Menahan buang air kecil sering kali dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal, kalau sudah menjadi kebiasaan, hal ini bisa membahayakan kesehatan, lho. Bahkan, keseringan menahan buang air kecil juga bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.
Buang air kecil merupakan proses membuang sisa limbah yang tidak lagi diperlukan oleh tubuh melalui urin. Frekuensi buang air kecil dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi biasanya seseorang dapat pipis sebanyak 6–7 kali dalam sehari.
Meski begitu, tidak sedikit orang yang menunda untuk buang air kecil (BAK). Bahkan, beberapa orang sudah menjadikannya sebagai kebiasaan. Beberapa momen yang membuat seseorang menahan buang air kecil adalah saat sedang berkendara, meeting, tidak ada toilet yang memadai, atau sekadar malas ke toilet.
Bahaya Sering Menahan Buang Air Kecil
Jika sistem dan saluran kemihmu dalam kondisi sehat dan normal, menahan buang air kecil sesekali sebenarnya tidak masalah. Hal ini karena umumnya, kandung kemih orang dewasa bisa menampung hingga 2 gelas urin.
Bahkan, pada kondisi tertentu, misalnya overactive bladder, menahan pipis dengan pola dan aturan tertentu juga bisa dilakukan untuk melatih otot kandung kemih.
Namun, kalau hal ini sering dilakukan apalagi sudah menjadi kebiasaan, risiko munculnya masalah kesehatan akan semakin tinggi. Berikut ini adalah kondisi atau penyakit yang bisa terjadi akibat kebiasaan menahan buang air kecil:
1. Muncul rasa nyeri dan tidak nyaman
Salah satu kondisi yang paling sering terjadi saat kamu menahan pipis adalah muncul rasa tidak nyaman hingga nyeri. Hal ini karena kandung kemih punya batas untuk menampung urin.
Nah, jika kamu terus menerus menahan buang air kecil, otot kandung kemih akan meregang melebihi batas kemampuannya, dan akhirnya menyebabkan nyeri.
2. Ngompol
Kebiasaan suka menahan buang air kecil bisa meningkatkan risiko ngompol, lho. Walaupun otot yang mengatur terbuka dan tertutupnya ujung saluran kemih (uretra) bisa kamu kendalikan, kamu mungkin tidak mampu menahan kontraksi otot tersebut jika menahan BAK terlalu lama. Akhirnya urin keluar tanpa disadari alias ngompol.
Kalau sudah ngompol, tidak hanya malu, kamu juga jadi repot untuk mengganti dan membersihkan pakaian yang terkena urin, kan.
3. Batu kandung kemih
Sering menahan BAK juga bisa membuat proses berkemih jadi tidak tuntas dan menyisakan sedikit urin di kandung kemih. Nah, jika terjadi terus menerus, pengendapan urin ini bisa memicu terbentuknya batu kandung kemih.
Batu kandung kemih bisa membuat penderitanya merasa sulit dan nyeri saat buang air kecil, nyeri pada perut bagian bawah, dan muncul darah dalam urine.
4. Infeksi saluran kencing
Walaupun tidak berefek secara langsung, menahan pipis juga bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK). Kondisi ini terjadi ketika bakteri menginfeksi saluran kemih. Saat menahan pipis, urine yang menumpuk bisa menjadi media yang baik bagi bakteri berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
Risiko ISK ini akan semakin meningkat jika kamu sedang mengalami kondisi kesehatan tertentu, seperti retensi urine, pembesaran prostat (BPH), gangguan saraf pada kandung kemih (neurogenic bladder), atau penyakit ginjal.
5. Inkontinensia urine
Kalau ngompolnya sesekali, mungkin tidak menjadi masalah besar, ya. Namun, jika kamu jadi nggak bisa menahan BAK sama sekali, bisa jadi kamu mengalami masalah kesehatan yang disebut inkontinensia urine.
Kondisi ini terjadi karena kebiasaan menahan BAK bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih. ISK bisa mengiritasi kandung kemih dan lama kelamaan bisa menyebabkan kamu kehilangan kemampuan untuk mengontrol otot saluran kemih dan akhirnya jadi ngompol terus-menerus.
Selain itu, kebiasaan menahan pipis terlalu sering juga diyakini bisa meningkatkan risiko atrofi otot kandung kemih, yang lama kelamaan juga bisa memicu terjadinya inkontinesia urin.
6. Hidronefrosis
Menahan buang air kecil dalam waktu lama juga bisa membuat urine naik kembali ke ginjal, lho. Hal ini dapat menyebabkan ginjal membengkak atau dalam bahasa medisnya disebut hidronefrosis.
Gejala yang dapat timbul dari kondisi ini adalah nyeri punggung dan panggung, jarang buang air kecil, dan nyeri saat buang air kecil.
7. Infeksi ginjal
Infeksi saluran kemih yang terjadi akibat kebiasaan menahan buang air kecil juga bisa sampai ke ginjal. Infeksi ginjal butuh penanganan medis segera karena bila terlambat diobati dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen.
Setelah mengetahui bahaya menahan buang air kecil, apa kamu masih malas untuk pergi ke toilet saat kebelet pipis? Biasakan diri untuk buang air kecil selama 3–4 jam sekali, ya. Kamu juga bisa lho buat jadwal rutin untuk buang air kecil, misalnya saat bangun tidur, setelah makan siang, atau sebelum perjalanan pulang dari kantor.
Selain itu, kalau kamu ragu saat menggunakan toilet umum saat kebelet pipis, sebaiknya selalu sediakan toilet seat sanitizer dan tisu agar lebih mudah membersihkan permukaan toilet sebelum digunakan. Cara ini juga dapat mencegah kontaminasi bakteri dari toilet.
Kalau kebiasaan menahan buang air kecil sudah membuat frekuensi pipis meningkat, urine berbau tajam, terlihat keruh, muncul darah, serta nyeri panggul, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.