Puasa memang punya segudang manfaat bagi kesehatan. Namun, jika perubahan pola tidur dan pola makan yang terjadi selama puasa tidak disikapi dengan tepat, ini justru bisa membawa dampak negatif bagi tubuh, bahkan rentan memicu munculnya penyakit.
Manfaat puasa bagi kesehatan tubuh tidaklah sedikit, di antaranya menjaga kesehatan jantung, menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan mental. Bahkan, puasa juga diyakini dapat mengurangi risiko munculnya kanker.
Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa puasa juga dapat menimbulkan masalah kesehatan jika tidak dilakukan cara yang tepat. Keluhan atau penyakit yang terjadi saat puasa tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurang minum air, kurang tidur, hingga makan secara berlebihan saat berbuka puasa.
Penyakit yang Rentan Terjadi Saat Puasa
Mengalami masalah kesehatan saat berpuasa tentu membuat puasa yang dijalani menjadi tidak nyaman bahkan berisiko menyebabkan batal puasa. Oleh karena itu, agar kamu bisa lebih waspada, mari kenali 4 penyakit yang rentan terjadi saat puasa berikut:
1. Dehidrasi
Dehidrasi dapat terjadi akibat kurang minum di waktu buka puasa hingga sahur. Risiko dehidrasi akan semakin meningkat jika kamu banyak mengonsumsi minuman berkafein atau melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat.
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi selama puasa, cukupi kebutuhan cairan dengan minum 8 gelas air putih setiap harinya. Kamu bisa memanfaatkan pembagian 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka puasa, 4 gelas di malam hari hingga menjelang tidur, dan 2 gelas saat sahur.
Selain itu, kamu juga bisa memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, jeruk, dan tomat.
2. Gangguan pencernaan
Makanan manis dan berminyak yang sering disajikan sebagai hidangan berbuka atau sahur memang bisa memanjakan lidah. Namun, jenis makanan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pencernaan, seperti perut kembung dan sakit perut.
Selain pemilihan jenis makanan yang salah, kebiasaan melewatkan waktu makan sahur atau langsung tidur setelah makan sahur juga turut berperan dalam meningkatkan risiko naiknya asam lambung.
Guna mencegahnya, kamu dianjurkan untuk tidak melewatkan makan sahur dan menghindari kebiasaan langsung tidur setelah santap sahur. Selain itu, konsumsilah makanan bergizi seimbang dan baik untuk pencernaan, seperti sayur, buah, ikan, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan.
3. Sakit kepala
Dehidrasi, kurang tidur, dan rendahnya kadar gula darah saat puasa bisa menyebabkan pusing, sulit konsentrasi, lemas, dan sakit kepala. Agar risiko sakit kepala menurun, pastikan kamu mencukupi waktu tidur saat puasa setiap harinya.
Usahakan untuk tidur tidak kurang dari 4 jam di malam hari sebelum sahur. Jika masih merasa mengantuk, lanjutkan tidur setelah makan sahur. Namun, berikan jeda beberapa waktu sampai perut tidak terasa penuh supaya kamu tidak mengalami penyakit asam lambung.
Pilih juga jenis makanan untuk berbuka dan sahur yang bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil, misalnya nasi merah, oatmeal, dan kentang yang kaya akan karbohidrat kompleks.
4. Sembelit
Sembelit saat puasa bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kurangnya asupan serat, kurang beraktivitas fisik, atau kebutuhan cairan tubuh yang tidak terpenuhi dengan baik.
Sembelit atau sulit BAB saat puasa ini biasanya disertai dengan tinja yang menjadi keras dan perut terasa penuh atau begah. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, sembelit yang tidak ditangani dengan baik juga bisa meningkatkan risiko terjadinya ambeien.
Untuk mencegahnya, kamu perlu mencukupi kebutuhan cairan harian, rutin berolahraga, serta konsumsi makanan pelancar BAB di waktu berbuka puasa dan sahur, seperti buah dan sayur.
Bila dilakukan dengan benar, puasa bukan hanya akan berjalan lancar, tapi juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun, bila selama berpuasa kamu mengalami keluhan kesehatan tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.