Pembersihan telinga adalah prosedur yang dilakukan oleh dokter untuk membersihkan kotoran atau benda asing di dalam saluran telinga. Prosedur ini dapat dilakukan sebagai bagian dari pengobatan gangguan pada telinga atau sebelum pemeriksaan telinga.
Pada kondisi normal, liang telinga menghasilkan serumen, yaitu cairan yang berfungsi melembapkan serta melindungi telinga dari kuman, debu, dan benda asing. Ketika bercampur dengan kuman atau benda asing, serumen akan menjadi kotoran telinga.
Normalnya, serumen dapat keluar dari liang telinga dengan sendirinya seiring dengan gerakan rahang, seperti mengunyah. Namun, pada beberapa kasus, proses keluarnya kotoran telinga ini tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, kotoran telinga menjadi menumpuk dan mengeras (serumen prop) sehingga mengganggu pendengaran.
Tujuan dan Indikasi Pembersihan Telinga
Pembersihan telinga bertujuan untuk membersihkan telinga dari kotoran atau benda asing. Dokter juga dapat melakukan prosedur ini dengan tujuan berikut:
- Pembersihan telinga sebelum tes ketajaman pendengaran (audiometri), termasuk pemeriksaan gendang telinga (timpanometri)
- Pembersihan telinga rutin bagi penderita kolesteatoma dan pada orang yang menggunakan alat bantu dengar atau penyumbat telinga
Pembersihan telinga akan dianjurkan oleh dokter apabila kotoran telinga menyebabkan tersumbatnya saluran telinga, yang ditandai dengan gejala berikut:
- Gangguan pendengaran
- Telinga terasa penuh atau nyeri
- Liang telinga terasa gatal
- Pusing
- Vertigo
- Telinga berdenging (tinnitus)
Dokter juga akan melakukan pembersihan telinga pada kelompok pasien yang tidak mampu mengutarakan dengan baik jika merasakan gejala-gejala di atas. Beberapa kelompok pasien tersebut adalah:
- Anak-anak
- Lansia
- Penderita skizofrenia
- Penderita retardasi mental atau gangguan berpikir (kognitif)
- Penderita kelainan bentuk saluran telinga sejak lahir yang menyebabkan kotoran telinga sulit keluar secara otomatis
Peringatan dan Kontraindikasi Pembersihan Telinga
Tidak ada kontraindikasi khusus untuk menjalani pembersihan telinga. Namun, dokter akan berhati-hati dalam melakukan pembersihan telinga pada pasien dengan kondisi berikut:
- Memiliki riwayat kerusakan gendang telinga
- Pernah menjalani prosedur bedah pada telinga bagian tengah
- Pernah menjalani operasi pada tulang di sekitar telinga (mastoidektomi)
- Menderita gangguan pembekuan darah
Dokter juga akan lebih berhati-hati melakukan pembersihan telinga pada pasien dengan daya tahan tubuh lemah. Hal ini karena risiko terjadinya komplikasi berupa perdarahan atau infeksi telinga lebih tinggi pada pasien-pasien tersebut.
Pasien dengan sistem imun yang lemah adalah mereka yang:
Khusus untuk anak-anak yang akan menjalani pembersihan telinga, orang tua harus menemani dan membantu memosisikan kepala anak saat menjalani prosedur ini. Jika pasien sulit mengikuti arahan dokter pada saat pembersihan telinga, prosedur ini sebaiknya tidak dilakukan.
Sebelum Pembersihan Telinga
Pembersihan telinga umumnya dilakukan oleh dokter THT. Dokter akan menanyakan apakah pasien mengalami nyeri di telinga dan gangguan pendengaran, kemudian memeriksa apakah ada cairan yang keluar dari dalam telinga.
Dokter juga akan menanyakan apakah gejala terjadi terus-menerus atau sesekali saja. Setelah pemeriksaan tersebut selesai, dokter akan memeriksa kondisi saluran telinga secara visual dengan bantuan alat yang disebut otoskop. Melalui pemeriksaan tersebut, dokter akan menentukan apakah pembersihan telinga perlu dilakukan.
