Setiap ibu yang baru menjalani persalinan perlu mengetahui hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah melahirkan normal. Hal ini penting untuk diperhatikan agar proses pemulihan dapat berlangsung lebih cepat dan Bunda pun bisa lebih fokus merawat buah hati.
Setelah melahirkan secara normal, Bunda akan mengalami beberapa perubahan pada tubuh, seperti keluarnya darah nifas, nyeri pada bekas jahitan di area vagina, nyeri saat buang air kecil, gangguan pencernaan, dan perubahan bentuk tubuh.
Selain mengalami perubahan fisik, Bunda juga akan mengalami perubahan secara emosional. Hal ini karena kehadiran Si Kecil dapat memicu perasaan bahagia atau justru rasa cemas dan takut yang dapat memicu depresi pascamelahirkan.
Umumnya, Bunda membutuhkan waktu sekitar 6–8 minggu untuk menyesuaikan diri dan bisa beraktivitas normal kembali.
Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan setelah Melahirkan Normal
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Bunda hindari agar masa permulihan pascamelahirkan berlangsung lebih cepat:
1. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga berat
Hal pertama yang tidak boleh dilakukan setelah melahirkan secara normal adalah melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat, terutama bagi ibu yang tidak terbiasa beraktivitas fisik selama hamil.
Jenis aktivitas ini dapat memicu terjadinya cedera dan ketegangan pada otot, terutama otot di area panggul. Contoh aktivitas fisik yang terlalu berat adalah latihan kekuatan seperti sit-up, naik turun tangga secara berlebihan, dan mengangkat beban berat.
Jika ingin berolahraga setelah melahirkan, Bunda dapat melakukannya secara bertahap seperti berjalan kaki dengan santai atau melakukan senam nifas. Selain itu, hindari juga berenang pada satu minggu pertama, karena bisa menghambat munculnya ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal, bahkan memicu infeksi pada luka jahitan di vagina.
2. Tidak merawat area kewanitaan dengan baik
Selain luka dan jahitan pada vagina, Bunda juga akan mengalami masa nifas selama 4–6 minggu. Oleh karena itu, kebersihan organ intim harus selalu dijaga guna mencegah infeksi di area kelamin.
Cara merawat dan menjaga kesehatan vagina selama nifas dapat dilakukan dengan membasuh vagina setelah buang air dari arah depan ke belakang, lalu jangan lupa untuk mengeringkannya dengan handuk atau tisu toilet.
Selain itu, Bunda juga perlu mengganti pembalut secara rutin setiap 3–4 jam guna menjaga vagina tetap kering.
3. Berhubungan intim
Hal yang tidak boleh dilakukan setelah melahirkan normal selanjutnya adalah berhubungan intim. Hal ini karena robekan di area vagina dan darah nifas tidak hanya dapat meningkatkan risiko infeksi, tetapi juga menimbulkan rasa nyeri di area vagina.
Hubungan seksual umumnya dapat dilakukan 2–6 minggu setelah melahirkan atau sesuai saran dokter. Agar hubungan suami-istri tetap harmonis, Bunda dan pasangan tetap bisa bermesraan dengan cara berpelukan atau berciuman.
4. Menjadi terlalu larut dalam emosi
Rasa bingung, cemas, dan sedih pascamelahirkan merupakan hal yang sangat umum terjadi. Namun, Bunda sebaiknya segera mengenali dan mengendalikan kondisi ini agar tidak memicu depresi pascamelahirkan.
Untuk mengatasinya, Bunda dapat bercerita kepada pasangan, keluarga, atau teman dekat agar dapat menemukan solusi yang tepat guna mengatasi perasaan yang muncul.
Selain itu, Bunda juga sesekali bisa meminta bantuan suami atau orang terdekat untuk merawat Si Kecil sejenak agar Bunda bisa meluangkan waktu dan merawat diri sendiri.
5. Melakukan diet ketat
Hampir setiap wanita menginginkan bentuk tubuhnya kembali seperti semula setelah melahirkan.
Namun, diet ketat setelah melahirkan sebaiknya tidak dilakukan karena justru dapat mengganggu pemenuhan nutrisi penting dan menghambat proses pemulihan tubuh setelah melahirkan. Selain itu, diet ketat juga dapat memengaruhi kandungan nutrisi dalam ASI.
6. Merokok dan mengonsumsi minuman berakohol
Hal yang perlu dihindari setelah melahirkan normal adalah merokok dan minum minuman berakohol. Hal ini karena rokok dan minuman berakohol tidak hanya dapat menghambat masa pemulihan, tetapi juga menurunkan produksi ASI sehingga mengganggu tumbuh kembang Si Kecil
Itulah hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah melahirkan normal. Dengan mengetahui hal tersebut, diharapkan Bunda bisa lebih menjaga kondisi fisik maupun mental setelah melahirkan.
Selain memperhatikan hal yang tidak boleh dilakukan setelah melahirkan normal, sebaiknya lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter guna menilai kondisi setelah melahirkan serta memastikan kesehatan Bunda dan Si Kecil.