Tahukah Busui bahwa rasa ASI bisa berubah? Perubahan ini bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga penyakit tertentu. Untuk tahu tentang hal-hal apa saja yang bisa memengaruhi rasa ASI, simak artikel berikut ini, yuk.
Umumnya, ASI memiliki rasa manis yang menyerupai susu almond dan tekstur yang creamy. Rasa manis ASI dipengaruhi oleh kandungan laktosa di dalamnya, sedangkan teksturnya dipengaruhi oleh kandungan lemak. Meski begitu, seiring waktu, bisa ada rasa tambahan pada ASI.
Inilah Berbagai Hal yang dapat Memengaruhi Rasa ASI
Selain manis dan creamy, rasa ASI juga dipengaruhi oleh makanan yang Busui konsumsi sehari-hari, terutama makanan yang rasa atau aromanya cukup menyengat.
Jadi, ketika Busui mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, atau rempah tertentu, Si Kecil juga dapat merasakan lezatnya makanan ini.
Bahkan, jika Busui rutin mengonsumsi makanan sehat selama memberikan ASI eksklusif, Si Kecil akan lebih mudah menerima MPASI yang sehat pula karena sudah terbiasa dengan rasanya.
Namun, rasa ASI juga bisa berubah karena faktor tertentu. Perubahan rasa ASI ini membuat bayi menyusu lebih sedikit atau malah enggan untuk menyusu. Faktor-faktor tersebut meliputi:
1. Hormon
Perubahan kadar hormon dalam tubuh, seperti menstruasi atau hamil lagi saat sedang menyusui, dapat memengaruhi rasa ASI. Busui tidak perlu khawatir karena ASI yang dihasilkan tetap aman untuk diberikan kepada Si Kecil selama kondisi fisik Busui sehat dan tidak sedang dalam kehamilan berisiko tinggi.
2. Olahraga
Olahraga saat menyusui memang dianjurkan. Namun, jika Busui berolahraga terlalu keras, rasa ASI bisa berubah, lho. Perubahan ini terjadi karena adanya penumpukan asam laktat di dalam tubuh dan rasa asin dari keringat pada payudara jika Busui menyusui tidak lama setelah berolahraga.
Untuk mencegah perubahan rasa ASI, Busui disarankan berolahraga dengan intensitas sedang atau ringan saja. Selain itu, pastikan Busui membersihkan keringat pada payudara sebelum menyusui atau memerah ASI.
3. Rokok dan minuman beralkohol
Sebuah studi menyatakan bahwa ibu menyusui yang merokok akan menghasilkan ASI dengan rasa dan aroma yang menyerupai rokok. Selain itu, rasa dan aroma ASI juga bisa berubah jika Busui minum minuman beralkohol.
Untuk mencegah perubahan rasa ASI ini, Busui dianjurkan untuk berhenti merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol saat masa menyusui. Jika sulit dilakukan, usahakan untuk menghindari kedua hal tersebut selama 2 jam sebelum menyusui bayi guna meminimalkan perubahan rasa ASI.
4. Obat-obatan
Konsumsi obat dari dokter selama masa menyusui sebenarnya tergolong aman. Akan tetapi, obat antibiotik, seperti metronidazole, dapat membuat ASI yang dihasilkan terasa pahit. Biasanya, bayi akan rewel dan enggan menyusu ketika ibunya mengonsumsi obat ini.
5. Infeksi payudara
Rasa ASI juga bisa berubah jika Busui mengalami infeksi payudara atau mastitis. ASI yang diproduksi pada kondisi ini akan terasa asin dan lebih tajam. Meski begitu, Busui tetap bisa menyusui Si Kecil meski sedang mengalami mastitis.
Namun, bayi mungkin akan menolak menyusu dari payudara yang sedang mengalami infeksi. Jika disebabkan oleh infeksi, mastitis perlu diatasi dengan antibiotik, yang hanya boleh diberikan oleh dokter.
6. ASI yang dibekukan
Menyimpan ASI perah dengan cara dibekukan di freezer terkadang dapat mengubah aroma dan rasa ASI saat dicairkan. Namun, Busui tidak perlu risau karena hal ini tergolong wajar, kok.
ASI mengandung lipase, yaitu enzim yang dapat memecah zat lemak di dalam susu agar lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh bayi. Aktivitas enzim ini akan meningkat saat ASI dibekukan dan menimbulkan rasa serta aroma yang asam seperti sabun.
Untuk mengurangi perubahan rasanya, pastikan Busui memerah, menyimpan, dan mencairkan ASI dengan cara yang benar.
7. Produk perawatan kulit
Losion, parfum, sabun, minyak, atau salep yang Busui oleskan pada payudara akan memberikan rasa yang berbeda pada ASI saat Si Kecil menyusu secara langsung. Jadi, sebelum menyusui, pastikan bersihkan area puting terlebih dahulu, ya.
Itulah berbagai hal yang dapat memengaruhi rasa ASI. Sebagian besar kondisi di atas sebenarnya tergolong aman dan masih memungkinkan ibu menyusui untuk memberikan ASI kepada bayi. Akan tetapi, jika Si Kecil sampai benar-benar tidak mau menyusu, segera konsultasikan ke dokter, ya.