Hipotiroid atau hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi hingga lansia. Akan tetapi hipotiroid lebih sering dialami oleh wanita, terutama yang berusia lebih dari 60 tahun.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar ini berfungsi memproduksi hormon tiroid yang bermanfaat untuk mengatur metabolisme tubuh dan mengoptimalkan kinerja organ-organ tubuh, termasuk jantung dan paru-paru, serta mengatur mood.
Namun, kelenjar tiroid terkadang bisa bermasalah sehingga tidak dapat menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang cukup bagi tubuh. Kondisi inilah yang disebut sebagai hipotiroid.
Mengenali Berbagai Gejala Hipotiroid
Pada awalnya, penyakit hipotiroid mungkin tidak menampakkan gejala. Gejala akan berkembang secara perlahan dan bertahap dalam beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Hal ini membuat penderita hipotiroid sering kali tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami kondisi tersebut.
Jika hipotiroid sudah menunjukkan gejala, ada beberapa keluhan yang dapat muncul sesuai usia penderitanya. Berikut adalah penjelasannya:
Gejala hipotiroid pada bayi
Hipotiroid pada bayi bisa muncul sejak ia dilahirkan. Ada beberapa tanda dan gejala hipotiroid pada bayi, di antaranya:
- Bengkak pada wajah
- Lidah membesar dan menonjol
- Hernia umbilikal
- Serak ketika menangis
- Kulit berwarna kekuningan
Apabila tidak segera diobati, bayi bisa mengalami sembelit, kesulitan menyusu, mengantuk terus-menerus, tangan dan kakinya terasa dingin, serta melemahnya otot tubuh. Lebih jauh lagi, hipotiroid dapat menyebabkan bayi mengalami gangguan tumbuh kembang.
Gejala hipotiroid pada anak, remaja, dan dewasa
Gejala hipotiroid pada anak, remaja, dan dewasa umumnya sama, yaitu:
- Mudah lelah
- Detak jantung lambat
- Sembelit
- Sensitif terhadap suhu dingin
- Berat badan naik
- Peningkatan kadar kolesterol darah
- Wajah bengkak
- Nyeri otot atau sendi
- Sulit berkonsentrasi atau pelupa
- Haid tidak teratur
- Masalah psikologis, seperti depresi atau emosi yang tidak stabil
Gejala hipotiroid lainnya yang terjadi pada anak-anak terkadang juga disertai dengan keterlambatan tumbuh gigi permanen, maupun terhambatnya tumbuh kembang. Sementara pada remaja, hipotiroid juga bisa ditandai dengan masa pubertas yang terlambat.
Pada orang dewasa, hipotiroid juga bisa menimbulkan keluhan lain, seperti penurunan libido atau gairah seksual, rambut rontok dan rapuh, serta kulit kering.
Berbagai Kemungkinan Penyebab Hipotiroid
Berikut ini adalah beberapa hal atau kondisi yang bisa menjadi penyebab hipotiroid:
1. Efek samping obat-obatan tertentu
Hipotiroid bisa disebabkan oleh efek samping obat-obatan, seperti obat kemoterapi untuk kanker, obat jantung amiodarone, dan obat antikejang atau obat untuk mengatasi gangguan saraf, seperti gabapentin, fenitoin, dan fenobarbital.
Selain itu, obat-obatan lain seperti litium dan obat antituberkulosis rifampicine juga bisa menimbulkan efek samping berupa berkurangnya produksi hormon tiroid.
2. Pengobatan hipertiroid
Kelenjar tiroid yang semakin aktif mungkin perlu mendapatkan pengobatan untuk menurunkan aktivitasnya. Misalnya, dengan mengonsumsi obat hipertiroid atau melakukan terapi radioaktif.
Namun, pengobatan tersebut bisa menyebabkan produksi hormon tiroid berkurang drastis. Akibatnya, tiroid menjadi kurang aktif dan memicu terjadinya hipotiroidisme.
3. Kehamilan
Alasan kenapa kehamilan bisa menyebabkan hipotiroid masih belum diketahui secara pasti. Ketika hamil, kelenjar tiroid terkadang mengalami peradangan, sehingga terjadi peningkatan kadar hormon tiroid.
Namun setelah itu, akan terjadi penurunan kadar hormon tiroid secara drastis. Pada tahap inilah hipotiroidisme terjadi. Meski begitu, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena umumnya hormon tiroid akan kembali normal dengan sendirinya.
4. Terapi radiasi di bagian leher
Jenis kanker tertentu mungkin memerlukan pengobatan berupa radiasi di daerah leher. Radiasi di daerah ini membuat sel-sel di kelenjar tiroid menjadi rusak, sehingga mengganggu produksi hormon tiroid. Akibatnya, tubuh pun kekurangan hormon tersebut.
5. Operasi tiroid
Operasi tiroid merupakan tindakan pengangkatan kelenjar tiroid. Jika sebagian kelenjar masih ada, hormon tiroid masih bisa diproduksi. Namun, jika seluruh jaringan kelenjar tiroid sudah diangkat, tidak ada lagi hormon tiroid yang bisa diproduksi. Akibatnya, tubuh akan kekurangan hormon ini.
6. Gangguan tiroid sejak lahir
Ada beberapa bayi yang terlahir dengan kelainan pada kelenjar tiroid, sehingga produksi hormon tiroid dalam tubuh mereka rendah. Kondisi ini disebut dengan hipotiroidisme kongenital.
Pada kondisi ini, kelenjar tiroid tidak berkembang dengan semestinya. Sekalipun berkembang, kemampuan produksi hormon tiroid tidak sempurna.
7. Kekurangan atau kelebihan yodium
Kelebihan atau kekurangan yodium dapat menyebabkan atau memperburuk hipotiroid. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk mencukupi asupan yodium dengan mengonsumsi berbagai sumber yodium, seperti ikan, susu dan produk turunannya, kerang, dan garam beryodium.
Jumlah asupan yodium yang dianjurkan untuk bayi dan anak-anak adalah sekitar 90–120 miligram per harinya, sedangkan untuk remaja dan dewasa sebanyak 120–150 miligram setiap hari.
Jika tidak ditangani dengan baik, hipotiroid dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, gangguan kesehatan mental, bahkan infertilitas. Oleh karena itu, jika Anda atau anak anak Anda mengalami berbagai gejala hipotiroid di atas, sebaiknya periksakan diri lebih lanjut ke dokter.