Bahaya lampu tidur mungkin masih terdengar asing bagi beberapa orang. Padahal, kebiasaan tidur dengan lampu di kamar yang menyala tidak baik untuk kesehatan, mulai dari memicu peningkatan berat badan hingga kondisi kesehatan yang lebih serius.
Tiap warna cahaya lampu bisa memberi efek yang berbeda-beda. Sebagai contoh, lampu dengan sinar berwarna biru pada siang hari dapat memberi efek positif pada suasana hati dan meningkatkan konsentrasi.
Namun, jika Anda sering terpapar cahaya biru di malam hari, sinar ini justru bisa mengganggu siklus dan kualitas tidur Anda (irama sirkadian).
Bahaya Lampu Tidur Bagi Kesehatan
Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang berisiko terjadi akibat pancaran lampu tidur saat tidur malam:
1. Obesitas
Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan lampu saat tidur bisa membuat kualitas tidur terganggu atau tidak nyenyak. Hal ini bisa berdampak pada metabolisme tubuh dan peningkatan nafsu makan.
Akibatnya, Anda bisa sering lapar dan ngemil atau makan berlebihan sehingga berat badan akan sulit terjaga. Kebiasaan ini lama kelamaan bisa menyebabkan Anda menderita obesitas.
2. Depresi
Kualitas tidur Anda dapat memburuk akibat terlalu banyak terpapar cahaya lampu tidur atau cahaya biru dari alat elektronik. Kualitas tidur yang buruk atau kurangnya jam tidur lama kelamaan bisa membuat Anda menjadi rentan mengalami depresi.
Selain itu, bahaya lampu tidur juga tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Pada anak-anak, paparan lampu tidur bisa membuat anak menjadi susah tidur dan lebih hiperaktif.
3. Sulit konsentrasi
Kualitas tidur yang buruk bisa membuat seseorang mudah lelah, sulit konsentrasi, dan tidak fokus saat beraktivitas di keesokan harinya. Hal ini biasanya lebih rentan terjadi pada orang tua.
Selain itu, kurang konsentrasi dan mengantuk karena tidur tidak nyenyak juga berbahaya pada orang yang menyetir atau mengoperasikan mesin karena bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan atau cedera.
4. Penyakit kronis
Bila kebiasaan tidur dengan lampu menyala tidak juga dihentikan, seseorang juga bisa menjadi lebih rentan terkena berbagai penyakit kronis. Riset menyebutkan bahwa paparan cahaya lampu tidur meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, diabetes tipe 2, stroke, dan penyakit jantung.
5. Kanker
Masalah susah tidur atau insomnia yang berkepanjangan juga bisa memicu kanker. Beberapa riset menyebutkan bahwa kebiasaan kurang tidur atau insomnia dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat.
Waspadai Pancaran Cahaya Saat Tidur Malam
Pada dasarnya, tidak hanya cahaya lampu saat tidur malam yang dinilai berbahaya. Pancaran cahaya atau sinar dari layar perangkat elektronik, seperti handphone, televisi, laptop, atau komputer, juga memiliki bahaya yang sama.
Hal ini karena pancaran cahaya pada tubuh saat tidur malam justru dapat menghambat terbentuknya melatonin. Melatonin sendiri merupakan hormon alami tubuh yang berperan penting dalam mengatur pola tidur serta memengaruhi irama sirkadian tubuh.
Ketika tubuh tidak cukup memproduksi melatonin, dampaknya bisa memicu gangguan tidur dan gangguan kesehatan secara umum. Untuk itulah kadar hormon melatonin perlu dijaga, salah satunya dengan meminimalkan pancaran lampu saat tidur.
Tips Tidur dengan Cahaya yang Aman
Agar terhindar dari gangguan tidur akibat pancaran cahaya pada lampu atau perangkat elektronik, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan di rumah, yaitu:
- Matikan semua sumber cahaya, termasuk handphone, TV, laptop, dan komputer. Disarankan untuk mematikannya paling tidak 1 jam sebelum tidur.
- Bila Anda memerlukan lampu tidur, pakailah yang berwarna merah atau kuning dengan pencahayaan redup saat Anda tidur, karena efeknya yang paling rendah terhadap irama sirkadian dan melatonin bila dibandingkan dengan warna lainnya.
- Batasi pencahayaan yang masuk ke kamar Anda. Bila ada cahaya terang dari luar kamar, Anda bisa memberikan penghalang atau dengan memakai penutup mata.
- Lakukan rutinitas yang menenangkan sebelum tidur, seperti membaca buku, mendengarkan musik lembut, atau melakukan meditasi.
- Hindari menyalakan lampu yang terang ketika terbangun di malam hari. Ketika Anda terbangun untuk melakukan sesuatu dan perlu menggunakan penerang, gunakan lampu dengan cahaya redup yang berwarna merah atau kekuningan.
- Bila Anda bekerja pada malam hari, usahakan untuk istirahat secukupnya pada siang hari. Ketika tidur di rumah, biarkan kamar gelap sepenuhnya agar tubuh dapat beristirahat dengan nyaman. Jika perlu, gunakan kacamata hitam untuk menghindari paparan cahaya.
Kamar tidur yang nyaman idealnya memang minim pencahayaan atau bahkan gelap, sejuk, dan bersih. Namun, jika Anda merasa tidak nyaman atau takut untuk tidur di ruang yang gelap, cobalah untuk tidak khawatir. Anda bisa mencoba terapi kognitif perilaku atau terapi hipnosis untuk mengatasi fobia kegelapan.
Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar bahaya lampu tidur bagi kesehatan atau masih kesulitan menerapkan kebiasaan tidur tanpa cahaya lampu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui Chat bersama Dokter.