Halusinasi adalah gangguan persepsi yang menyebabkan seseorang melihat, mendengar, atau mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi bisa disebabkan oleh gangguan mental, penyakit tertentu, atau efek samping obat-obatan.
Halusinasi juga bisa disertai oleh delusi, yaitu keyakinan terhadap sesuatu yang tidak ada atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Misalnya, seseorang dapat merasa memiliki kekuasaan dan sangat dekat dengan orang-orang terkenal, padahal kenyataannya tidak.
Halusinasi yang disertai delusi dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang. Kondisi tersebut biasanya dialami oleh penderita psikosis dan skizofrenia.
Penyebab Halusinasi
Penyebab halusinasi sangat bervariasi, mulai dari gangguan mental hingga penyakit fisik. Selain itu, halusinasi juga bisa terjadi akibat efek samping obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi depresi, epilepsi, dan penyakit Parkinson.
Gangguan mental
Halusinasi dapat disebabkan oleh sejumlah gangguan mental di bawah ini:
- Skizofrenia
- Psikosis
- Gangguan bipolar
- Depresi dengan gangguan psikotik
- Borderline personality disorder (BPD)
- Post-traumatic stress disorder (PTSD)
- Delirium atau demensia
Penyakit fisik
Beberapa jenis penyakit di bawah ini bisa menyebabkan halusinasi:
- Demam tinggi, terutama pada anak dan lansia
- Penyakit Parkinson
- Tumor otak
- Penyakit Alzheimer
- Gangguan pada mata
- Gangguan di telinga bagian dalam
- Migrain
- Epilepsi
- Sindrom Charles Bonnet
- Stroke
Kondisi lain
Halusinasi juga bisa disebabkan oleh sejumlah kondisi berikut:
- Kecanduan alkohol
- Gangguan tidur
- Penyalahgunaan NAPZA
- Cedera kepala
Gejala Halusinasi
Gejala halusinasi dapat dibedakan menurut jenisnya, yaitu:
-
Halusinasi penglihatan
Penderita halusinasi penglihatan akan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Objek yang dilihat bisa manusia, benda, atau cahaya. Misalnya, penderita melihat seseorang di dalam suatu ruangan, padahal sebenarnya tidak ada. -
Halusinasi pendengaran
Halusinasi pendengaran merupakan jenis yang paling sering terjadi. Penderita halusinasi ini dapat mendengar suara, perintah, atau ancaman yang sebenarnya tidak ada. -
Halusinasi penciuman
Penderita halusinasi penciuman akan mencium bau harum atau bau yang tidak sedap, padahal bau tersebut sebenarnya tidak ada. -
Halusinasi pengecapan
Penderita halusinasi pengecapan akan mengecap rasa yang aneh, misalnya rasa logam pada makanan atau minuman yang ia konsumsi, padahal rasa tersebut sebenarnya tidak ada. -
Halusinasi sentuhan
Pada halusinasi jenis ini, penderita merasa seakan-akan ada seseorang yang meraba atau menyentuhnya, atau merasa seperti ada hewan yang merayap di kulitnya, padahal sebenarnya tidak ada.
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala halusinasi yang disebutkan di atas, terutama bila sering terjadi dan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Segera cari pertolongan medis jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala berikut ini:
- Memiliki keinginan untuk mencelakai diri sendiri atau orang lain
- Mendengar suara yang berisi dorongan untuk mencelakai diri sendiri atau orang lain
- Mengalami kejang
- Mengalami linglung secara tiba-tiba
- Berbicara tidak jelas
Diagnosis Halusinasi
Dokter akan menanyakan keluhan yang dialami, riwayat kesehatan, pola hidup, dan pengobatan yang pernah dijalani pasien, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
Untuk mengetahui penyebab halusinasi, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Tes darah dan urine, untuk mendeteksi infeksi atau penyalahgunaan alkohol dan NAPZA
- EEG (elektroensefalogram), untuk memeriksa aktivitas listrik otak sehingga terlihat apakah halusinasi disebabkan oleh epilepsi
- Pemindaian CT scan dan MRI, untuk mendeteksi stroke dan kemungkinan adanya cedera atau tumor di otak
Pengobatan Halusinasi
Pengobatan halusinasi tergantung pada penyebabnya. Dokter akan meresepkan obat-obatan bila halusinasi disebabkan oleh gangguan mental, epilepsi, atau migrain. Namun, pada halusinasi yang disebabkan oleh tumor otak, dokter akan melakukan prosedur bedah, radiasi, atau operasi pisau gamma.
Dokter juga akan menyarankan pasien untuk menjalani terapi perilaku kognitif, terutama pada halusinasi yang disebabkan oleh gangguan mental. Terapi ini bertujuan untuk membantu pasien menghadapi rasa takut atau paranoid.
Komplikasi Halusinasi
Jika dibiarkan dan tidak mendapatkan penanganan, halusinasi dapat menimbulkan sejumlah komplikasi. Jenis komplikasi yang muncul tergantung pada penyebabnya. Meski demikian, komplikasi yang sering terjadi adalah:
- Gangguan dalam hubungan dan interaksi sosial
- Tindakan menyakiti diri sendiri dan orang lain
- Percobaan bunuh diri
Pencegahan Halusinasi
Halusinasi dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan rutin bila Anda menderita gangguan mental atau gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan munculnya halusinasi.
Selain itu, untuk mencegah halusinasi, Anda juga akan dianjurkan untuk:
- Mengelola stres dengan baik, misalnya dengan melakukan teknik relaksasi
- Menghindari penggunaan NAPZA
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol
- Tidur yang cukup