Meski kerap terjadi pada orang dewasa, hepatitis akut juga dapat menyerang anak-anak. Hepatitis akut bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Ketahui gejala, penyebab, dan cara menangani hepatitis akut agar Anda dapat mewaspadai penyakit ini.
Hepatitis akut merupakan peradangan pada hati (liver) yang terjadi selama kurang dari 6 bulan dan umumnya disebabkan oleh infeksi virus hepatitis. Hepatitis akut cukup umum terjadi di seluruh dunia.
Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus hepatitis akut di beberapa negara, termasuk Indonesia, tanpa diketahui penyebabnya secara pasti. Kasus hepatitis akut ini lebih banyak ditemukan pada anak usia 1 bulan hingga 16 tahun. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menetapkan kondisi tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Gejala Hepatitis Akut
Gejala hepatitis akut sering tidak terdeteksi pada tahap awal, sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa ia sedang menderita penyakit ini. Namun, ada beberapa gejala awal hepatitis akut yang dapat dikenali, yaitu:
- Mual dan muntah
- Diare berat
- Demam ringan
Selain itu, ada juga beberapa tanda dan gejala lanjutan yang mungkin dialami oleh pasien hepatitis akut, yaitu:
- Air kencing berwarna pekat seperti teh
- Feses berwarna putih pucat
- Kulit dan mata berwarna kuning
- Gangguan pembekuan darah, ditandai dengan mudah memar dan mengalami perdarahan
- Kejang
- Kesadaran menurun
Penyebab Hepatitis Akut
Hepatitis akut bisa disebabkan oleh beberapa hal, tetapi penyakit ini lebih sering terjadi akibat infeksi virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Pada kasus yang tengah marak sekarang ini, ada dugaan jika adenovirus tipe 41 dan virus corona (SARS-CoV-2) juga bisa menyebabkan hepatitis akut. Namun, dugaan tersebut masih membutuhkan bukti dan penelitian lebih lanjut.
Selain karena infeksi virus, hepatitis juga bisa disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu yang melebihi dosis, hingga penyakit autoimun.
Cara Menangani Hepatitis Akut
Hepatitis akut pada umumnya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Namun, pada kasus hepatitis akut berat, pasien perlu menjalani rawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan pengawasan dan penanganan yang tepat.
Penderita hepatitis dianjurkan untuk beristirahat yang cukup, serta mencukupi asupan cairan dan nutrisi. Selain itu, dokter mungkin juga akan meresepkan obat-obatan sesuai jenis dan penyebab hepatitis yang dialami pasien, seperti:
- Obat antivirus untuk hepatitis B dan C
- Obat imunisupresan untuk hepatitis akut karena autoimun
- Obat cholestyramine apabila mengalami gejala hepatitis akut berupa gatal
Pencegahan Hepatitis Akut
Guna menurunkan risiko terkena hepatitis akut, disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan, juga sebelum mengolah atau memasak makanan
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol
- Tidak melakukan penyalahgunaan obat terlarang
- Menggunakan kondom saat berhubungan intim
Mengingat peningkatan kasus hepatitis akut pada anak yang tengah terjadi belakangan ini, orang tua diharapkan lebih waspada dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan anak. Langkah awal yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah hepatitis pada anak adalah dengan mengajarinya mencuci tangan.
Orang tua juga perlu mewaspadai gejala awal hepatitis akut pada anak, seperti diare, mual, muntah, nyeri perut, dan demam ringan. Jika anak mengalami gejala tersebut, segera bawa ke dokter atau rumah sakit. Jangan menunggu sampai muncul gejala lanjutan, agar kondisi anak tidak semakin parah dan penyakitnya lebih mudah teratasi.
Jika Anda sendiri merasakan salah satu dari gejala hepatitis akut seperti yang telah disebutkan di atas, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.