan memberi tahu jenis obat bius yang digunakan selama operasi. Jika pasien memiliki alergi terhadap jenis obat bius tersebut, pastikan untuk memberi tahu dokter sebelum operasi dilakukan.
Menjelang operasi, pasien akan diminta untuk berpuasa selama 8 jam. Umumnya, puasa dimulai sejak tengah malam pada hari pelaksanaan operasi. Pada pasien yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan, diskusikan dengan dokter terkait kondisi tersebut.
Dokter akan menyarankan pasien untuk ditemani oleh anggota keluarga, baik sebelum maupun sesudah operasi, dan selama masa pemulihan dari operasi.
Pasien juga dapat berdiskusi dengan keluarga terkait masa pemulihan pascaoperasi, terutama untuk menemaninya selama beraktivitas di rumah. Selain itu, pasien dapat memulai konsultasi dengan terapis untuk membahas rencana pemulihan setelah operasi.
Dokter akan memberikan antibiotik, baik sebelum, selama, maupun setelah operasi, untuk mencegah infeksi.
Prosedur Operasi Penggantian Lutut
Operasi penggantian lutut bertujuan mengganti sendi yang sudah rusak dengan sendi prostetik yang terbuat dari bahan logam. Bagian yang diganti adalah ujung dari tulang paha, tulang kering, tulang betis, dan tulang tempurung lutut.
Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dokter pada prosedur operasi penggantian lutut:
- Meminta pasien untuk mengganti pakaian dengan jubah khusus operasi
- Memasang infus pada pasien
- Meminta pasien untuk berbaring di meja operasi dan menyuntikkan bius umum
- Memasang kateter untuk menampung urine yang keluar selama operasi
- Mengoleskan cairan antiseptik di kulit lutut untuk menghindari terjadinya infeksi selama dan setelah operasi
- Membuat irisan kulit (insisi) di daerah lutut, sekitar 6–10 cm, untuk membuka bagian lutut
- Memotong dan membuang bagian sendi lutut yang rusak, dan menggantinya dengan prostetik
Metode penggantian sendi lutut yang umumnya dilakukan kepada pasien adalah:
1. Penggantian lutut total (total knee replacement surgery)
Prosedur ini dilakukan dengan cara mengganti seluruh bagian sendi lutut, termasuk tulang tempurung lutut, sebagian tulang paha, tulang kering, dan tulang betis. Selain mengganti tulang, sendi dan bantalan sendi lutut juga diganti dengan logam atau plastik.
2. Penggantian lutut sebagian (parsial)
Penggantian lutut parsial dilakukan dengan cara memotong sebagian tulang dan sendi lutut yang mengalami peradangan. Jika peradangan terjadi pada sendi lutut di bagian tulang paha, dokter akan memotong dan mengganti bantalan sendi pada bagian ini.
Operasi penggantian lutut parsial memungkinkan pasien menjalani masa pemulihan yang lebih cepat. Namun, ada kemungkinan pasien harus menjalani operasi ulang jika peradangan di sendi lutut menyebar ke bagian lain.
3. Penggantian kedua lutut (bilateral)
Operasi penggantian lutut jenis ini dilakukan pada kedua lutut dalam waktu yang bersamaan. Pasien dapat menjalani operasi penggantian lutut bilateral jika kedua lututnya menderita radang sendi. Meski lebih efektif, pasien akan menjalani masa pemulihan yang lebih lama.
Setelah operasi penggantian lutut, dokter akan menguji apakah lutut prostetik berfungsi dengan baik. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menekuk dan memutar lutut dalam kondisi pasien masih tidak sadarkan diri.
Jika pengujian lutut prostetik telah selesai, dokter akan menutup kembali irisan dengan cara dijahit, kemudian menutupnya dengan perban steril untuk mencegah infeksi. Selanjutnya, pasien akan dibawa menuju ruang rawat inap untuk menjalani pemulihan pascaoperasi.
Setelah Operasi Penggantian Lutut
Pasien mungkin akan mengalami nyeri di sekitar lutut setelah menjalani operasi. Untuk meredakannya, dokter dapat memberikan obat pereda nyeri, seperti parecoxib, ketorolac atau tramadol. Selain itu, agar terhindar dari terjadinya deep vein thrombosis, dokter akan memberikan obat pengencer darah, seperti rivaroxaban atau apixaban.
Pasien juga dapat dianjurkan untuk menggerakkan bagian kaki dan tumit selama masa pemulihan sehingga aliran darah di tungkai tetap terjaga.
Selama masa rawat inap di rumah sakit, petugas medis akan membantu pasien untuk menjalani latihan pernapasan dan beraktivitas menggunakan lutut. Pasien juga dapat melakukan kedua metode tersebut di rumah selama masa rawat jalan.
Latihan tersebut perlu dilakukan secara rutin agar pasien terbiasa dengan lutut prostetik yang sudah dipasang. Selain itu, dokter akan memberikan daftar makanan yang perlu dihindari dan dikonsumsi pasien selama masa pemulihan.
Masa pemulihan pascaoperasi pengantian lutut umumnya berlangsung sekitar 3–6 minggu. Jika masa pemulihan telah selesai, pasien dapat melakukan aktivitas fisik ringan di sekitar rumah.
Pasien dapat mengemudikan kendaraan jika sudah terbiasa dengan lutut prostetik dan tidak mengonsumsi obat pereda nyeri. Namun, sebaiknya hindari aktivitas fisik yang tergolong berat, misalnya bermain sepak bola.
Tingkat keberhasilan operasi penggantian lutut cukup baik, yaitu sekitar 90%. Sebagian besar pasien yang menjalani prosedur ini tidak merasakan nyeri di lututnya. Dengan menyesuaikan aktivitas fisik, hasil dari operasi penggantian lutut dapat bertahan hingga belasan tahun.
Risiko Operasi Penggantian Lutut
Sama seperti prosedur medis lain, operasi penggantian lutut juga berisiko menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti:
- Stroke emboli
- Infeksi
- Kerusakan saraf di area operasi
- Deep vein thrombosis
- Serangan jantung
Selain komplikasi di atas, pasien mungkin mengalami infeksi selama masa pemulihan. Gejala infeksi yang perlu diwaspadai meliputi:
- Demam
- Keluar cairan dari lokasi operasi
- Pembengkakan, kemerahan, dan nyeri di area operasi
- Keluar keringat dingin
Jika terjadi gejala stroke, serangan jantung, dan gejala infeksi luka operasi seperti yang telah disebutkan, segera ke instalasi gawat darurat untuk ditangani dokter.
Komplikasi lain yang perlu diwaspadai adalah aus atau tergerusnya sendi lutut prostetik yang sudah dipasang. Kondisi ini dapat terjadi lebih cepat jika pasien sering melakukan aktivitas berat atau mengangkat beban berat.