Prosedur Pembersihan Telinga
Pembersihan telinga dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik terdekat. Ada dua metode pembersihan telinga yang dapat dilakukan dokter, yaitu metode irigasi dan metode mekanis. Kedua metode ini dapat dilakukan salah satu atau bersamaan.
Pada prosedur ini, dokter akan meminta pasien untuk duduk tegak atau setengah berbaring. Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode pembersihan telinga:
Metode irigasi
Dalam metode irigasi, dokter akan meminta pasien atau perawat untuk memegangi wadah yang diletakkan di bawah daun telinga yang akan dibersihkan. Setelah itu, dokter akan menyemprotkan liang telinga dengan larutan garam (saline) bersuhu hangat secara perlahan, untuk mengeluarkan kotoran dari dalam telinga.
Untuk memastikan bahwa tidak ada lagi kotoran dan kerusakan di gendang telinga, dokter akan memeriksa kembali kondisi telinga pasien secara visual dengan otoskop. Sisa-sisa cairan yang merembes dari telinga akan dibersihkan dan dikeringkan menggunakan lap atau tisu.
Metode mekanis
Dalam metode mekanis, dokter akan menggunakan pengorek telinga khusus berbentuk seperti sendok yang terbuat dari logam. Pengorek ini digunakan untuk mengeluarkan kotoran dan benda asing dari telinga.
Dokter akan terlebih dahulu memasukkan pengorek berukuran kecil dan mengeluarkan kotoran telinga dengan cara dikaitkan. Jika kotoran yang akan dikeluarkan cukup keras dan menumpuk, dokter akan menggunakan pengorek berukuran lebih besar dan kuat.
Selama prosedur pembersihan telinga dengan teknik mekanis, dokter akan sesekali melihat kondisi lubang telinga untuk memastikan apakah masih ada kotoran. Seluruh proses pembersihan telinga ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Perlu diketahui, apabila kotoran telinga sangat keras dan menyebabkan pasien kesakitan atau tidak nyaman pada saat pembersihan, dokter akan menunda pembersihan telinga.
Dokter dapat memberikan obat tetes telinga, contohnya yang berisi carbamide peroxide atau gliserin, untuk membantu melunakkan kotoran telinga yang menumpuk. Obat tetes telinga tersebut disarankan untuk digunakan sebanyak 5−10 tetes, 2 kali sehari, selama 4 hari atau sesuai saran dari dokter.
Setelah kotoran telinga melunak, dokter akan melakukan pembersihan telinga.
Setelah Pembersihan Telinga
Setelah menjalani pembersihan telinga, dokter akan memeriksa ulang liang telinga dan ada atau tidaknya keluhan. Jika tidak ada masalah, pasien dapat langsung pulang pada hari yang sama.
Bagi pasien yang sering mengalami gangguan pendengaran akibat penyumbatan kotoran telinga, dokter akan menganjurkan pasien untuk meneteskan obat tetes telinga berisi minyak nabati setiap minggu. Obat ini bertujuan untuk membantu melancarkan keluarnya kotoran telinga.
Obat tersebut diteteskan dan didiamkan selama 10–20 menit sebelum dibilas dengan air hangat. Dokter akan mengajarkan cara membilas dan membersihkan liang telinga dengan benar.
Sementara itu, bagi pasien yang menggunakan alat bantu dengar, dokter akan menganjurkan pasien untuk melepaskan alat tersebut selama 8 jam dalam sehari.
Komplikasi atau Efek Samping Pembersihan Telinga
Pembersihan telinga merupakan prosedur medis yang aman untuk dijalani. Namun, prosedur ini tetap memiliki komplikasi atau efek samping yang dapat timbul, yaitu:
- Luka atau goresan pada liang telinga
- Infeksi telinga luar
- Gendang telinga robek, meski jarang terjadi
- Perdarahan ringan
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala berikut ini:
- Nyeri hebat di telinga
- Vertigo
- Telinga berdenging atau gangguan pendengaran secara tiba-tiba
- Perdarahan tidak berhenti
- Telinga bengkak dan merah
- Demam
- Keluar cairan dari telinga