Saat hamil 7 bulan, sebagian wanita akan merasa napasnya lebih berat atau sesak seiring makin besarnya ukuran janin dan rahim. Keluhan ini biasanya akan mereda setelah posisi janin sudah siap lahir di beberapa minggu berikutnya, yaitu ketika kepala janin terletak di bagian bawah rahim.
Pertumbuhan dan perkembangan janin saat hamil 7 bulan akan makin pesat. Hal ini membuat kebutuhan nutrisi janin juga meningkat dan mencapai titik puncaknya pada kehamilan trimester ketiga.
Oleh karena itu, ibu hamil 7 bulan perlu mengonsumsi cukup makanan bergizi yang kaya protein serta vitamin dan mineral, seperti vitamin C, zat besi, asam folat, dan kalsium.
Pertumbuhan Janin Saat Hamil 7 Bulan
Di awal usia kehamilan 7 bulan, janin menjadi sangat aktif sehingga ibu hamil dapat menyadari pola pergerakan dan waktu ketika ia aktif bergerak. Pergerakan ini dapat membantu ibu hamil mendeteksi apakah janin sehat atau tidak.
Berikut ini adalah pertumbuhan janin di usia kandungan 7 bulan dari minggu ke minggu:
Hamil minggu ke-29
Memasuki usia kehamilan 29 minggu, janin akan memiliki bobot tubuh lebih dari 1 kg dan panjang 38,5 cm. Selain itu, janin juga dapat mengalami berbagai perkembangan berikut ini:
- Pada janin laki-laki, kedua testis telah turun dari dekat ginjal ke kantong zakar. Sedangkan pada janin perempuan, klitorisnya mulai tampak.
- Perkembangan otaknya juga diiringi dengan besarnya kepala janin
- Tempurung kepala dan tulang-tulangnya mulai mengeras seiring dengan berkembangnya otak, paru-paru, dan otot
Hamil minggu ke-30
Di minggu ini, janin akan memiliki berat tubuh sekitar 1,3 kg dengan panjang 40 cm. Banyak perkembangan yang dilalui oleh janin pada minggu ini, yaitu:
- Paru-paru dan saluran pencernaan hampir berkembang sepenuhnya
- Matanya terus membuka dan menutup
- Sorotan senter atau cahaya terang bisa membuat ia menoleh, karena perkembangan penglihatan janin yang makin meningkat
- Janin telah memiliki alis dan bulu mata
- Janin sudah dapat mengisap ibu jari
- Kulit pada tubuh janin sudah lebih halus
Hamil minggu ke-31
Pada usia kehamilan 31 minggu, bobot tubuh janin sudah mencapai 1,5 kg dengan panjang kira-kira 41 cm. Perkembangan janin di minggu ini meliputi:
- Kepala yang proporsional sesuai dengan ukuran tubuhnya
- Otak dan indra perasa janin sudah cukup matang, sehingga ia bisa merasakan cairan yang ditelannya
- Pergerakan janin menjadi lebih stabil
- Sumsum tulangnya telah mengambil alih kerja hati untuk memproduksi sel-sel darah merah
Hamil minggu ke-32
Di minggu ke-32, janin memiliki berat tubuh sekitar 1,7 kg dan panjang 42,4 cm. Menjelang waktu persalinan, terdapat beberapa perubahan dan perkembangan pada tubuh janin, seperti:
- Kepala janin umumnya telah berada di bagian bawah rahim dengan posisi siap lahir, yang bisa dikenali dari pergerakannya
- Rambut janin makin tebal, meski mungkin menipis saat lahir nanti
- Kukunya makin berkembang dan membuat janin dapat menggaruk bagian tubuhnya jika ia merasa gatal
- Paru-parunya berkembang pesat, tetapi janin baru akan bernapas setelah mencapai usia 36 bulan
- Kadar cairan ketuban meningkat dan bayi akan menelan cairan serta mengeluarkannya sebagai urine
Perubahan yang Terjadi pada Tubuh Ibu Saat Hamil 7 Bulan
Saat hamil 7 bulan, Bumil akan merasa kurang nyaman saat bernapas, karena paru-paru mendapat tekanan dari rahim. Membesarnya ukuran rahim ini disebabkan oleh meningkatnya bobot janin. Namun, keluhan ini biasanya akan mereda ketika janin telah berada pada posisi siap lahir dengan kepala di bawah.
