Apa yang terbesit di benakmu ketika dokter memberitahu bahwa kamu perlu menjalani operasi dengan bius total? Mungkin akan muncul rasa takut, khawatir, atau pikiran-pikiran yang negatif. Nah, biar tidak panik, kamu perlu memahami dulu beberapa hal yang berkaitan dengan bius total.
Bius total atau dikenal dengan anestesi umum adalah salah satu jenis metode pembiusan yang digunakan untuk memastikan pasien tidak sadar, tidak merasakan nyeri, dan tidak bergerak selama operasi. Pembiusan ini juga membuat pasien tidak mengingat apa pun yang selama operasi berlangsung.
Pemeriksaan Sebelum Bius Total
Sebelum melakukan operasi dan pembiusan, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu secara menyeluruh terhadap kondisi pasien. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa prosedur aman dilakukan oleh pasien serta mengurangi risiko komplikasi dan efek samping akibat pembiusan.
Dokter akan melakukan tanya jawab terkait kondisi kesehatan pasien, termasuk riwayat alergi dan penyakit yang diderita. Selain itu, dokter juga akan menanyakan obat-obatan yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen herbal.
Jika pasien menderita penyakit tertentu, misalnya hipertensi, dokter mungkin akan memberikan pengobatan berupa pemberian obat antihipertensi, terutama jika tekanan darahmu sedang tidak terkontrol. Pengobatan dilakukan hingga kondisimu stabil.
Selain itu, misalnya pasien sedang mengonsumsi obat tertentu, seperti obat pengencer darah, dokter mungkin akan meminta menghentikan konsumsi obat tersebut untuk sementara waktu. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya perdarahan yang berlebihan dan tidak terkontrol selama dan sesudah operasi.
Kondisi yang Dialami Tubuh Saat Bius Total
Pemberian obat bius total dapat dilakukan melalui infus, suntikan, atau gas yang dihirup lewat masker. Dokter juga akan memberikan obat-obatan lain untuk memastikan kondisi pasien stabil, baik sebelum, selama, maupun setelah prosedur.
Pada awalnya, pasien mungkin akan merasa sedikit pusing dan lemas, sebelum akhirnya tidak sadar sama sekali. Selama menjalani prosedur dengan bius total, pernapasan, denyut jantung, suhu, tekanan darah, dan kebutuhan cairan pasien akan dimonitor dengan ketat oleh dokter.
Setelah tindakan medis selesai, dokter akan memberikan obat yang akan membuat pasien sadar kembali dan dipindahkan ke ruang pemulihan. Saat efek dari bius total habis, mungkin pasien akan merasa sedikit bingung atau linglung.
Kondisi yang Biasanya Terjadi Setelah Bius Total
Selain rasa bingung dan syok, beberapa efek samping berikut ini juga mungkin akan dirasakan pasien setelah bius total:
- Mual, muntah, dan tidak enak badan
- Linglung atau lupa ingatan sementara, terutama pada pasien yang sudah lanjut usia (lansia)
- Gemetar atau menggigil
- Gangguan berkemih, misalnya sulit buang air kecil
- Nyeri tenggorokan atau luka pada area mulut dan gigi karena pemasangan alat bantu pernapasan
Keluhan ini biasanya berlangsung selama 1–2 hari, tergantung pada jenis operasi dan kondisi kesehatan setelah operasi.
Selain itu, sakit kepala juga merupakan salah satu keluhan yang biasa dialami setelah bangun dari efek obat bius total. Namun, dengan beristirahat dan minum air yang cukup kondisi ini bisa mereda dengan sendirinya. Kalau memang nyerinya berlebihan, biasanya dokter akan memberikan obat pereda nyeri, seperti paracetamol.
Setiap tindakan, termasuk bius total, bisa menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang bisa terjadi akibat bius total adalah tetap sadar selama operasi dan munculnya reaksi alergi terhadap obat bius.
Nah, sekarang sudah tahu kan tentang seluk beluk bius total? Bius total akan dilakukan oleh dokter setelah melewati berbagai pertimbangan, pemeriksaan, dan persiapan yang matang. Jadi, kamu tidak perlu khawatir berlebihan, ya.
Kalau kamu masih punya pertanyaan, berkonsultasilah dengan dokter dan minta informasi selengkapnya mengenai prosedur yang akan kamu jalani.