Hubungan abusive adalah istilah untuk menggambarkan hubungan di mana salah satu pihak berusaha untuk menguasai dan mengendalikan pihak lainnya dengan perilaku yang negatif. Hubungan ini biasanya dipenuhi dengan kekerasan verbal, fisik, bahkan seksual.
Hubungan abusive bisa menimpa wanita dan juga pria. Hubungan tidak sehat ini bisa terjadi pada hubungan percintaan, baik itu pacaran maupun rumah tangga. Di dalam rumah tangga atau pernikahan, hubungan yang abusive kerap akan berujung pada KDRT.
Meski demikian, tak hanya dalam hubungan asmara, hubungan abusive juga bisa terjadi pada pertemanan dan lingkungan kerja.
Beragam Tanda Hubungan Abusive
Saat berada dalam hubungan yang abusive, kamu mungkin akan mengalami beberapa hal berikut ini:
1. Tidak bebas berkomunikasi dengan orang lain
Ini merupakan tanda awal hubungan abusive yang perlu kamu waspadai. Orang yang abusive biasanya akan selalu memantau dan mengontrol komunikasimu, sehingga kamu tidak bebas berkomunikasi dengan orang lain.
Hal ini bisa mereka lakukan dengan berbagai cara, misalnya membaca pesan elektronik atau percakapan di media sosialmu dengan orang lain.
Mereka juga tidak akan menghormati privasimu dan kerap menuntut untuk meminta kata sandi akun media sosial atau ponselmu, atau bahkan menginstal perangkat lunak khusus untuk mengawasi kehidupan sosialmu.
2. Terisolasi dari orang lain
Terisolasi dari orang lain juga bisa menjadi tanda bahwa kamu sedang berada di dalam hubungan abusive. Ini karena, orang yang abusive biasanya akan mencoba menjauhkanmu dari orang-orang terdekat, seperti keluarga atau teman.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan melarangmu bersilaturahmi dengan orang lain, atau lebih parah lagi, dengan menyebarkan kebohongan atau fitnah mengenai dirimu. Dengan begitu, kamu tidak lagi memiliki support system yang bisa melindungimu dari dirinya.
3. Tidak berdaya secara finansial
Dalam beberapa kasus, orang yang abusive akan berusaha membuat pasangannya tidak berdaya secara finansial, misalnya dengan memutus akses ke rekening pribadi pasangan atau berusaha membuat pasangannya berhenti dari pekerjaan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan membuat pasangan merasa bergantung padanya, sehingga mereka tidak bisa meninggalkan hubungan abusive tersebut.
4. Berada di dalam paksaan
Bila kamu sedang menjalin sebuah hubungan dan kamu sering merasa dipaksa pasanganmu untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin kamu lakukan, ini juga bisa menjadi salah satu tanda bahwa kamu sedang menjalani hubungan yang abusive.
Pemaksaan tersebut bisa banyak bentuknya, misalnya memaksamu untuk menggunakan pakaian yang ia sukai, menuntutmu untuk selalu menghabiskan waktu dengan mereka, atau bahkan memaksamu untuk berhubungan intim. Paksaan ini bisa datang dengan ancaman, baik secara fisik maupun verbal.
5. Sering mendapatkan kekerasan emosional
Kekerasan emosional atau psikologis mungkin merupakan salah satu tanda hubungan abusive yang paling sulit untuk dikenali. Orang yang mendapatkan perlakuan ini sering kali tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami kekerasan emosional.
Kekerasan emosional bisa dalam bentuk verbal ataupun fisik. Nah, di bawah ini adalah beberapa bentuk kekerasan emosional yang perlu kamu waspadai:
- Menghina dan mengkritik bentuk fisik, kecerdasan, atau kemampuan dirimu
- Memberimu berbagai julukan negatif, seperti ‘si bodoh’ atau si gendut’
- Sering mempermalukanmu, baik di tempat umum atau di depan orang lain atau secara tertutup
- Mengabaikan perasaan, keinginan, dan kebutuhamu
- Membuatmu merasa bersalah, padahal kamu tidak melakukan kesalahan apa pun
- Mengancam akan menyakiti dirimu atau justru menyakiti dirinya sendiri, bila kamu tidak berperilaku sesuai kemauannya
- Melakukan silent treatment atau bahkan ghosting
Bila terjadi secara terus-menerus, kekerasan emosional seperti di atas bisa mengikis harga diri hingga membuatmu merasa dirimu tidaklah berarti. Lama kelamaan, ini juga bisa berdampak pada kesehatan mentalmu.
6. Menerima kekerasan fisik
Terlepas dari konflik atau masalahnya, perlakuan kekerasan fisik kepada orang lain sudah pasti merupakan hal yang salah, ya. Kekerasan fisik merupakan salah satu bukti konkrit bahwa kamu berada di dalam hubungan yang abusive dan toxic.
Kekerasan fisik ini bisa beragam bentuknya, mulai dari mendorong, menampar, memukul, menendang, mencekik, melemparmu dengan benda tertentu, dan termasuk merusak propertimu.
Dampak dan Cara Mengatasi Hubungan Abusive
Hubungan abusive bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental korbannya. Beberapa dampak tersebut adalah luka atau cedera fisik, berkurangnya self-esteem, hingga gangguan mental tertentu, seperti gangguan cemas, gangguan stres pascatrauma (PTSD), depresi, atau bahkan percobaan bunuh diri.
Oleh sebab itu, bila kamu menemukan tanda-tanda hubungan abusive dalam hubungan yang sedang kamu jalani, kamu perlu mengatasi hal tersebut secepat mungkin.
Kamu bisa mulai dengan menceritakan keadaan yang kamu alami kepada orang-orang yang kamu percayai, seperti orang tua, kakak, adik, atau sahabatmu. Ini bertujuan untuk memberi tahu mereka bahwa kamu sedang berada dalam situasi yang tidak aman.
Kemudian, apabila situasinya memungkinkan dan kamu merasa mampu menghadapi pihak yang abusive, cobalah beri tahu kepadanya bahwa sikap dan perilakunya terhadapmu tidak bisa kamu terima.
Selain itu, bila perlu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater, guna mendapatkan saran terbaik untuk mengatasi atau mengakhiri hubungan abusive tersebut.
Jika sudah terjadi perlakuan yang melanggar hukum, seperti kekerasan fisik atau pemerkosaan, maka hal ini juga bisa kamu laporkan ke pihak berwajib.
Walau memang tidak mudah untuk keluar dari hubungan abusive, tetapi sadarilah bahwa kesehatan fisik dan mentalmu adalah hal terpenting yang perlu kamu jaga. Ingat juga bahwa kamu berhak dan pantas untuk hidup bersama orang yang bisa menyayangi, menghormati, serta memperlakukanmu dengan baik.