Sebagian wanita hamil juga sering merasa kram, terutama di malam hari. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan sulit tidur. Bumil juga mungkin merasakan sakit di punggung dikarenakan perut yang makin membesar.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman ini, lakukan olahraga ringan seperti berjalan santai di rumah, senam hamil, atau yoga ibu hamil.
Selain itu, sebagian ibu hamil 7 bulan juga mengalami keluarnya kolostrum atau cairan yang mengawali keluarnya ASI dari payudara. Bumil dapat menggunakan bantalan bra untuk menyerap kolostrum tersebut dan mencegahnya merembes.
Selama kehamilan, Bumil disarankan untuk tetap bergerak aktif agar tubuh dapat beradaptasi dengan perubahan bentuk dan penambahan berat badan. Olahraga juga dapat membantu Bumil mengatasi persalinan dan lebih mudah mengembalikan bentuk tubuh setelah melahirkan.
Berbagai Kondisi yang Perlu Diperiksakan Saat Hamil 7 Bulan
Saat hamil 7 bulan, terdapat beberapa kondisi yang perlu Bumil perhatikan, yaitu:
Kontraksi palsu (Braxton Hicks)
Pada trimester akhir ini, sebagian ibu hamil bisa mengalami kontraksi palsu atau kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi palsu terjadi ketika otot rahim mengencang selama 30 detik hingga 2 menit. Sementara itu, kontraksi asli biasanya terjadi berulang-ulang, terus-menerus, dan makin lama bisa makin kencang.
Jika sulit membedakan kontraksi asli dan palsu, Bumil bisa berkonsultasi ke dokter atau bidan terdekat. Untuk meringankan atau mengatasi kontraksi palsu, Bumil dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
- Ubahlah posisi tubuh. Jika sedang berbaring atau duduk, cobalah berdiri dan berjalan kaki, begitu pula sebaliknya.
- Mandi atau kompres air hangat di area perut selama sekitar 15–20 menit.
- Konsumsi banyak cairan, seperti air mineral, teh, atau susu hangat, karena kontraksi palsu dapat juga disebabkan oleh dehidrasi.
Wasir (hemoroid)
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di dalam rektum atau anus. Kondisi ini umumnya disertai dengan sembelit dan sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan.
Berdiri dalam waktu lama dan faktor usia saat hamil dapat memicu terjadinya wasir. Namun, kondisi ini biasanya membaik setelah melahirkan.
Bumil dapat memeriksakan diri ke dokter bila mengalami sembelit selama masa kehamilan. Penanganan sejak dini dapat mencegahnya berkembang menjadi wasir.
Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Hamil 7 Bulan
Saat usia kehamilan 7 bulan, banyak hal yang harus diperhatikan untuk mengatasi rasa tidak nyaman sekaligus mempersiapkan persalinan, yaitu:
Kondisi berbahaya
Ada beberapa kondisi atau keluhan yang dapat membahayakan ibu dan janin, seperti preeklampsia, gatal-gatal parah, air ketuban merembes, dan berkurangnya aktivitas atau pergerakan janin secara mendadak. Apabila mengalami kondisi tersebut, Bumil disarankan untuk berkonsultasi ke dokter secepatnya.
Konstipasi (sembelit)
Konstipasi merupakan kondisi yang umum terjadi pada trimester ketiga. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal dan tekanan dari rahim ke usus. Ada beberapa cara untuk mengatasi konstipasi saat hamil, yaitu:
- Konsumsi sayur dan buah tinggi serat.
- Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi air mineral yang cukup setidaknya 10 gelas setiap hari.
- Jalani gaya hidup sehat dengan berolahraga secara rutin.
- Batasi konsumsi kalsium dan suplemen zat besi berlebih. Namun, apabila mendapatkan suplemen kehamilan yang mengandung kedua nutrisi tersebut, Bumil perlu berkonsultasi dulu ke dokter sebelum berhenti mengonsumsinya.
Selain itu, peran pasangan juga sangat penting untuk membuat ibu hamil merasa nyaman dan tenang selama hamil hingga menjelang persalinan.
Studi menunjukkan bahwa dukungan dari pasangan yang rendah dapat menyebabkan Bumil mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Hal ini tentunya memberi pengaruh buruk untuk perkembangan janin.
Jika Bumil masih memiliki pertanyaan seputar hamil 7 bulan, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan jawaban yang tepat dan tips menjalani kehamilan sehat.