Pipi bengkak adalah salah satu keluhan yang sering kali dianggap mengganggu karena bisa membuat penampilan wajah ikut berubah. Munculnya pipi bengkak juga biasanya disertai gejala lain, seperti nyeri atau rasa tidak nyaman di pipi. Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan pipi bengkak, mulai dari penyakit yang tidak berbahaya hingga penyakit serius.
Bengkak adalah kondisi di mana terjadi pembesaran pada area tubuh, baik karena peradangan atau penumpukan cairan. Bengkak bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, termasuk di pipi. Pipi bengkak dapat dialami tanpa rasa sakit, tetapi ada juga yang disertai nyeri, ngilu, gatal, atau kesemutan.
Penyebab Pipi Bengkak
Salah satu kondisi paling umum yang menyebabkan pipi bengkak adalah gangguan pada kelenjar liur yang diakibatkan oleh sumbatan, infeksi, peradangan, atau bahkan tumor. Selain itu, pipi bengkak juga bisa terjadi karena hal lain, seperti alergi dan gangguan hormon.
Berikut ini adalah beberapa penyebab pipi menjadi bengkak:
1. Infeksi
Infeksi di mulut yang menyebabkan pipi bengkak bisa disebabkan oleh virus atau bakteri. Salah satu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan pipi bengkak adalah gondongan.
Gondongan disebabkan oleh infeksi paramyxovirus yang menyerang kelenjar ludah di mulut. Karena posisinya yang berada di dalam pipi, maka pembengkakan kelenjar ini akan menyebabkan salah satu atau kedua pipi terlihat bengkak. Penyakit ini umumnya dapat mereda sendiri dalam beberapa hari.
Selain infeksi virus, infeksi bakteri pada kelenjar ludah juga dapat menyebabkan pipi menjadi bengkak. Penyakit ini disebut sialadenitis. Pipi bengkak karena kondisi ini disebabkan oleh kelenjar ludah yang meradang dan penumpukan nanah di sekitar kelenjar tersebut.
Jika tidak diobati, sialadenitis dapat menyebabkan pipi bengkak yang disertai demam tinggi, nyeri berat di sekiat pembengkakan pipi, dan sulit membuka mulut.
2. Masalah gigi dan gusi
Pipi bengkak juga bisa jadi salah satu gejala dari abses gigi. Abses gigi adalah kondisi terjadinya penumpukan nanah di sekitar gigi dan gusi akibat infeksi bakteri. Jika tidak diobati, abses gigi dapat mengakibatkan gigi tanggal dan infeksi yang menyebar ke organ lain.
Selain masalah gigi, gangguan kesehatan pada gusi juga turut menjadi dalang dari pipi bengkak, salah satunya adalah perikoronitis. Perikoronitis terjadi ketika jaringan gusi, terutama di sekitar gigi bungsu, mengalami peradangan. Kondisi ini disertai dengan keluarnya nanah, pembengkakan gusi dan pipi, serta rasa nyeri di gusi dan mulut.
3. Batu di air liur
Batu di air liur adalah kondisi di mana air liur mengendap atau mengeras dan disebut dengan sialolithiasis. Air liur yang sudah mengeras dapat menghalangi saluran air liur, sehingga menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang hilang timbul pada pipi. Penyakit ini biasanya menyebabkan nyeri dan bengkak di salah satu pipi.
4. Alergi
Pipi bengkak merupakan salah satu gejala dari reaksi alergi. Pada reaksi alergi yang parah, yaitu syok anafilaktik, pembengkakan juga bisa terjadi pada lidah dan tenggorokan, serta menyebabkan penderitanya sulit bernapas.
5. Gangguan hormon
Pipi bengkak juga bisa disebabkan oleh masalah pada hormon, seperti hipotiroidisme, yaitu kondisi saat tubuh tidak memproduksi cukup hormon tiroid. Beberapa gejalanya adalah tidak tahan dengan suhu dingin, berat badan naik, dan sering mengantuk.
Selain itu, bengkak di pipi juga bisa disebabkan oleh sindrom Cushing, yaitu penyakit yang terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol. Penyakit ini sering terjadi pada orang yang menggunakan obat-obatan kortikosteroid dalam jangka panjang.
Gejala sindrom Cushing dapat beragam, mulai dari tekanan darah meningkat, kulit tampak tipis atau muncul bercak merah keunguan, serta penambahan berat badan akibat pembengkakan di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah dan pipi.
6. Tumor kelenjar ludah
Terkadang, pembengkakan kelenjar ludah juga bisa jadi menandakan adanya tumor kelenjar ludah. Tumor ini bisa bersifat jinak atau ganas. Tumor ganas pada kelenjar ludah disebut kanker kelenjar ludah.
Gejala kanker kelenjar ludah bisa berupa munculnya benjolan yang keras atau lunak pada pipi, pipi terasa nyeri, atau bagian wajah yang terkadang menjadi mati rasa atau lumpuh. Jika terdapat keluhan tersebut, segeralah periksakan diri ke dokter.
Cara Mengatasi Pipi Bengkak
Cara mengatasi pipi bengkak tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh gondongan, maka Anda hanya perlu beristirahat selama beberapa hari hingga nyeri dan bengkak mereda. Namun, untuk pipi bengkak yang disebabkan oleh hal lain, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Selain dengan pengobatan dokter, ada beberapa cara yang bisa dicoba di rumah untuk membantu mengurangi pembengkakan pada pipi. Cara-cara tersebut adalah:
Kompres dingin
Kompres dingin atau kompres es dapat meredakan bengkak dan rasa nyeri di area pipi bengkak. Caranya adalah dengan membungkus es menggunakan handuk, lalu kompreskan selama 10 menit pada pipi yang bengkak.
Posisikan kepala lebih tinggi
Saat berbaring atau tidur, ganjal kepala dengan bantal tambahan. Tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi dapat menurunkan aliran darah ke area yang bengkak dan mengurangi pembengkakan.
Kurangi asupan garam
Mengonsumsi makanan asin dapat menyebabkan cairan menumpuk di dalam tubuh dan memperparah pipi yang bengkak. Oleh karena itu, mengurangi asupan garam dapat mengurangi penumpukan cairan pada pipi yang bengkak.
Konsumsi obat-obatan pereda nyeri
Pipi bengkak terkadang muncul bersamaan dengan rasa nyeri atau ngilu yang mengganggu. Jika beberapa cara di atas tidak berhasil mengurangi nyeri dan bengkak di pipi, coba konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol.
Pipi bengkak tak selalu mengindikasikan masalah serius. Namun, jangan sepelekan pipi bengkak, terutama jika disertai gejala nyeri hebat, sulit bernapas, pusing, penurunan berat badan, mulut sulit dibuka, dan mati rasa pada wajah. Pipi bengkak dengan gejala tersebut perlu diperiksakan ke dokter, terlebih bila pipi bengkak tidak membaik atau malah bertambah parah setelah beberapa hari.