Hamstring adalah otot di bagian belakang paha yang berperan dalam berbagai gerakan kaki, seperti berjalan, berlari, dan naik turun tangga. Namun, otot ini sangat rawan mengalami gangguan, terutama pada orang yang berprofesi sebagai atlet.
Hamstring merupakan satu dari 600 lebih otot yang membantu manusia untuk bergerak dan beraktivitas. Otot ini juga termasuk dalam jenis otot voluntary, yaitu jenis otot yang dapat dikontrol sehingga anggota tubuh dapat digerakkan sesuai dengan keinginan.
Hamstring bekerja sama dengan beberapa otot lain di paha dalam mengontrol gerakan kaki. Namun, seperti yang telah dijelaskan di atas, otot ini sangat rawan mengalami gangguan atau cedera, terutama pada orang yang berprofesi sebagai atlet lari, penari, dan pemain sepak bola.
Oleh karena itu, pengetahuan mengenai hamstring dan cara merawatnya merupakan hal yang sangat penting agar dapat meminimalisir risiko terjadinya cedera.
Hamstring dan Fungsinya
Hamstring sendiri terdiri dari ribuan serat otot kecil yang elastis. Hal inilah yang membantu hamstring bisa berkontraksi atau mengencang. Serat-serat otot tersebut memiliki warna merah dan putih, sehingga akan terlihat bergaris.
Bila dilihat lebih detail, selain corak berbentuk garis tersebut, otot hamstring memiliki tiga struktur yang sejajar, yaitu:
- Biceps femoris, bagian paling luar dan paling jauh dari bagian tengah tubuh
- Semimembranosus, bagian yang paling dekat dengan bagian tengah tubuh
- Semitendinosus, bagian yang berada di antara biceps femoris dan semimembranosus
Selanjutnya, mengenai fungsi hamstring, Anda mungkin sudah paham bahwa otot ini memiliki fungsi untuk menggerakkan kaki. Namun, bila dijabarkan lebih detail, hamstring memiliki fungsi sebagai berikut:
- Menekuk sendi lutut
- Merentangkan sendi pinggul
- Memutar sendi pinggul
Gangguan yang Bisa Terjadi pada Hamstring
Gangguan atau cedera hamstring disebut juga hamstring strain. Ini merupakan kondisi ketika otot hamstring mengalami ketegangan berlebihan atau bahkan robek. Biasanya, cedera hamstring bisa terjadi karena beberapa hal, seperti ketidakseimbangan otot, kelelahan otot, dan tidak melakukan pemanasan dengan baik sebelum olahraga.
Berdasarkan tingkat keparahannya, cedera hamstring terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
Tingkat 1
Tingkat 1 merupakan kondisi cedera hamstring yang paling ringan. Pada kondisi in,i hamstring mengalami gangguan karena meregang secara berlebihan, tetapi tidak sampai menimbulkan robekan. Biasanya, gejala yang dapat dirasakan adalah nyeri dan pembengkakan pada hamstring.
Tingkat 2
Ini adalah kondisi yang sedikit lebih parah, di mana otot hamstring mengalami robek sebagian. Pada cedera hamstring tingkat 2, Anda mungkin akan mengalami gejala seperti nyeri, bengkak, dan sulit menggerakkan kaki.
Tingkat 3
Cedera hamstring tingkat 3 merupakan kondisi yang paling parah, yaitu ketika jaringan otot terlepas sepenuhnya dari tendon dan tulang. Jika mengalami kondisi ini, Anda bisa mengalami pembengkakan dan nyeri yang sangat parah. Selain itu, kondisi ini tentunya akan menyulitkan Anda untuk menggerakkan kaki.
Cara Merawat Hamstring agar Terhindar Dari Cedera
Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk merawat hamstring dan terhindar dari cedera, yakni:
- Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum dan sesudah olahraga.
- Lakukan latihan kardio sebelum mulai olahraga, misalnya dengan joging atau jalan kaki.
- Sesuaikan program latihan dengan kondisi dan kemampuan fisik.
- Tingkatkan durasi dan intensitas latihan secara bertahap.
- Rutin olahraga untuk menjaga kondisi fisik.
- Pertahankan berat badan ideal untuk mengurangi tekanan berlebih pada hamstring.
- Kenakan sepatu dan peralatan olahraga yang nyaman agar terhindar dari cedera.
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi.
- Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan banyak minum air.
Nah, itulah beberapa tips yang dapat Anda terapkan agar hamstring terhindar dari cedera. Namun, jika Anda mengalami masalah pada hamstring dan merasakan gejala, seperti nyeri, bengkak, serta rasa nyeri tiba-tiba dan parah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Pemeriksaan tersebut sangat penting untuk mengetahui seberapa parah cedera yang dialami dan tindakan penanganan apa yang harus diambil.