Biopsi mulut adalah prosedur pengambilan sampel jaringan mulut untuk kemudian diteliti di laboratorium. Biopsi mulut dilakukan untuk mendeteksi kelainan di jaringan mulut, terutama tumor atau kanker.
Biopsi mulut umumnya direkomendasikan kepada penderita gangguan mulut yang mengalami keluhan lesi, bercak merah atau putih, serta pembengkakan atau borok di mulut. Biopsi dilakukan jika dokter belum dapat menentukan penyebab penyakit mulut dengan pemeriksaan fisik.
Tujuan dan Indikasi Biopsi Mulut
Biopsi mulut umumnya dilakukan untuk mendeteksi kelainan jaringan mulut, seperti kanker mulut. Selain itu, dokter juga dapat melakukan biopsi mulut pada pasien yang memiliki gejala di bawah ini:
- Ruam atau lesi di mulut yang tidak sembuh dalam 2 minggu
- Bercak-bercak putih (leukoplakia) atau merah di mulut
- Borok (ulkus) di gusi
- Pembengkakan di gusi atau mulut yang tidak kunjung mereda
- Perubahan jaringan gusi yang ditandai dengan gigi terasa longgar
Biopsi mulut juga dapat dilakukan untuk memeriksa luka akibat infeksi, seperti sifilis atau tuberkulosis, pada mulut. Biopsi pada luka tersebut dapat dilakukan jika pasien sudah menjalani pemeriksaan infeksi sebelumnya.
Peringatan Sebelum Melakukan Biopsi Mulut
Biopsi mulut umumnya aman untuk dijalani. Namun, untuk meminimalkan efek samping yang mungkin terjadi, pasien dengan kondisi di bawah ini perlu mendapatkan perlakuan khusus saat menjalani biopsi mulut:
- Mengalami kelainan pembekuan darah
- Menderita tumor pada kelenjar ludah rahang (tumor parotis)
- Menderita pembusukan jaringan tulang (osteonekrosis) di tulang rahang
- Mengonsumsi obat pengencer darah
- Menjalani pengobatan dengan bisfosfonat
Persiapan Sebelum Biopsi Mulut
Sebelum menjalani biopsi mulut, dokter akan menanyakan obat-obatan yang sedang dikonsumsi oleh pasien, termasuk obat herbal atau suplemen.
Jika pasien sedang mengonsumsi obat yang memengaruhi pembekuan darah, seperti obat antikoagulan atau antiplatelet, dokter dapat meminta pasien untuk berhenti mengonsumsinya sementara waktu. Selain itu, pasien perlu berpuasa beberapa jam sebelum menjalani biopsi mulut.
Prosedur dan Tindakan Biopsi Mulut
Biopsi mulut dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik yang memiliki peralatan biopsi. Biopsi mulut dilakukan oleh dokter gigi. Sebelum pengambilan sampel, dokter akan memberikan krim bius yang disertai suntik bius lokal ke mulut untuk menghilangkan nyeri selama prosedur berlangsung.
Setelah itu, dokter akan memasang alat untuk menjaga agar mulut tetap terbuka jika lokasi pengambilan sampel jaringan terdapat di dalam mulut. Prosedur biopsi dapat berlangsung sekitar 15−30 menit.
Secara umum, ada tiga teknik untuk mengambil sampel jaringan mulut melalui biopsi, yaitu:
1. Biopsi insisi atau eksisi
Biopsi insisi atau eksisi dilakukan dengan membuat irisan kulit sebelum pengambilan sampel jaringan. Panjang ukuran irisan tergantung pada kebutuhan dan ketersediaan teknik biopsi. Biopsi eksisi atau irisan terbuka dilakukan jika sampel yang dibutuhkan berukuran besar. Setelah biopsi dilakukan, irisan akan ditutup menggunakan jahitan.
2. Biopsi jarum
Biopsi jarum dilakukan dengan mengambil jaringan abnormal menggunakan jarum, baik jarum halus maupun jarum besar. Jika pasien menjalani biopsi jarum, dokter tidak perlu membuat irisan kulit, tetapi hanya membuat lubang di kulit dengan jarum tersebut.
Setelah prosedur dilakukan, lubang kulit tersebut tidak perlu ditutup menggunakan jahitan. Pasien akan mendengar suara “klik” atau letupan kecil serta rasa tidak nyaman pada saat pengambilan sampel dilakukan.
3. Biopsi sikat
Biopsi sikat bertujuan untuk mengambil jaringan abnormal di kulit bagian luar atau dalam mulut dengan cara disikat atau dikeruk menggunakan alat khusus. Prosedur ini tidak membutuhkan irisan atau lubang di kulit. Namun, pasien tetap dapat mengalami sedikit perdarahan atau sakit akibat proses penyikatan tersebut.
Selama proses biopsi, pasien dapat merasakan sakit di daerah yang mengalami biopsi, terutama saat penyuntikkan bius lokal. Setelah itu, dokter akan menutup luka biopsi dengan perban steril. Jika diperlukan, irisan di dinding mulut bagian dalam dapat ditutup dengan benang jahit yang nantinya akan menyatu dengan jaringan mulut.
Setelah Biopsi Mulut
Sampel biopsi yang sudah diambil akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti di bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan akan diberitahukan oleh dokter kepada pasien setelah beberapa hari. Dokter akan menjelaskan hasil tersebut dan merencanakan pengobatan lebih lanjut terkait kondisi pasien.
Pasien yang sudah menjalani biopsi mulut dapat pulang pada hari yang sama dan umumnya bisa langsung beraktivitas. Jika luka biopsi dijahit dengan benang biasa, pasien akan dijadwalkan untuk menjalani pencabutan benang.
Bila biopsi dilakukan di bagian dalam mulut, dokter akan meminta pasien untuk berhati-hati saat menggosok gigi hati dan tidak terlalu sering berkumur di area biopsi. Pasien juga akan diminta untuk tidak mengunyah makanan di bagian yang telah dibiopsi.
Komplikasi dan Efek Samping Biopsi Mulut
Biopsi mulut umumnya aman untuk dijalani. Namun, prosedur ini dapat menimbulkan efek samping atau komplikasi berupa perdarahan dan infeksi. Segera cari pertolongan medis jika terjadi gejala-gejala di bawah ini: