Setelah berkutat dengan setumpuk pekerjaan, seharusnya jam istirahatmu bisa digunakan sebaik-baiknya untuk makan siang di kantin atau di ruang makan kantor. Walau begitu, tidak sedikit orang yang memilih untuk makan siang di meja kantor dengan alasan masih ingin menyicil tugas-tugas.
Meskipun pekerjaanmu sangat banyak dan menyita waktu, makan siang sambil bekerja bukanlah pilihan yang baik. Walaupun terlihat sepele, hal tersebut bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, lho.
Dampak Negatif Makan Siang Sambil Bekerja
Berikut ini adalah beberapa hal negatif yang bisa terjadi bila kamu terlalu sering makan siang sambil lanjut bekerja:
1. Otak tidak beristirahat
Bekerja selama kurang lebih 8 jam setiap harinya tentu bisa membuat otakmu terasa penat dan penuh. Seharusnya, jam makan siang merupakan saat yang tepat untuk sejenak mengistirahatkan otak.
Nah, jika saat makan siang pun kamu masih terus melakukan pekerjaan, otak bisa kelelahan karena tidak mendapat waktu untuk beristirahat.
2. Makanan menjadi tidak higienis
Jika kamu makan siang di meja kantor sambil bekerja, tanganmu jadi tidak hanya memegang makanan saja, melainkan juga memegang keyboard, mouse, pulpen, atau alat kerja lainnya.
Akibatnya, kuman-kuman yang mungkin ada di meja kantor atau peralatan kerjamu bisa masuk bersama makanan, apalagi jika kamu sering lupa membersihkan meja kantor. Hal ini bisa menyebabkan kamu rentan terkena masalah pencernaan, terutama diare.
3. Berisiko terkena diabetes dan penyakit jantung
Kebiasaan duduk terlalu lama tidak baik lho untuk kesehatan. Selain bisa memperlambat proses metabolisme, kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit diabetes dan jantung karena berkurangnya kemampuan tubuh untuk memecah lemak, mengatur tekanan darah, dan mengendalikan kadar gula darah.
Guna mengurangi durasi duduk selama di kantor, kamu perlu lebih sering beranjak dari meja kerjamu dan bergerak. Nah, waktu makan siang adalah waktu yang tepat untuk menyempatkan ini.
Kamu bisa memilih tempat makan siang yang cukup jauh, tetapi masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Kamu juga bisa sekadar berjalan santai di sekitar kantor selepas makan siang, sekaligus untuk menyegarkan pikiran.
4. Mata menjadi lelah
Jika kamu makan sambil bekerja di meja kantor, artinya waktu kamu melihat ke layar komputer pun akan semakin lama. Padahal, terlalu lama menatap layar komputer tidak baik untuk kesehatan matamu karena bisa menyebabkan mata lelah dan mata kering.
Kamu disarankan untuk mengistirahatkan mata setidaknya 15 menit setelah melihat komputer selama 2 jam. Nah, waktu makan siang bisa menjadi momen yang pas untuk mengistirahatkan mata kamu dari cahaya komputer.
5. Berisiko terkena obesitas
Makan siang sambil bekerja mungkin tampak seperti hal yang biasa. Namun, hal ini dapat membuat perhatianmu teralihkan dari makananmu, sehingga secara tidak sadar kamu cenderung akan makan lebih banyak. Jika terus-menerus dibiasakan, kebiasaan ini dapat mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas.
6. Tidak ada waktu bersosialisasi
Apakah kamu ingin semua waktumu digunakan hanya untuk bekerja? Dengan makan siang di meja kantor, secara tidak sadar kamu jadi membatasi ruang gerakmu untuk bersosialisasi dengan rekan-rekan kerjamu. Padahal, meluangkan waktu untuk sekadar mengobrol dengan teman bisa membantu mengusir stres akibat pekerjaan, lho.
Makan siang di kantor sambil bekerja bukanlah pilihan yang baik. Jadi, mulai sekarang gunakanlah waktu makan siangmu sebaik mungkin. Coba untuk makan siang di kantin atau di ruang makan kantor bersama rekan kerjamu. Dengan begitu, pikiran dan badanmu akan kembali segar dan berenergi untuk bekerja setelah makan siang.
Berikanlah tubuh dan otakmu untuk beristirahat sejenak. Jika memang ada pekerjaan yang sangat penting dan harus segera diselesaikan, cobalah untuk mengatur prioritas pekerjaanmu. Bila kamu masih membutuhkan waktu tambahan untuk mengerjakannya, sebaiknya diskusikan dengan atasnmu.
Namun, bila kamu merasa sangat sulit untuk menyelesaikan pekerjaan atau sampai merasa sangat tertekan dengan pekerjaanmu, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan psikolog guna mendapatkan solusi yang tepat.