Tidak hanya karena gangguan telinga atau kondisi tongue tie, anak terlambat bicara juga bisa dipicu oleh kesalahan orang tua yang dilakukan tanpa disadari, lho. Nah, untuk menghindarinya, Bunda dan Ayah perlu tahu, nih, apa saja kesalahan-kesalahan tersebut melalui artikel berikut.
Terlambat bicara atau speech delay adalah kondisi saat anak terlambat atau tidak mampu mencapai milestone perkembangan bahasa yang sesuai dengan usianya.
Misalnya, Bunda harus mewaspadai kemungkinan Si Kecil mengalami terlambat bicara jika saat usianya 16 bulan, ia belum bisa mengucapkan satupun kata yang bermakna. Contoh lain, saat berusia 24 bulan, Si Kecil belum bisa mengucapkan 2 kalimat yang bisa dimengerti dan pembendaharaan kosakatanya kurang dari 50 kata.
Beragam Penyebab Anak Terlambat Bicara
Sebenarnya anak terlambat bicara tidak melulu dipicu oleh kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh orang tua, lho. Hal ini karena ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan anak terlambat bicara, yaitu:
- Si Kecil mengalami tongue tie, sehingga sulit untuk membentuk kata yang melibatkan kombinasi huruf konsonan, seperti D, L, R, S, T.
- Si Kecil mengalami apraksia, sehingga sulit untuk membuat gerakan mulut yang akurat ketika ia berbicara akibat gangguan koordinasi otot dan sistem saraf
- Si Kecil mengalami hilangnya pendengaran atau tuli, sehingga ia tidak bisa mendengar dengan jelas.
- Si Kecil mengalami gangguan spektrum autisme, cerebral palsy, gangguan intelektual, atau cedera kepala
Selain itu, pemicu lain dari terlambat bicara adalah tidak ada atau kurangnya stimulasi. Supaya anak bisa belajar berkomunikasi, diperlukan peran orang tua, saudara, atau pengasuh, yang bisa menjadi teman ngobrol. Selain itu, sebagai peniru yang baik, anak juga perlu sosok yang bisa ia contoh dalam berkomunikasi.
Ini Kesalahan Orang Tua yang Bisa Menyebabkan Anak Terlambat Bicara
Nah, mengingat pentingnya stimulasi, di bagian inilah, orang tua sering tidak menyadari sikap dan prilaku salah yang bisa menyebabkan anak terlambat bicara. Berikut ini beberapa sikap dan tindakan salah tersebut:
1. Malas mengajak anak berbicara
Untuk menurunkan risiko anak terlambat bicara, orang tua tidak boleh malas mengajaknya berbicara. Sebab, dengan sering mengajak Si Kecil berbicara, maka ia akan belajar kosakata-kosakata baru, bahkan meniru cara Ayah dan Bunda mengucapkannya.
Ayah dan Bunda bisa mengajak Si Kecil bicara tentang hal-hal sederhana, misalnya menanyakan apa makanan yang ia inginkan untuk sarapan pagi ini, mengajaknya memberi nama untuk mainan atau bonekanya, hingga memberikannya perintah sederhana.
2. Berbicara dengan bahasa bayi atau tidak jelas
Saat berkomunikasi dengan buah hati, usahakanlah untuk berbicara menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh anak. Hindari menggunakan bahasa bayi, kata yang tidak jelas, atau kata yang terdengar seperti cadel ketika mengobrol dengan anak.
Tujuannya adalah agar anak bisa belajar kata atau kalimat yang memang punya makna dan diucapkan dengan cara yang benar.
3. Berbicara terlalu cepat
Bila Bunda atau Ayah sering berbicara terlalu cepat kepada anak, jangan kaget ya bila ia jadi sulit mengerti kata-kata yang keluar dari mulut kalian berdua. Soalnya, anak jadi perlu waktu lebih untuk memproses, memahami, bahkan menirukan, setiap kata yang diucapkan terlalu cepat.
Jadi, mulai sekarang cobalah untuk berbicara secara perlahan dan dengan artikulasi yang jelas, ya.
4.Memperkenalkan gadget sejak dini
Gadget memang bisa memberikan dampak positif pada tumbuh kembang anak, seperti bisa meningkatkan kemampuan bahasa, mengembangkan imajinasi, juga memberikan beragam informasi.
Namun, terlalu dini memperkenalkan gadget kepada anak justru bisa menimbulkan dampak buruk padanya Bun, salah satunya adalah speech delay, karena umumnya anak akan lebih banyak menonton dan komunikasi yang terjalin tidak berlansung dua arah.
Anak-anak sebaiknya diperkenalkan dengan gadget dengan waktu terbatas saat berusia lebih dari 18 bulan. Sebelum itu, perbanyaklah komunikasi yang melibatkan respons dari Si Kecil, ya.
5. Berbicara dengan dua bahasa yang digabung
Bisa berkomunikasi dengan bahasa asing, selain bahasa ibu adalah hal yang baik. Namun, sebaiknya perkenalkan bahasa satu per satu ya. Sebisa mungkin hindari bahasa yang campur-campur dan tidak konsisten.
Sebab, hal tersebut bisa membuat ia bingung, dan akhirnya ia kesulitan untuk berkomunikasi dengan kata dan maksud yang jelas.
6. Tidak sering membacakan anak buku cerita
Mau Si Kecil semakin lancar bicara? Kalau begitu, Bunda dan Ayah perlu nih sering-sering membacakan anak buku cerita. Soalnya, cara ini dinilai bisa menambah kosa kata anak, meningkatkan keterampilannya dalam belajar bahasa, serta membuatnya bisa memahami tata bahasa dan arti kalimat. Dengan begitu, kemungkinan ia mengalami speech delay pun akan semakin berkurang.
7. Abai dengan tanda awal anak terlambat bicara
Ayah dan Bunda perlu mengetahui milestone perkembangan anak. Misalnya saat berusia 6 bulan, apa saja bentuk komunikasi yang sudah dikembangkan oleh anak. Begitu pun saat 12 bulan, berapa kata yang seharusnya sudah diucapkan oleh anak.
Dengan mengetahui hal-hal ini, Ayah dan Bunda bisa segera mengambil tindakan bahkan membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan lanjutan saat ia sudah mulai terlihat terlambat atau tidak mencapai milestone sesuai usianya.
Itulah beberapa kesalahan orang tua yang bisa menyebabkan anak terlambat bicara. Bila Bunda dan Ayah ingin buah hati memiliki kemampuan berbicara sesuai usianya, hindari kesalahan-kesalahan atas, ya.
Namun, jika setelah menghindari semua kesalahan di atas, Si Kecil tetap terlihat mengalami tanda terlambat bicara, seperti terlihat tidak gemar berbicara atau sering diam, serta berbicara dengan kata yang tidak jelas padahal usianya sudah cukup besar, segera konsultasikan ke dokter supaya buah hati mendapatkan penanganan yang tepat.